‘Warga India menguras danau karena takut tertular virus HIV’
Headline berita internasional tersebut membuat banyak orang menggeleng-geleng tak percaya. Danau yang sangat besar sampai-sampai dikuras bagaikan bak kamar mandi atau kolam ikan karena kabarnya ‘tercemari’ virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Kepanikan itu ternyata bermula dengan penemuan mayat seorang wanita yang mengapung di danau tersebut. Nah wanita itu diyakini HIV positif.
Sebagai negara terbesar ketiga di dunia yang jadi endemik penyakit Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) – penyakit dan gejala yang ditimbulkan oleh infeksi virus HIV tingkat lanjut, warga India memang patut waspada akan persebaran HIV. Tapi caranya jelas bukan dengan menguras habis sebuah danau. Kepanikan itu justru menunjukkan betapa kurangnya edukasi seputar HIV/AIDS, sampai-sampai banyak warga di sana percaya bahwa HIV bisa menular dengan cara seperti itu. Bukan cuma di India, banyak orang di negara seperti Indonesia masih sangat awam terhadap fakta dan informasi penting soal HIV/AIDS. Bahkan saking takutnya, banyak juga orang yang akhirnya memilih untuk sama sekali tidak membicarakannya. Yuk simak kisah selengkapnya bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
Warga di India berbondong-bondong menguras sebuah danau yang diyakini mengandung HIV. Selama empat hari, air di danau berhasil dikosongkan
Pemandangan unik terlihat di sebuah danau yang berlokasi di Karnataka, India. Menurut Reuters, danau yang punya luas sekitar 130 ribu meter persegi ini sedang disedot hingga kering. Ada 20 selang penyedot dengan empat mesin pompa untuk mengeluarkan seluruh air dari dalam danau. Air danau ini dikeringkan karena dicurigai mengandung virus HIV sehingga warga sekitar danau meminta untuk menguras danau tersebut. Hasilnya, setelah empat hari, danau berhasil dikeringkan. Danau akan diisi dengan air yang baru sehingga masih perlu waktu beberapa hari lagi untuk menyelesaikan proses pembersihannya.
ADVERTISEMENTS
Ketakutan warga disebabkan penemuan mayat seorang wanita di danau dalam kondisi setengah utuh. Setelah diusut, wanita itu ternyata mengidap HIV
Ternyata, dilansir dari NDTV, ketakutan warga yang menganggap danau mengandung HIV disebabkan oleh penemuan mayat wanita yang terapung di danau itu pada hari Kamis (19/11) yang lalu. Mayat wanita yang setengah utuh karena ada bagian yang dimakan ikan itu ternyata mengidap HIV semasa hidupnya. Warga langsung menyimpulkan kalau danau itu kotor dan tercemar HIV.
ADVERTISEMENTS
Awalnya, mereka nggak mau minum air karena takut tertular HIV tapi nggak mau airnya dicek. Padahal, nggak semudah itu lo HIV bisa menular
Permintaan menguras danau datangnya dari masyarakat sekitar. Danau tersebut jadi sumber air minum untuk 1.000 penduduk yang tinggal disekitarnya. Karena dianggap tercemar HIV, mereka menolak buat meminum air. Tapi, kata Naveen Hullur, petugas setempat, saat pihak berwenang ingin mengecek air tersebut, warga malah menolaknya. Dengan tekanan dari penduduk sekitar, akhirnya pemerintah mengalah dan melakukan pengurasan terhadap danau tersebut. Meski sebenarnya, HIV nggak semudah itu menular ke manusia lain.
ADVERTISEMENTS
Hal itu sebenarnya nggak berdasar kuat. Secara ilmiah, penularan seperti itu nggak mungkin terjadi. HIV ‘kan nggak bisa bertahan lama di luar tubuh~
Sebenarnya, penularan HIV nggak bisa terjadi dari mayat dengan media air danau seperti yang dikhawatirkan oleh warga sekitar danau. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, HIV dapat menular karena hubungan seks yang tidak aman, jarum suntik, produk darah dan organ tubuh, serta ibu hamil yang menurunkan ke anaknya. Bahkan, dikutip dari buku Pedoman Penyelenggaraan Jenazah Pada Orang Dengan Penyakit Infeksi Menular, HIV adalah virus yang rapuh dan hanya dapat bertahan selama 1 sampai 6 jam saja.
Tindakan warga yang minta danau dikuras karena khawatir tertular HIV memang menunjukkan kalau ternyata banyak orang yang belum punya pengetahuan yang benar tentang HIV serta penyakit AIDS. Mereka panik duluan sebelum tahu faktanya. Selain itu, penyakit akibat HIV ternyata masih ditakuti padahal perkembangan dunia kesehatan sudah sangat pesat. Sekarang, HIV sudah bukan lagi jadi vonis mati karena sudah bisa dikendalikan misalnya menggunakan terapi Anti Retroviral (ARV). Penderita HIV punya harapan hidup yang lebih baik serta tetap produktif deh~