Selama pandemi yang telah berlangsung beberapa bulan belakangan ini, hampir semua sektor kehidupan masyarakat di Inonesia mengalami gangguan serius, begitu pula salah satunya adalah sektor pendidikan. Kegiatan yang biasanya dilakukan secara langsung dengan bertatap muka itu kini terpaksa dilaksanakan secara online. Terkait hal tersebut, tentu timbul berbagai macam permasalahan, salah satunya adalah kendala di mana tak semua orang mampu mengakses mahalnya internet, apalagi setiap hari.
Menanggapi hal tersebut, rupanya pemerintah berupaya untuk mencari jalan keluar dengan memberikan bantuan pulsa bagi para murid hingga dosen. Tujuannya sudah tentu jelas untuk mendukung proses pembelajaran yang setiap hari dilakukan secara daring. Kabarnya, rencana tersebut digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
ADVERTISEMENTS
Pemerintah sebenarnya telah menggandeng Telkomsel untuk memberikan pulsa murah
Melansir dari laman CNN, sebelum adanya rencana ini sebenarnya pemerintah telah lebih dulu menggandeng pihak Telkomsel sebagai salah satu perusahaan provider terbesar di Indonesia untuk memberikan akses internet murah bagi masyarakat Indonesia. Erick Thohir sebagai Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengatakan bahwa kerjasama antara pemerintah dan juga Telkomsel tersebut diperkirakan mencapai angka 1,7 triliun rupiah. Jelas ini merupakan angka yang fantastis mengingat kebutuhan internet masyarakat di tengah pandemi ini melonjak tinggi dibandingkan dengan hari-hari normal biasanya.
ADVERTISEMENTS
Masih dalam tahap penggodokan, rencana ini memang belum disosialisasikan kepada masyarakat luas
Adanya kabar rencana bahwa pemerintah bakal memberikan bantuan kepada masyarakat berupa pulsa untuk melaksanakan pembelajaran online tentunya menjadi berita bahagia bagi banyak orang. Namun, rencana ini rupanya masih dalam tahap penggodokan alias masih didiskusikan oleh berbagai pihak yang terkait. Sri Mulyani sebagai bendahara negara sendiri melalui CNN mengungkapkan bahwa dirinya memang belum bisa memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana pemerintah yang satu ini karena proses penggodokannya memang bisa dibilang belum matang betul.
Sri Mulyani juga memberikan pernyataan bahwa bantuan kepada siswa dan juga tenaga pengajar perlu diberikan karena tak semua orang di Indonesia mampu mengakses fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan sistem pembelajaran baru di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, pihaknya saat ini tengah gencar melakukan pembahasan lebih lanjut terkait rencana tersebut dengan lembaga terkait agar bantuan dapat segera terealisasikan dan tentunya tepat sasaran.
ADVERTISEMENTS
Permasalahan proses pembelajaran di tengah pandemi ini tak hanya sekadar pulsa, namun ada yang lebih mendasar yaitu tak semua orang juga memiliki peralatan yang memadai untuk mengakses proses belajar online
Terkait dengan rencana bantuan pemerintah di tengah pandemi ini, tentunya kita semua tahu bahwa permasalahan dunia pendidikan di Indonesia dalam menghadapi situasi sulit ini tak hanya seputar pulsa dan akses internet saja. Ada beberapa hal lainnya yang lebih mendasar seperti misalnya tak semua siswa dan guru memiliki HP yang berbasis smartphone untuk mengakses pembelajaran secara online. Belum lagi institusi pendidikan yang terletak jauh di pelosok-pelosok daerah dengan kekuatan sinyal yang labil dan ilang-ilangan. Tentu ini menjadi ujian tersendiri bagi semua pihak yanga ada.
Oleh sebab itu, tak heran jika publik begitu menantikan realisasi terkait rencana besar yang ini. Apalagi dalam pemberitaan-pemberitaan sebelumnya juga telah disinggung hal serupa tentang bantuan smartphone gratis kepada siswa yang telah dicanangkan oleh Sri Mulyani, dan juga dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk dimanfaatkan untuk membeli pulsa murid-murid dan guru yang terkendala secara ekonomi dalam sistem pembelajaran jarak jauh seperti yang telah dikatakan oleh Nadiem Makariem selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.