Kabar duka tengah menimpa Taiwan. Pasalnya, negara itu dilanda rentetan gempa bumi di sejumlah wilayahnya sejak Sabtu, 17 September 2022. Rangkaian gempa bumi ini berpusat di tenggara Lugu.
Hingga saat ini tercatat 1 warga ditemukan tewas dan 146 warga lainnya menderita luka-luka. Selain itu, masih banyak warga Taiwan yang harus dievakuasi karena terjebak di dalam reruntuhan bangunan. Akibat gempa ini, sejumlah infrastruktur Taiwan mengalami kerusakan, seperti jalan retak menganga, gedung-gedung ambruk, jembatan runtuh, dan gerbong kereta tergelincir.
ADVERTISEMENTS
Berawal dari gempa bumi berkekuatan 6,4 yang mengguncang Kabupaten Taitung pada Sabtu (17/09), lalu disusul gempa lebih besar 6,9 di hari Minggu (18/09)
Guncangan gempa di Taiwan pertama kali dirasakan di Kabupaten Taitung pada Sabtu (17/9) malam dengan kekuatan magnitudo 6,4 skala Richter. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat gempa hari Sabtu ini.
Kemudian, gempa kembali mengguncang wilayah bagian timur Hualien County, Taiwan Selatan pada Minggu (18/9). Gempa kali ini berkekuatan 6,9 skala Richter, lebih kuat dari yang sebelumnya. Pusat Seismologi Taiwan mencatat gempa pada hari Minggu berada di kedalaman 7 KM di sebelah utara Kabupaten Taitung. Badan Meteorologi Jepang pun telah mengeluarkan peringatan tsunami 1 meter untuk wilayah Miyakojima dan Yaeyama di Prefektur Okinawa, namun saat ini peringatan itu sudah dicabut.
Gempa ini memicu kerusakan di sejumlah titik infrastruktur Taiwan. Dilansir dari Antara, gedung-gedung permukiman warga dan toko swalayan di Kota Yuli dekat Kabupaten Hualien runtuh akibat gempa itu. Sejauh ini, tercatat 1 orang tewas dan 146 orang lainnya menderita luka-luka.
Administrasi Kereta Api Taiwan juga melaporkan 6 gerbong keluar dari jalur rel di Stasiun Dongli dan dikatakan tidak ada korban jiwa akibat kerusakan ini. Kerusakan juga terjadi di jembatan Kaoliao yang ambruk, lebih dari 600 orang terjebak di daerah pegunungan Chike dan Liushishi, dan sejumlah jalan harus ditutup karena retak.
Hingga saat ini, tim evakuasi dan pemadam kebakaran masih berupaya menyelamatkan warga yang terjebak di sela-sela reruntuhan dan melakukan pengobatan pada korban yang menderita luka.
Sejak gempa pada Minggu (18/9), sudah terjadi puluhan gempa susulan setelahnya. Biro Cuaca Terpusat Taiwan mencatat lebih dari 70 kali gempa susulan. Pada Senin (19/9) pagi, gempa kembali mengguncang Taiwan di wilayah yang sama dan ibukota Taipei. Melansir dari Kompas, Biro Cuaca Terpusat Taiwan mencatat gempa susulan kali ini bermagnitudo 5,9.
ADVERTISEMENTS
Letak geografis Taiwan di persimpangan dua lempeng tektonik membuat negara ini rawan gempa
Bagi negara yang terletak di antara dua lempeng tektonik yang aktif bergerak, bencana gempa bumi jadi tak terhindarkan. Taiwan merupakan salah satunya. Negara ini terletak di dekat persimpangan tiga lempeng tektonik, yakni Laut Filipina, Eurasia, dan Sunda. Aktivitas lempeng tersebut membuat Taiwan jadi negara rawan gempa.
Wilayah Hualien yang jadi salah satu lokasi gempa pada Minggu (18/9) sudah beberapa kali diguncang gempa. Tahun 2018, wilayah ini dilanda gempa bermagnitudo 6,4 dan menewaskan 17 orang dan 300 korban luka-luka.
Mundur ke tahun 2016, warga Taiwan harus dikejutkan oleh gempa bumi pada Februari sekitar pukul 4 pagi. Kala itu, gempa berkekuatan 6,4 skala Richter, meruntuhkan gedung apartemen 17 lantai, dan menewaskan dua orang.
Peristiwa gempa paling mematikan dalam sejarah Taiwan pernah terjadi pada tahun 1999 pukul 01.47 dini hari di sepanjang pantai barat Nantou dan Taichung. Meskipun demikian, gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter ini dirasakan dan menyebabkan kerusakan di seluruh negeri. Saat itu, tercatat sekitar 2.400 orang tewas dan sekitar 100.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Gempa dini hari tersebut juga memicu lima gempa susulan hanya 30 menit setelah gempa utama. Akibatnya, kerusakan serius tak bisa terhindarkan. Jalanan patah, gedung-gedung ambruk, hingga akses listrik dan air yang terputus. Lebih parahnya lagi, sejumlah bentang alam pun berubah akibat guncangan dahsyat itu. Gempa tersebut mengakibatkan pergeseran tanah hingga 8 meter secara vertikal dan bukit-bukit kecil baru terbentuk di sejumlah pedesaan.
Kita doakan semoga pemerintah dan tim evakuasi yang bertugas mampu menangani gempa yang baru-baru ini terjadi di Taiwan, ya SoHip. Semoga tidak ada korban jiwa yang bertambah lagi. Doa terbaik untuk para korban yang terluka dan keluarga yang ditinggalkan.