Zaman semakin berkembang, teknologi yang ada pun dari waktu ke waktu semakin maju. Salah satunya yang perubahannya benar-benar terasa adalah TV zaman dulu yang berbentuk tabung ke TV zaman sekarang yang udah tipe LED dan flat monitor. Fitur-fitur yang diberikan pun semakin canggih, dan tentunya menyesuaikan dengan gaya hidup orang-orang di masa kini.
Masalahnya, yang namanya benda elektronik mau secanggih apapun dan mau bagaimanapun tipenya juga tetap aja bisa rusak kalau kita nggak hati-hati pakainya. Begitu juga dengan jenis TV LED dan jenis apapun itu yang merupakan TV zaman sekarang. Nah, kabarnya nih, biaya servis TV LED itu mahal banget lo, sampai ada yang bilang kalau mending beli baru aja. Hmmmm, kira-kira kenapa bisa ya? Coba simak ulasan di bawah ini.
ADVERTISEMENTS
1. Ternyata hampir semua komponen TV LED itu strukturnya rumit, cari sparepartnya pun juga nggak segampang yang dibayangkan. Sekalinya ada ya harganya udah mahal
Berbeda dengan TV biasa pada umumnya, TV LED ini ternyata punya banyak komponen yang struktur penyusunannya begitu rumit. Hampir semua komponen tersebut merupakan produk pabrikan, dan susah diakali jika ingin diubah secara manual oleh teknisi aja. Sampai segini pun udah kebayang kan gimana rumitnya? Belum lagi ketika nanti si teknisi tersebut perlu mengganti bagian komponen yang rusak. Karena dia nggak bisa mengakalinya, alhasil ya terpaksa beli. Perlu diketahui bahwa nyarinya nggak gampang, dan sekalipun ada biasanya harganya memang udah mahal.
ADVERTISEMENTS
2. Nggak semua tempat servis TV melayani servis TV dengan tipe LED, karena keahlian yang dibutuhkan pun jelas beda banget
Memperbaiki barang elektronik itu jelas membutuhkan kemampuan tersendiri, terlebih melakukan servis pada TV modern zaman sekarang. Meski semua tempat servis TV itu nampak ahli dan mampu melakukan servis pada berbagai macam merek TV jadul hingga sekarang, namun yang bisa menangani kerusakan TV LED bisa dihitung jumlahnya. Dengan kata lain, nggak semua tempat servis TV dapat melayani jasa servis TV tipe LED.
Kalau dipaksakan sih biasanya mereka bisa-bisa aja, namanya juga orang jualan jasa, ‘kan? Tapi ya kalau ada apa-apa ditanggung sendiri. Kok gitu? Ya karena skill dan pengalaman yang dibutuhkan untuk ‘menyembuhkan’ TV LED jelas beda dengan skill reparasi TV biasa~
ADVERTISEMENTS
3. TV LED itu penyakitnya kayak motor jenis matic, kalau ada satu komponen yang kena, biasanya bakal merembet ke bagian lainnya
Selain dari dua faktor di atas tadi, hal yang terkadang bikin jengkel adalah penyakit TV LED itu sama dengan sepeda motor jenis matic. Jika ada satu komponen di dalamnya yang terkena gangguan meski hanya bagian kecil, biasanya persoalan tersebut bakal menyebar ke bagian lainnya. Mending kalau yang terkena sebarannya sama-sama bagian yang sepele, lha kalau yang kena dampaknya langsung di komponen motherboard atau bagian vital lainnya ya mending ikhlasin aja. Mau diservis nggak bisa sempurna kayak semula, jadinya ya nggak ada pilihan lain selain membeli lagi yang baru.
Ya, memang begitulah kurang lebih alasan kenapa biaya servis TV LED lebih mahal dibandingkan dengan TV lain pada umumnya. Namanya aja juga produk TV modern, tentu komponen yang di dalamnya pun semakin mahal dan semakin kompleks.
Jika boleh memberikan saran, selagi kerusakannya masih pada bagian sekunder dan nggak terlalu berpengaruh ya boleh-boleh aja kok diservis. Tapi, kalau kerusakannya udah masuk pada bagian vital, seperti pada LCD, chip, motherboard, dan semacamnya sih mending diikhlaskan aja terus beli lagi yang baru. Biaya servisnya bakal hampir setara dengan uang yang kamu keluarkan untuk beli baru lo!