Tak Hanya Indonesia, Ini 4+ Negara ASEAN yang Paling Banyak ‘Sumbangkan’ Tenaga Kerja Domestik

Tenaga Kerja Domestik ASEAN

Beberapa hari lalu lagi-lagi kita dikagetkan dengan kabar dari seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang tewas setelah satu bulan ditelantarkan majikannya. Saat pertama kali ditemukan di beranda bersama seekor anjing, Adelina, wanita 26 tahun asal NTT itu berada dalam kondisi lemas dengan luka-luka di sekujur tubuh. Satu hari berselang, ia pun dilaporkan meninggal dunia karena berbagai kegagalan di organ tubuhnya. Menurut Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kupang, Siwa, seperti dilansir Kompas , mengatakan kalau Adelina ini termasuk TKI ilegal.

Bicara soal penyiksaan TKI di luar negeri kelihatannya tak pernah ada habisnya, seolah mati satu tumbuh seribu. Kalau sudah begini, kebijakan dan aturan pemerintah soal pengiriman dan perlindungan TKI rasanya patut dipertanyakan. Meski kita lebih banyak tahu berita soal tenaga kerja dari negara kita sendiri, nyatanya nggak cuma Indonesia saja lho negara ASEAN penyuplai pekerja domestik terbesar. Berikut Hipwee News & Feature telah merangkumnya buat kamu.

ADVERTISEMENTS

1. Filipina termasuk negara dengan remitansi atau pengiriman uang tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Artinya banyak orang Filipina kirim uang dari hasil kerja kerasnya di luar negeri

Tak Hanya Indonesia, Ini 4+ Negara ASEAN yang Paling Banyak 'Sumbangkan' Tenaga Kerja Domestik

Sama seperti Indonesia, banyak yang bekerja sebagai pekerja domestik via www.theonlinecitizen.com

Secara teknis, remitansi adalah transfer uang yang dilakukan pekerja asing ke penerima di negara asalnya.

Pekerja asing yang dimaksud memang bukan cuma pekerja domestik aja, tapi juga mereka yang bekerja di sektor formal. Meskipun di Filipina ini mayoritas remitansi berasal dari pekerja di mid-level, tapi jumlah pekerja domestiknya juga tergolong banyak. Jumlah remitansinya sebesar 7% dari total pendapatan negara. Sedangkan menurut International Labour Organisation (ILO) , Filipina juga jadi negara ASEAN yang terbanyak mengirim tenaga kerja wanita lho.

Nah soal perlindungan pada pekerjanya, bisa dibilang Filipina tergolong sedikit lebih tegas dari Indonesia. Apalagi negara ini juga terkenal sama presidennya yang seram, Presiden Duterte! Baru kemarin, seperti dilansir CNN , publik dihebohkan dengan kasus pembunuhan beberapa pekerja Filipina di Kuwait. Bahkan ada yang sampai dimutilasi dan potongan tubuhnya dibekukan di dalam freezer! Tak ingin kejadian yang sama terulang, Duterte memutuskan buat memulangkan 10.000 pekerja domestiknya dari Kuwait.

ADVERTISEMENTS

2. Setelah Filipina, ada negara kita sendiri yang dinobatkan sebagai negara ASEAN dengan jumlah remitansi tertinggi dari tenaga kerjanya di luar negeri

Tak Hanya Indonesia, Ini 4+ Negara ASEAN yang Paling Banyak 'Sumbangkan' Tenaga Kerja Domestik

Pekerja domestik asal Indonesia via kicknews.today

Sebagai negara penerima remitansi terbesar kedua setelah Filipina (di ASEAN), pada 2015 Indonesia menyumbangkan sekitar Rp125,2 triliun, dengan mayoritas berasal dari uang yang dikirim para TKI di luar negeri. Kebanyakan TKI dari sini bekerja di kawasan Timur Tengah dan Malaysia. Tapi sayangnya, jumlah fantastis itu kurang dibarengi dengan kebijakan kuat untuk melindungi pekerja migran terutama TKI di luar negeri. Buktinya masih banyak terjadi kasus penganiayaan dan pembunuhan TKI. Banyak juga pekerja di sana yang statusnya ilegal. Padahal tingginya jumlah pekerja Indonesia di luar negeri ini kalau diatur lebih “rapi” lagi bisa jadi sumber devisa negara lho.

ADVERTISEMENTS

3. Ketiga ada Myanmar, yang jumlah remitansinya sebesar 5% dari total PDB-nya

Tak Hanya Indonesia, Ini 4+ Negara ASEAN yang Paling Banyak 'Sumbangkan' Tenaga Kerja Domestik

Pekerja domestik asal Myanmar via www.scmp.com

Myanmar juga termasuk negara dengan remitansi tertinggi di ASEAN. Pekerja domestik asal Myanmar ini tersebar di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Cina. Beberapa juga ada yang mengadu nasib di Korsel, Jepang, Qatar, dan UAE. Masalah ilegalitas ternyata tak cuma terjadi di lingkup tenaga kerja Indonesia aja, tapi juga Myanmar. Dari data ILO , terhitung dari 1,6 juta orang yang bekerja di Thailand, hanya sekitar 200.000 orang saja yang punya dokumen resmi.

ADVERTISEMENTS

4. Selanjutnya ada Kamboja dengan angka remitansi 3% dari pendapatan negaranya

Tak Hanya Indonesia, Ini 4+ Negara ASEAN yang Paling Banyak 'Sumbangkan' Tenaga Kerja Domestik

Pekerja domestik asal Kamboja via blogs.dw.com

Negara populer tujuan pekerja migran asal Myanmar adalah Thailand, kedua Korea Selatan. Tapi sama halnya dengan Myanmar, sebuah data menunjukkan kalau pekerja Kamboja yang resmi terdaftar sesuai MOU yang disepakati dengan negara tujuan, jumlahnya kurang dari 10%. Kini Kamboja sedang merumuskan kebijakan komprehensif bagaimana memanfaatkan tingginya jumlah pekerja migran ini bersama ASEAN
Economic Community (AEC).

ADVERTISEMENTS

5. Sedangkan kalau berdasarkan gender, selain Indonesia dan Filipina, ada juga Sri Lanka yang jadi negara ASEAN yang paling banyak mengirim TKW ke luar negeri

Tak Hanya Indonesia, Ini 4+ Negara ASEAN yang Paling Banyak 'Sumbangkan' Tenaga Kerja Domestik

Pekerja domestik asal Sri Lanka via kuwaitpage.online

Menurut ILO , sekitar 60-80% pekerja migran dari Sri Lanka berjenis kelamin wanita dan 92% persebarannya ke negara-negara timur tengah, seperti Saudi Arabia, UAE, Kuwait, dan Qatar. Sri Lanka ini termasuk negara yang pekerja domestiknya sangat dilindungi undang-undang buruh, sama halnya seperti Hong Kong, Thailand, dan Malaysia. Ini karena migrasi pekerja termasuk bagian penting yang memengaruhi ekonomi di negara tersebut. Wajar saja jika pelaksanaannya betul-betul diperhatikan.

Nah, itu dia negara-negara ASEAN selain Indonesia yang sebenarnya juga banyak menyuplai pekerja domestik di beberapa negara. Ya semoga aja pemerintah bisa segera mengatasi berbagai permasalahan yang menyangkut TKI di luar negeri ya, nggak cuma soal kuantitas, tapi juga kualitas. Soalnya “bonus” demografi ini kalau nggak dimanfaatkan malah bisa menyebabkan kemiskinan dan pengangguran.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE