Hasil survei Hipwee belakangan menemukan bahwa golongan darah masih lebih dipercaya dibanding zodiak, primbon, dan shio sebagai acuan pembentukan watak seseorang. Nah, setelah melakukan reportase tentang zodiak dan primbon, kali ini Hipwee akan membahas seluk-beluk sifat berdasarkan golongan darah.
Kenapa kita bisa mempunyai golongan darah yang berbeda? Dilansir dari Kompas, golongan darah diturunkan dari orangtua ke anak melalui gen. Setiap manusia mempunyai banyak sel darah merah di dalam tubuhnya. Sel tersebut dilengkapi antigen, yaitu molekul yang biasanya berupa protein. Antigen inilah yang memengaruhi golongan darah kita. Jenisnya terbagi menjadi antigen A, B, O, dan AB.
Orang bergolongan darah A hanya memiliki antigen A. Sama halnya orang bergolongan darah B hanya mempunyai antigen B. Bagaimana dengan golongan darah AB? Mereka memiliki antigen A sekaligus B. Sedangkan golongan darah O mempunyai antigen A atau B pada sel darah merahnya. Karena berkaitan dengan fisik manusia, golongan darah bisa memengaruhi risiko penyakit. Contohnya golongan darah O cenderung nggak terkena penyakit malaria. Itu karena protein malaria nggak bisa “melekat” pada sel darah O seperti pada sel darah jenis lainnya.
Selain berpengaruh pada kondisi fisik, apa betul golongan darah bisa berpengaruh pada kepribadian juga? Pada 1970-an, Masahiko Naomi menulis What Blood Types Reveal about Compatibility yang populer di Jepang sampai sekarang. Dia meneliti 10.000 responden buat membuktikan pendapatnya kalau golongan darah dapat memengaruhi sifat manusia. Dari penelitian itu, diperoleh hasil kalau orang-orang bergolongan darah A, B, O, dan AB memang punya pembawaan yang berbeda. Nggak heran kalau sejumlah perusahaan di Jepang merekrut karyawan berdasarkan golongan darah.
Kalau dibandingkan dengan zodiak, primbon, dan shio, memang golongan darah terlihat lebih logis karena dapat diteliti secara ilmiah. Mungkin itulah kenapa orang-orang cenderung lebih percaya pada golongan darah. Selain karena kelogisan ilmunya, tentu ada berbagai alasan lain yang bisa membuat mereka percaya.
“Aku percaya golongan darah karena bisa bikin lebih mengenal diriku sendiri. Waktu kecil, aku bingung karena sering ditanya kenapa pendiam dan temannya sedikit banget. Orang-orang pada ngatain aku pemalu, padahal nggak. Setelah beranjak remaja, aku mencocokkan kepribadianku dengan golongan darah. Akhirnya aku ngerti kalau sifatku tertutup kayak gini karena golongan darahku A. Golongan darah ini memang terkenal introvert,” kata Putri, seorang pelajar SMA tingkat akhir.
Supaya bisa menyuguhkan cerita yang lebih lengkap, kali ini Hipwee mengobrol dengan empat perempuan yang berbeda-beda. Di antaranya adalah Putri (17 tahun) bergolongan darah A, Puri (27 tahun) bergolongan darah O, Farah (24 tahun) bergolongan darah B, dan Yuni (24 tahun) bergolongan darah AB. Masing-masing mempunyai golongan darah yang paling disukai dan nggak disukai. Yuk langsung simak pendapat mereka!
ADVERTISEMENTS
Dari pendapat Putri, cewek bergolongan darah A yang introver dan suka keteraturan. Dia mengaku perfeksionis dan kurang cocok dengan golongan darah B yang santai
Kesesuaian sifat dengan golongan darah A: katanya orang bergolongan darah A itu cenderung introver, perasa, teratur, dan gampang cemas. Ini hampir semua sifatku sih. Kalau yang nggak sesuai, aku nggak tahu. Selama ini aku cenderung fokus mencari yang sesuai aja. Kalau nggak sesuai biasanya nggak mau aku percaya.
Golongan darah paling disukai: AB, karena orang-orang yang punya golongan darah itu biasanya unik. AB juga bisa dibilang spesial, karena merupakan golongan darah yang paling langka. Ada satu orang yang aku tahu golongan darahnya AB. Aku tertarik sama sifatnya yang random. Dia juga berisik, sering teriak-teriak nggak jelas dan kadang ngomong pakai bahasa alien yang dia buat sendiri.
Golongan darah paling nggak disukai: B, karena karakter golongan darah B itu berkebalikan dengan aku yang golongan darahnya A. Dulu di SMP aku pernah punya teman sekelas, sebut aja Lia. Kita pernah beberapa kali duduk sebangku. Rasanya aneh, karena sifat kita kayak bener-bener berkebalikan. Misalnya saat guru ngasih tugas, aku bakal berusaha menyelesaikannya secepat mungkin supaya dapat nilai tambahan. Sementara si Lia ini cenderung santai aja. Dia merasa nggak perlu buru-buru karena toh nantinya bakal tetep dapet nilai. Tambahan beberapa poin itu menurutnya nggak worth it juga. Sisi perfeksionisku berkebalikan sama sisi santainya.
