Siswi SMP Dikeluarkan dari Sekolah Cuma karena Ucapkan Selamat pada Temannya yang Ultah. Kok Bisa?

Siswi SMP dikeluarkan karena ucapan ultah

Setiap sekolah mempunyai aturan sendiri, termasuk aturan untuk mengeluarkan anak didiknya. Biasanya seorang siswa dikeluarkan kalau melakukan pelanggaran berat. Misalnya terlibat kasus narkoba, melakukan pelecehan seksual, dan lain-lain. Namun ternyata, ada juga yang dikeluarkan karena sesuatu yang dianggap sepele. Itulah yang dialami oleh siswi berinisial AN di SMP IT Nur Hidayah Solo. Remaja yang duduk di kelas VIII ini dikeluarkan dari sekolah hanya gara-gara mengucapkan selamat ulang tahun.

Kejadian tersebut membuat banyak orang heran. Sebab, mengucapkan selamat ulang tahun adalah tindakan wajar di banyak sekolah. Lantas kenapa AN sampai dikeluarkan? Yuk simak berita selengkapnya.

ADVERTISEMENTS

Gara-gara mengucapkan selamat ulang tahun pada lawan jenis, seorang siswi SMP di Solo dikeluarkan dari sekolah. Kasusnya langsung viral!

Siswi SMP Dikeluarkan dari Sekolah Cuma karena Ucapkan Selamat pada Temannya yang Ultah. Kok Bisa?

Anak SMP zaman sekarang via mediabogor.id

Dikutip dari Kumparan , AN pernah mendapat ucapan selamat ulang tahun dari teman lelakinya di sekolah yang sama. AN pun ingin memberikan balasan. Saat teman lelakinya berulang tahun, AN memberi surat berisi ucapan selamat. Surat itu diketahui oleh ibu dari teman laki-laki AN. Lantas sang ibu melaporkannya pada guru BK.

Gara-gara laporan tersebut, AN mendapat tambahan poin pelanggaran. Ternyata total poin yang dimilikinya sudah melebihi batas sehingga AN harus dikeluarkan. Bagaimana dengan teman lelaki yang mendapat ucapan selamat ulang tahun darinya? Dia nggak dikeluarkan, sebab total poin pelanggarannya belum melebihi batas.

ADVERTISEMENTS

SMP tempat AN bersekolah memang mempunyai peraturan yang ketat. Mereka melarang hubungan berlebihan antara murid perempuan dan laki-laki

Siswi SMP Dikeluarkan dari Sekolah Cuma karena Ucapkan Selamat pada Temannya yang Ultah. Kok Bisa?

Zuhdi Yusroni selaku kepala sekolah via news.detik.com

Dilansir dari Detik , Zuhdi Yusroni selaku Kepala SMP IT Nur Hidayah berkata kalau interaksi berlebihan dengan lawan jenis adalah pelanggaran berat. Hal itu sudah ditekankan sejak pertama kali siswa bersekolah di sana. Namun AN tetap berkali-kali melanggarnya. Pihak sekolah sudah melakukan pembinaan, bahkan sampai memanggil orang tua AN ke sekolah. Sayangnya remaja ini tetap membandel. Padahal, setiap pelanggaran yang dilakukan olehnya bakal menambah poin sanksi. Akhirnya poin sanksi AN melebihi batas dan pihak sekolah pun terpaksa mengeluarkannya.

ADVERTISEMENTS

Tindakan SMP ini dinilai berlebihan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Sebab saat remaja, sudah sewajarnya muncul ketertarikan antar lawan jenis

Siswi SMP Dikeluarkan dari Sekolah Cuma karena Ucapkan Selamat pada Temannya yang Ultah. Kok Bisa?

Retno Listyarti selaku Komisioner KPAI via news.detik.com

Komisioner KPAI, Retno Listyarti, berpendapat kalau pihak sekolah melanggar hak pendidikan AN karena mengeluarkannya secara nggak adil. Sebab sebetulnya, mengucapkan selamat ulang tahun adalah hal yang wajar dilakukan oleh sesama teman. Apalagi remaja SMP berusia 13-15 tahun memang dalam fase memerhatikan lawan jenis. Harusnya mereka nggak dikekang, tetapi dikontrol dan diedukasi. Kalau pihak sekolah khawatir bakal terjadi pergaulan bebas, berikan saja pendidikan seputar reproduksi.

Retno juga menyayangkan tindakan sekolah yang bisa memberi stigma negatif pada AN. Masyarakat bisa menduga yang tidak-tidak setelah dia dikeluarkan dari sekolah. Sebab biasanya, pengeluaran dari sekolah dilakukan kalau siswa yang bersangkutan melakukan pelanggaran berat. Padahal, jenis “pelanggaran berat” yang diyakini oleh SMP IT Nur Hidayah berbeda dengan standar sekolah pada umumnya.

Kejadian yang dialami AN membuktikan kalau hal-hal yang dianggap sepele bisa berdampak fatal pada siswa. Bagaimana menurutmu, apakah AN memang pantas dikeluarkan dari sekolah karena kasus ini?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tinggal di hutan dan suka makan bambu

Editor

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

CLOSE