Secara teori, semua orang pastinya udah tahu deh kalau trotoar itu tempatnya pejalan kaki. Selain ‘buang sampah pada tempatnya’, ‘berjalan kaki di trotoar’ jadi salah satu soal yang cukup sering ditemui di kertas ujian anak SD. Melihat hal itu, sudah seharusnya masyarakat di berbagai usia sadar akan peran krusial trotoar yang sering kita lihat sehari-hari itu. Tapi kenyataan yang jadi ironi, ternyata tidak semua orang memahaminya lho.
Seperti halnya yang terlihat pada video yang kemarin viral di media sosial ini. Seorang sopir taksi tampak sedang terlibat cekcok dengan seorang pejalan kaki. Perseteruan ini bermula dari si pejalan kaki yang berusaha menegur sopir taksi tersebut lantaran ia memarkir taksinya di trotoar. Bukannya menyadari kesalahan dan meminta maaf, sopir tersebut justru tidak terima dan marah-marah. Nah, gimana kelanjutannya? Yuk simak bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
Kejadian ini berlangsung di depan sebuah hotel di Jakarta. Sebelum menegur sopir taksi Blue Bird tersebut, si pejalan kaki juga sempat menasihati pengguna mobil lain
Seperti terlihat di awal video, sambil memegang ponsel yang terus merekam, seorang pejalan kaki tampak habis menegur seorang pengendara mobil putih yang pada akhirnya memutuskan pergi. Tidak puas dengan hanya memperingatkan 1 orang, teguran kedua dari pejalan kaki itu dilayangkan kepada seorang sopir taksi Blue Bird yang saat itu berada di dekatnya. Sopir itu terlihat sedang ‘mangkal’ di depan sebuah hotel di Jakarta Pusat.
Awalnya si pejalan kaki berusaha mengingatkan karena sopir itu memarkir taksinya di trotoar depan hotel tersebut. Bukannya menyadari kesalahannya dan meminta maaf, si sopir taksi justru nggak terima. Dirinya berdalih kalau dia nggak parkir dan hanya berhenti sebentar untuk membeli rokok. Nggak heran, perdebatan sengit pun terjadi. Setelah sekitar 5 menit didesak, akhirnya si sopir itu memilih pergi.
ADVERTISEMENTS
Saat ini kabarnya pihak manajemen Blue Bird telah mengonfirmasi kejadian tersebut dan memberi sanksi tegas kepada sopir itu
Bukan hanya si sopir saja yang menanggung malu karena videonya telah viral kemana-mana, tapi juga perusahaan taksi tempatnya bekerja, dalam kasus ini Blue Bird. Ya siapa yang nggak malu punya karyawan sudah tahu salah tapi malah marah-marah dan nggak mau mengaku? Kabarnya saat ini pihak Blue Bird sudah mengonfirmasi kejadian tersebut. Tak hanya itu, sopir taksi yang viral itu juga telah diberi sanksi meski belum jelas seperti apa sanksinya.
Manajemen Blue Bird melalui humasnya, Teguh, kejadian ini menjadi masukan bagi pihaknya untuk terus memperbaiki profesionalitas pengemudi. Ia juga mengatakan kalau sebelum diterjunkan ke lapangan, para pengemudi sudah melalui berbagai tahapan pelatihan, mulai dari standar pelayanan hingga aturan lalu lintas.
ADVERTISEMENTS
Kejadian ini bukan yang pertama. Sebelumnya sopir ojek juga pernah kena ‘semprot’ aktivis pejalan kaki karena mengendarai motor di atas trotoar saat jalanan sedang macet
Pada Januari lalu, komunitas bernama Koalisi Pejalan Kaki (KPK) terlibat perdebatan sengit dengan beberapa sopir ojek yang tertangkap basah saat mengendarai motornya di atas trotoar. Saat itu jalanan memang sedang macet sehingga kondisi ini dijadikan alasan para tukang ojek itu untuk memilih lewat trotoar. Alih-alih menerima teguran halus para aktivis itu, mereka justru marah-marah sampai melempar helm dan bersikukuh bahwa mereka tidak salah. Kejadian ini diabadikan dalam bentuk video oleh beberapa orang yang kemungkinan adalah wartawan.
Ya, beginilah potret nyata yang terjadi di sekitar kita. Nggak heran kalau pejalan kaki di Indonesia semakin sedikit karena hak-hak mereka yang direbut para pengendara kendaraan bermotor. Nggak menutup kemungkinan kalau mereka akan lebih memilih berkendara daripada jalan kaki, yang malah menambah masalah kemacetan di jalan raya. Miris ‘kan…
ADVERTISEMENTS
Melihat rentetan kasus ini seharusnya pemerintah atau perusahaan transportasi memberikan aturan secara jelas kepada para sopir angkutan umum supaya tidak melanggar hak pejalan kaki
Ya biar gimanapun mereka hanya ingin cari rezeki. Bisa jadi perilaku tersebut mereka lakukan karena tidak ada aturan secara jelas baik dari pemerintah maupun perusahaan tempat mereka bekerja, mengenai titik-titik pemberhentian yang diperbolehkan. Selain membuat peraturan yang lebih jelas, sanksi tegas juga agaknya perlu digodok untuk menimbulkan efek jera bagi mereka. Seenggaknya biar paham aja kalau pejalan kaki juga punya hak menikmati fasilitas umum, salah satunya trotoar.
Sedih sih melihat potret nyata kehidupan negeri ini. Saat orang yang memperjuangkan kebenaran justru diintimidasi dan dipersalahkan. Semoga aja pemerintah kita bisa meluruskan kejadian seperti ini ya…