ADVERTISEMENTS
Sebagai pemilik golongan darah O, Puri bisa berteman dengan siapa aja. Namun ia mengaku kurang cocok dengan golongan darah A yang terlalu perfeksionis
Kesesuaian sifat dengan golongan darah O: biasanya golongan darahku tuh bisa temenan sama siapa aja dan bisa menyesuaikan diri dengan cepat. Kalau ada tugas yang waktunya seminggu, si golongan darah O ini pasti ngerjainnya H-1 banget. Sukanya nunda sampai bener-bener mepet, baru deh dikerjain sampai beres. Ini aku banget sih. Kalau yang agak nggak sesuai, untuk mengawali pertemanan aku masih susah sampai sekarang. Mungkin karena pengalaman nggak enak pas masih kecil, jadi ada rasa trauma pas menjalin hubungan yang baru. Tapi kalau udah cair, ya hubungannya ngalir aja.
Golongan darah paling disukai: Favoritku tuh golongan darah B. Menurutku mereka asyik, misterius, dan cool. Hampir semua yang aku taksir cowok bergolongan darah B. Golongan darah B tuh kaya ada sesuatu yang perlu perjuangan gitu sih hahaha. Susah ditebak, santai banget, tapi diem-diem perhatian. Meski kadang ya bikin capek juga sih si golongan B ini, karena banyak hal yang dia simpen sendiri. Kadang dia mengesampingkan apa maunya untuk nurutin orang lain. Kalau udah sayang sama seseorang, mereka bakal perjuangin dan jaga sebisa mungkin.
Golongan darah paling nggak disukai: aku biasanya agak bentrok sama golongan darah A. Bukan nggak suka ya, tapi lebih kaya susah nyampur aja dalam beberapa kondisi. Misalnya pas kerja. golongan darah A biasanya on time banget kan, semua harus perfect, sedangkan golongan darah O sukanya last minute dan lebih penting selesai tepat waktu daripada harus perfect banget. Kalau kerja kelompok bareng dan si A orangnya nggak sabaran, pastilah dia ngerjain duluan. Bikin keenakan nih, hahaha.
ADVERTISEMENTS
Farah yang bergolongan darah B suka kebebasan dan nggak teratur hidupnya. Dia kurang suka dengan golongan darah AB karena sifatnya absurd
Kesesuaian sifat dengan golongan darah B: yang sesuai ya cuek, bodo amat, suka kebebasan, dan nggak teratur hidupnya. Aku juga sensitif tapi nggak peka, kadang bisa ramah banget. Kalau sifat B yang ngasih sesuai denganku sih gampang berkomunikasi dan supel.
Golongan darah paling disukai: O, karena banyak sifatnya yang pengen aku punya. Dari yang aku tahu dan lihat sendiri, mereka punya jiwa pemimpin dan bisa jadi penengah saat ada masalah. Mereka juga ambisius tapi fleksibel. Rata-rata golongan darah O bisa mengendalikan situasi.
Golongan darah paling nggak disukai: AB, karena absurd banget. Kadang baik, kadang nggak jelas, kadang nyebelin. Pernah aku temenan deket sama orang yang golongan darahnya AB, Nggak tahu ada masalah apa, tiba-tiba dia ngejauhin aku. Sebagai golongan darah B sih aku bodo amat dan nggak berusaha cari tahu masalahnya. Sampai sekarang kami nggak berteman lagi. Bahkan semua akun sosmedku diblokir sama dia. Tapi karena nggak cuma aku yang digituin, jadi aku santai aja.
ADVERTISEMENTS
Yuni memang suka menyendiri dan sulit ditebak seperti golongan darah AB pada umumnya. Sama dengan Puri, dia kurang suka golongan darah A, lagi-lagi karena A perfeksionis!
Kesesuaian sifat dengan golongan darah AB: Yang sesuai sama aku sih suka menyendiri, pendiam, dan sulit ditebak. Kalau yang nggak sesuai sebagai orang bergolongan darah AB, aku nggak selalu tenang.
Golongan darah paling disukai: Golongan darah O, karena mereka menyenangkan dan sangat peduli. Aku punya temen dekat bergolongan darah O yang awet dari kuliah sampai sekarang kerja.
Golongan darah paling nggak disukai: Golongan darah A, karena mereka perfeksionis.
Itulah pendapat Putri, Puri, Farah, dan Yuni. Ternyata masing-masing punya sifat yang sesuai dan nggak sesuai dengan golongan darahnya. Itu bukti kalau golongan darah bukanlah satu-satunya penentu sifat seseorang. Masih ada berbagai faktor yang memengaruhi seperti keluarga, pergaulan, dan sebagainya. Jadi sebaiknya kita nggak menilai seseorang berdasarkan golongan darahnya aja. Anggaplah ini sebagai hiburan dan seru-seruan semata~