Polemik soal tiket Asian Games 2018 ternyata belum usai. Sebelumnya, pada acara pembukaan Asian Games, sempat ada banyak tiket ganda yang menyebabkan hebohnya urusan memindahkan tempat duduk penonton. Masalah ini sempat diceritakan dalam sebuah video oleh seorang Youtuber Indonesia, Kevin Hendrawan, yang berkesempatan ikut menonton acara pembukaannya, namun kecewa karena masalah tiketnya.
Ternyata, permasalahan tentang tiket Asian Games 2018 nggak berhenti disitu aja. Misalnya soal tiket Asian Games untuk final bulu tangkis yang membuat pengantre merasa kesal. Hanya ada 1.600 tiket dijual yang akhirnya ludes padahal venue pertandingan, Istora Senayan Jakarta, mampu menampung 7.600 penonton. Meskipun status tiket di cabang olahraga favorit ini terjual habis, tetapi masih ada deretan bangku penonton yang tampak kosong selama pertandingan berlangsung. Sebenarnya, ada apa sih dengan tiket penonton Asian Games 2018? Yuk kulik bersama Hipwee News & Feature~
ADVERTISEMENTS
Warga yang antusias ingin menyaksikan Asian Games dibuat bingung. Tiket sudah ludes terjual, tapi di dalam venue terdapat banyak bangku kosong
Bangku kosong terlihat pada beberapa titik di venue berlangsungnya pertandingan final bulu tangkis antara Indonesia vs China hari Rabu (22/8) lalu. Padahal, tiket sudah ludes terjual hingga banyak warga yang antusias ingin menonton tidak kebagian tiketnya. Hal ini membuat banyak penonton kebingungan. Bangku kosong tersebut sebenarnya bisa dialokasikan untuk penonton yang benar-benar ingin menyaksikan gala final tersebut serta ikut menyemangati atlet yang hari itu bertanding.
ADVERTISEMENTS
Panitia penyelenggara menjelaskan bahwa ada dua jenis bangku di Asian Games yaitu untuk masyarakat umum dan tamu undangan termasuk dari sponsor
Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC), Erick Thohir, menjelaskan bahwa terdapat dua jenis bangku untuk penonton pertandingan Asian Games 2018 ini. Yang pertama adalah bangku umum yang tiketnya dijual untuk masyarakat yang ingin melihat pertandingan. Bangku inilah yang selama ini diperebutkan dan kerap kali ludes terjual. Jenis kedua adalah bangku khusus yang tak dijual. Bangku yang tidak dijual biasanya merupakan bangku khusus untuk wartawan, atlet, perwakilan negara peserta, federasi olahraga dunia, hingga perwakilan sponsor. Nah, bangku yang kosong itu merupakan bangku tipe kedua yang memang tidak dijual dan khusus dipersiapkan untuk para tamu undangan.
ADVERTISEMENTS
Hal itu sampai di telinga Olympic Council of Asia dan mereka memberikan surat teguran kepada pihak penyelenggara yaitu INASGOC
Menurut Olympic Council of Asia (OCA), banyaknya bangku kosong membuat banyak orang bingung dan nggak bagus untuk tampilan penanyangan di TV. Maka dari itu, OCA menegur INASGOC melalui sebuah surat yang ditujukan kepada ketuanya yaitu Erick Thohir. Dalam suratnya, OCA meminta bahwa bangku spesial untuk tamu undangan hanya dibatasi maksimal sebesar 10 persen dari total kursi yang tersedia. Dengan begitu, diharapkan spot dengan bangku yang kosong bisa berkurang dan tiket untuk masyarakat umum jumlahnya akan lebih banyak.
ADVERTISEMENTS
INASGOC akan menuruti saran dari OCA yang disampaikan dalam surat teguran tersebut dan mengurangi jumlah bangku untuk tamu undangan
Juru bicara INASGOC, Danny Buldansyah, mengatakan bahwa selama ini kuota untuk bangku spesial adalah sebanyak 20 persen, yang ditujukan untuk Pengurus Besar (PB) atau Pengurus Pusat (PP) organisasi cabang olahraga di Indonesia. Dengan surat teguran itu, sebagaimana dilaporkan Kompas, INASGOC akan menguranginya menjadi hanya 10 persen saja baik untuk official ataupun atlet. Semoga saja hal itu bisa mengakomodasi antusiasme warga yang ingin menonton langsung pertandingan Asian Games 2018.
Walau masih jauh dari sempurna, setidaknya pihak penyelenggara INASGOC mau untuk terus berbenah demi kelancaran acara Asian Games 2018. Hal ini sekaligus bisa jadi pembelajaran untuk Indonesia ketika akan menyelenggarakan event internasional di masa yang akan datang.