Tak ada yang lebih membahagiakan selain tibanya waktu untuk bernostalgia. Sore itu cuaca cukup panas, tapi area Gambir Expo PRJ Kemayoran tak kekurangan semangat. Ribuan orang dengan wajah cerah membawa kenangan masing-masing melangkahi gerbang waktu menuju dekade 90-an.
Seketika memasuki area The 90’s Festival, festival yang akan membawa pengunjung berkelana ke masa lalu dalam dua hari melalui musik, kesan 90-an terasa kental. Warna-warna cerah menghiasi berbagai sudut. Mulai dari pujasera, booth sponsor hingga panggung-panggung dihias lengkap dengan berbagai ornamen 90-an.
Pada gelaran hari pertama, Sabtu (23/11/2019), band Powerslaves tampil pertama membuka gerbang nostalgia di Traveloka Stage. Dilanjutkan dengan penampil band Warna, Element, Wong, GodBless dan Adoria ft. Lingua yang tampil sebelum istirahat Maghrib. Total ada 18 penampil di empat stage yang akan menghibur pengunjung di hari pertama hingga pukul 24.00 WIB.
ADVERTISEMENTS
Jamrud yang memandu paduan suara dan Aqua yang mengajak penonton naik ke panggung
Berlanjut setelah istirahat Maghrib, band Potret di OVO Stage menghimpun penonton. Hits andalan mulai dari ‘Salah’ hingga ‘Bunda’ berhasil menciptakan paduan suara. Sementara di 90’s Fstvl stage tampil band Wayang dan M.E Voices di MLDSPOT stage.
Bergeser ke Traveloka Stage, Aqua, band asal Denmark naik panggung. Setelah membawakan lagu ‘My Mamma Said’ yang disusul ‘Doctor Jones’, Lene Nistrom bahkan mengajak penonton naik ke atas panggung.
“Siapa yang mau ke panggung? Ya, kamu,” ujar Lene menunjuk seorang penonton.
Repertoar Aqua malam itu berhasil membangkitkan nostalgia penonton yang kebanyakan sudah momong anak. Sebelum dilanjut penampilan Hanson, Jamrud menggebrak di OVO stage. Sulit melepaskan Jamrud dari ingatan masa muda ketika ‘Surti Tejo’ mengalun. Atau ketika ‘Pelangi di Matamu’ mencipta kor serentak. Bayangan si dia sekelabat muncul di layar panggung.
Belum lagi lagu terakhir Jamrud usai, penonton mulai merapat ke Traveloka stage. Hanson membuka penampilan dengan lagu ‘Waiting for This’. Membawakan total 14 repertoar, kakak beradik Taylor, Isaac, dan Zan Hanson berhasil membuat penonton bergoyang. Judul ‘MMMBop’ bahkan membuat penonton berjingkrakan. Sejurus lagu berhasil menguarkan semangat muda para penonton.
Penghujung hari pertama The 90’s Festival ditutup oleh jingkrak-jingkrak bersama Naif dan bersantai bersama KLA Project. Aksi Katon Bagaskara dkk membuat penonton bersenandung menuntaskan malam.
ADVERTISEMENTS
Dari dingdong, mainan 90-an, hingga layar tancep untuk rehat sejenak
Tidak hanya menyajikan panggung musik 90-an. The 90’s Festival juga menghadirkan beberapa permainan jadul seperti Dingdong dan Nintendo. Nostalgia pengunjung mewujud di pixel-pixel layar kaca. Ada pula deretan booth yang menjual pernak-pernik ikonik tahun 90-an. Mulai dari kaset, mainan, poster, kaos, hingga jajanan masa dulu.
Sedikit lelah hilir mudik dari panggung ke panggung, di samping MLDSPOT stage tersedia layar tancep. Mengakomodir kebutuhan pengunjung untuk selonjoran, MLDSPOT Misbar memutar film mulai dari Power Rangers hingga Captain Tsubasa. Nostalgis!
ADVERTISEMENTS
Cinta bersemi di keyboard Fariz RM dan meluap di terompet Tipe-X
Seakan tak peduli pada panas dan kenyataan bahwa besoknya adalah Senin, pada gelaran hari kedua, Minggu 24 November 2019, pengunjung yang hadir lebih ramai lagi. Fariz RM memegang kendali penonton di OVO stage. Gagah di balik keyboard sebagai kemudinya, musisi 60 tahun ini membuka dengan tembang ‘Terus Berlari’. Hits ‘Sakura’ pun tak luput dibawakan. Dalam jeda lagu, Fariz RM sempat memperkenalkan istrinya yang ia sebut berjasa dalam hidupnya.
“Ini istri saya, Permata. Dia yang mengubah saya satu tahun terakhir hingga bisa tampil di depan Anda,” ucap Fariz.
Sementara mentari berupaya undur diri, tembang ‘Barcelona’ menjadi penutup penampilan Fariz RM. Disusul setelahnya U Camp dan DR. PM yang tampil menjelang istirahat maghrib. Erwin Moron, vokalis DR. PM bahkan sempat turun panggung menghampiri para penonton sebagai luapan kegembiraannya atas momentum reuninya sebagai band.
“Santai sebentar, ya, gue mau turun ketemu teman-teman yang hadir di sini hari ini,” ujar Erwin kepada personil lain DR. PM.
Seusai istirahat Maghrib, Cherry Bombshell tampil di 90’s Fstvl Stage. Band indie pop asal bandung ini membawakan repertoar andalan yang membuat nama mereka melambung. Cherry Bombshell tampil ringkas didampingi nyanyian penonton. Sang vokalis, Esti, mengabarkan Cherry Bombshell akan mengeluarkan single terbaru di bulan depan.
Disusul Vertical Horizon, Matt Scannell dkk tampil mengesankan. Mereka bahkan memperkenalkan lagu baru seperti, ‘One Day’, ‘All Of You’, hingga ‘Me and Now’. Bergegas setelahnya, penonton mulai berjingkrak bersama Tipe-X. Bunyi terompet dan ketukan drum yang konstan membuat kaki juga kontan bergerak. Tembang ‘Sakit Hati’ mengiringi penonton yang mulai berjingkat untuk menyaksikan penampilan Sheila On 7 di Traveloka stage yang padat.
Menutup hari kedua gelaran The 90’s Festival 2019, Michael Learn To Rock mengawali dengan tembang ‘Complicated Heart’. Koor paduan suara pecah di tengah penonton. Jascha Richter, vokalis MLTR, mengungkapkan terima kasih untuk bisa tampil lagi di depan pendengar Indonesia. Sebelum memainkan ‘Breaking My Heart’ dan ‘You Took My Heart Away’, Jescha mengungkapkan alasannya mau tampil lagi di Indonesia.
“Kalian tahu apa yang membuat kami mau datang ke Indonesia? Karena saya merasa sedih ketika pergi ke Indonesia, dan saya pikir lagu ini tepat buat kalian semua,” ujar Jescha yang disusul permainan bertempo lambat khas MLTR.
MLTR membawakan ‘That’s Why (You Go Away)’ sebagai lagu terakhir sekaligus penutup gelaran The 90’s Festival. Tepat pukul 24.15 WIB, confetti putih mencuat bersama dengan riuh nostalgia para pengunjung yang hadir dan berhasil dipertemukan dalam dua hari gelaran.