Beberapa tahun belakangan komunikasi kolektif sangat terbantu dengan adanya layanan grup WhatsApp. Tapi lama-lama saking banyaknya grup, dari mulai grup keluarga hingga alumni, pengguna seringkali merasa pesan yang ia dapat terlalu banyak dan berlebih. Sekali buka aplikasi bisa sampai ribuan pesan yang belum terbaca di grup. Hal ini dikarenakan maksimum jumlah anggota group WhatsApp yang tergolong cukup banyak yaitu 256 anggota. Bayangkan saja jika 256 orang mengirim pesan online di waktu yang hampir sama, saling menanggapi topik satu sama lain dengan chat. Tentu saja obrolan nggak terkontrol dan jumlah pesan yang kamu terima jadi sangat bertumpuk.
Nah, baru-baru ini WhatsApp mengumumkan kalau dalam waktu dekat bakal ada fitur yang memungkinkan admin grup WhatsApp membungkam anggotanya. Fungsi percakapan pun bisa dilakukan oleh beberapa grup admin saja (grup admin WhatsApp bisa lebih dari satu). Seperti biasa, fitur ini tentunya menimbulkan pro kontra. Setuju karena ini membuat aliran percakapan lebih terkontrol, tidak setuju karena dibungkamnya anggota grup membatasi fungsi komunikasi para anggotanya. Hmmm… ayo kita bahas bareng Hipwee News & Feature biar info yang kamu dapet nggak simpang siur!
Admin grup WhatsApp bakal punya wewenang untuk membungkam anggota di dalam grup, anggota pun hanya bisa menerima pesan tanpa mengirim balasan
Layanan grup Whatsapp tentunya sudah sering kamu gunakan untuk mempermudah komunikasi suatu kelompok. Berbagi informasi tak perlu satu-satu ke setiap kontak. Selain itu grup ini juga seringnya diperuntukkan untuk menjalin silaturahmi dari orang-orang yang terpisah jauh. Kali ini, aplikasi yang berbasis di Amerika Serikat ini menguji coba fitur barunya yaitu restricted group di mana admin grup punya kelebihan untuk membungkam anggota dalam grup tersebut selama 72 jam. Setelah itu, grup kembali seperti semula. Semua anggota kembali bisa saling berkirim pesan.
Fitur ini masih sekadar uji coba. Kalau sudah bisa, fungsinya bisa bermacam-macam
Jangan buru-buru update dan cari fitur ini. Restricted group masih dalam masa uji coba dan hanya bisa dipakai oleh kalangan terbatas. Kalau benar-benar diterapkan, fungsi fitur ini bisa berbagai macam. Misalnya ketika admin ingin menginformasikan hal penting dan beruntun tanpa adanya interupsi. Selain itu aliran informasi di grup juga bisa terkontrol. Seringkali pesan di grup WhatsApp memang tidak terkontrol dan justru membuat para anggotanya menonaktifkan notifikasi. Pasti kamu juga pernah ‘kan menjadi orang yang pasif di grup namun ada rasa nggak enak untuk keluar dari grup.
WhatsApp terus menerus membuat fitur inovasi. Namun seringnya memang menimbulkan pro dan kontra
WhatsApp yang dikenal sebagai aplikasi simpel untuk berkirim pesan kini justru dipenuhi fitur-fitur yang membuat aplikasi ini membutuhkan lebih banyak ruang atau memory untuk dijalankan. Selain itu ada juga yang menilai kalau restricted group terkesan sebagai fitur yang tidak sejalan dengan WhatsApp. Pasalnya aplikasi yang bisa didapatkan gratis ini pada awalnya dikenal sebagai tempat berkirim pesan yang sekaligus bertujuan untuk menjalin relasi. Dengan dibungkamnya anggota grup, WhatsApp jadi terkesan tidak menerapkan visi untuk bebas menanggapi. Lagi pula, hal ini bisa dimanfaatkan admin untuk menyebarkan konten promosi dan bisnis layaknya Channel pada aplikasi Telegram.
Diresmikan atau tidaknya fitur restricted group tentu sepenuhnya merupakan wewenang WhatsApp. Sebagai pengguna kita bebas memilih untuk menggunakannya atau tidak. Tenang saja jika kamu masih ingin ada azas “sama rasa dan sama rata” di grup WhatsApp, jadikan saja semua anggota sebagai admin. Maka semua punya wewenang yang sama.