Nggak ada kata terlambat untuk mulai memahami literasi keuangan, atau bagaimana cara mengelola uang dengan memahami perbankan, investasi, manajemen keuangan pribadi dan peganggan. Namun, mengingat literasi keuangan ini cukup kompleks meski terdengar sederhana, mengupayakannya sejak dini akan jauh lebih baik.
Hal tersebut lah yang dilakukan PermataBank lewat program PermataBankir Cilik. Melalui program yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), PermataBank telah menggiatkan edukasi literasi keuangan untuk pelajar SD dan sederajat sejak 2015 hingga kini memasuki tahun ke-6.
Salah satu hasil dari program tersebut adalah cerita pendek (cerpen) dari tiap peserta bertemakan Tabung-in, Jajan-in dan Bagi-in (3-in). Sejak tahun 2019, cerpen karya Duta Menabung tersebut mulai dikurasi untuk dibukukan secara digital. Tahun ini, buku kumpulan cerpen yang merangkum lima cerita terpilih meluncur dengan judul “Kecil-kecil Pandai Menabung”.
ADVERTISEMENTS
Cerpen-cerpen yang ditulis siswa SD untuk memotivasi teman sebaya
Lima cerpen dalam buku “Kecil-kecil Pandai Menabung” dipilih dari karya 100 siswa SD dan SDLB Jakarta, Tangerang, dan Bandung yang jadi peserta PermataBankir Cilik. Pemilihan didasarkan pada ide cerita yang istimewa, keutuhan dan kerunutan alur cerita, adanya pesan yang mengajak pembaca untuk dapat mengelola uang dengan bijak, dan tata bahasa yang baik.
Sebelumnya 100 peserta PermataBankir cilik ini telah mengikuti rangkaian program selama tiga bulan sejak Oktober hingga Desember 2020 secara daring. Adapun kegiatannya seperti kelas-kelas panduan menabung, membuat jurnal keuangan selama 30 hari, simulasi pengelolaan uang, virtual tour ke Museum Bank Indonesia (BI) dan kantor cabang PermataBank di Jakarta. Para peserta juga diajak mengikuti workshop membuat cerpen dan storytelling.
Direktur Hukum dan Kepatuhan PermataBank sekaligus Pembina PermataBankir Cilik, Dhien Tjahajani mengatakan cerpen karya Duta Menabung setiap tahunnya makin mengesankan. Di sini ia menekankan pada aspek kreativitas dan imajinasi yang melahirkan keragaman cerita yang menginspirasi.
“Kali ini kami sangat terkesan melihat kreativitas, imajinasi dan keragaman cerpen yang dihasilkan para Duta Menabung PermataBankir Cilik untuk menginspirasi kawan-kawan sebaya mereka. Semoga buku ini benar-benar bisa menjadi wadah pembelajaran bagi anak-anak kita dan memotivasi mereka untuk memulai kebiasaan baik menabung sejak dini,” kata Dhien melalui keterangan tertulis, Kamis (12/8).
ADVERTISEMENTS
Buku kumpulan cerpen “Kecil-kecil Pandai Menabung” akan bisa diakses melalui PiBo
Adapun kelima cerpen yang terangkum dalam buku “Kecil-kecil Pandai Menabung” masing-masingnya berjudul “Mainan Baru untuk Alif” karya Mayda Safira Putri dari SDN 02 Pondok Jaya 02, Tangerang Selatan, “Keinginan Mira” karya Zaskia Amanda dari SDN 200 Leuwipanjang, Bandung, “Hadiah untuk Deano” karya Gregoria Audrey Helena Putri dari PKBM Alfa Omega, Tangerang, “Menabung Jadi Beruntung” karya Qalesya Elshine Deanov dari SDN Pela Mampang 09, Jakarta, dan “Kado Ulang Tahun untuk Dita” karya Yumna Aufannida Mafaza dari SDN Jurangmangu Timur 02, Tangerang Selatan.
Buku kumpulan cerpen yang disunting oleh penulis buku anak Nindya Maya dan dilengkapi ilustrasi garapan Frosto Studio ini nantinya akan dapat diakses melalui situs BacaPiBo.com, melengkapi dua buku kumpulan cerpen terdahulu yang berjudul “Bintang Pandai Mengelola Uang” dan “Komik Literasi Keuangan”.
ADVERTISEMENTS
Langkah strategis penetrasi literasi dan inklusi keuangan kepada anak di tengah kondisi pandemi
Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK Edwin Nurhadi menilai, program PermataBankir Cilik dan peluncuran buku kumpulan cerpen ini merupakan langkah strategis dalam penetrasi literasi dan inklusi keuangan kepada anak yang makin menantang di tengah kondisi pandemi ini.
“Kami mengapresiasi upaya inovatif PermataBank dengan menghadirkan program PermataBankir Cilik dan meluncurkan buku-buku edukasi literasi keuangan anak secara digital. (Ini karena) melakukan penetrasi literasi dan inklusi keuangan kepada anak, terlebih lagi dalam kondisi pandemi COVID-19, adalah hal yang tidak mudah,” ujar Edwin.
Senada dengan itu, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih mengharapkan pesan yang dikandung buku kumpulan cerpen ini dapat dengan mudah diserap oleh pembaca anak-anak, agar bisa menginspirasi mereka untuk memulai kebiasaan menabung sejak dini.
“Diharapkan pesan kebaikan yang terkandung di dalam buku akan lebih mudah tersampaikan dan diserap anak-anak yang membaca. Kami (juga) berharap buku ini bisa memperkaya ragam buku anak Indonesia, serta menginspirasi mereka untuk memulai kebiasaan baik menabung mulai sekarang,” kata Sri.
Dengan semua aktivitas belajar dan mengajar masa kini yang serba online, semoga buku kumpulan cerpen “Kecil-kecil Pandai Menabung” ini bisa jadi media pembelajaran digital yang memberikan sebanyak-banyaknya manfaat, ya.