Belum lama ini jagad dunia maya dihebohkan oleh sosok misterius yang tertangkap kamera di sekitaran hutan Aceh. Ketika para rider motorcross tengah bertualang di sekitaran hutan Aceh sana, nampak sosok seperti manusia tanpa busana yang tengah membawa kayu. Begitu dikejar, makhluk tersebur lari sekencang-kencangnya dan menghilang tanpa jejak. Kabarnya makhluk tersebut adalah suku Mante — suku misterius yang sudah dari dulu jadi legenda di hutan pedalaman Aceh.
Disamping penampakan kemarin, Kompas pernah memberitakan keberadaan suku ini pada tahun 1987 silam. Sebagaimana dilansir harian tersebut, seorang pawang hutan Gusnar Effendy pernah menemukan suku Mante di gua-gua sepanjang hutan pedalaman Aceh. Dengan tinggi badan hanya sekitar 1 meter dan rambut panjang sepantat, suku kerdil ini dikabarkan telah punah. Sampai penampakan menghebohkan kemarin. Kejadian ini bisa jadi bukti bahwa memang ada suku-suku misterius yang kita kira sudah punah, sebenarnya masih hidup di pedalaman Indonesia.
Ternyata bukan cuma suku Mante saja, ternyata ada 4 suku lain yang keberadaannya masih misterius di Indonesia. Yuk simak ulasan Hipwee News & Feature ini!
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
1. Yang mirip dengan suku Mante adalah suku Orang Pendek. Makhluk urban legend ini punya ciri tinggi badan yang nggak sampai 90 cm
Menurut legenda masyarakat Jambi, suku Orang Pendek adalah suku yang ramah dan tidak mengganggu orang lain. Dengan tinggi cuma 90 cm, mereka berburu hewan-hewan kecil sebagai makanan utamanya. Menurut catatan sejarah, Edward Jacobson adalah orang yang pertama mencatat jejak suku Orang Pendek di tenggara gunung Kerinci provinsi Jambi pada tahun 1915. Setelah itu penulis asal Inggris, Deborah Martyr, juga berhasil membuktikan keberadaan suku Orang Pendek dan membawa status suku Orang Pendek menjadi fenomena internasional.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Berbeda dengan suku Mante dan Orang Pendek, Suku Moro lebih mirip dengan makhluk halus. Mereka jadi legenda di wilayah Halmahera
Film “The Island of Dr. Moreau” sempat menjadi buah bibir dunia pada tahun 1996 silam. Dibintangi Val Kilmer dan Ron Perlman, jelas film ini ramai dibicarakan. Diadaptasi dari novel karya H.G. Wells dengan judul yang sama, film ini dinilai memiliki hubungan dengan suku Moro di Halmahera. Dalam film tersebut, diceritakan bahwa suku Moro adalah manusia mistis berwujud seperti hewan. Nah kalau menurut legenda lokal, selain wujud suku Moro yang bisa menyerupai binatang, apabila ada kerjadian aneh seperti ‘sepotong tangan melayang sambil menjepit rokok di jarinya atau suara misterius’, hal itu dianggap sebagai aktivitas orang Moro.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Suku Berebere disebut sebagai suku misterius yang berperilaku kanibal. Kabarnya, mereka akan berperilaku sangat ganas bila bertemu dengan suku lain
Bayangkan ada manusia berperawakan besar setinggi 2 meter, warna kulit hitam, dengan penampakan menakutkan yang mendekatimu. Ngeri nggak tuh? Kira-kira seperti itulah wujud Suku Berebere menurut penuturan masyarakat Maluku. Belum lagi fakta bahwa mereka disebut sebagai suku kanibal yang ganas terhadap suku lainnya, siapa sih yang nggak ngeri pas melihatnya?
Karena keganasannya itulah pada tahun 1900-an suku-suku di Maluku sana melakukan perburuan terhadap suku Berebere ini sehingga suku Berebere ini lari dan bersembunyi di pedalaman hutan. Diperkirakan saat ada perburuan tersebut jumlahnya tinggal belasan. Sekarang? Nggak tahu juga sih pastinya seperti apa…
4. Masih hidup dengan cara yang primitif, suku asli Dayak Punan lebih memilih untuk hidup di goa daripada rumah pada umumnya. Cirinya, kaki dan tangannya dicat berwarna merah
Banyak cerita mengenai keberadaan suku Dayak Punan Kaki Merah ini. Menurut penuturan warga Dayak, suku Punan Kaki Merah ini adalah suku yang memiliki kemampuan ahli dalam berburu dan meramu obat-obatan herbal. Selain itu, mereka juga memiliki ‘kata lamunan’, sejenis mantra sakti yang bisa membuat mereka menghilang di balik sehelai daun. Mungkin karena mantra inilah keberadaan suku Dayak Punan Kaki Merah ini sulit dibuktikan. Banyak pihak yang mengaku penah melihat jejak kaki, tapi tak pernah melihat wujud manusianya.
“Kenapa sih mereka nggak keluar dan bergabung dengan manusia-manusia lain yang peradabannya lebih maju?” Pertanyaan itu mungkin terlintas di pikiran kita. Yah… Mungkin suku-suku tersebut lebih memilih untuk hidup damai dan jauh dari hingar bingar kemajuan peradaban manusia. Melihat situasi kacau dunia saat ini, rasa-rasanya hidup tenang di hutan dan melanjutkan budayanya selama ini bukan pilihan yang buruk-buruk amat bagi mereka.