Sebuah headline yang sangat mengejutkan ketika saya membaca sebuah berita dari beberapa media daring. Pasalnya, dengan jelas mereka menulis kegagalan para pemuda dalam mendaftar sebagai calon tentara hanya gara-gara keseringan masturbasi. Sebuah alasan yang cukup menggelikan sih. Kita mengenal tentara karena kekuatan fisik dan visi-misinya yang luar biasa, lalu diikuti istilah masturbasi sebagai biang kegagalan mereka dalam mendaftar militer.
Lalu apakah di Cina sana, masturbasi menjadi momok bagi para pemuda yang pengen jadi anggota militer? Atau ini hanya sebuah laporan palsu terkait desas-desus yang terkembang dari angkatan senjata Negeri Tirai Bambu itu? Yuk simak info selengkapnya bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
Sebenarnya bukan cuma karena keseringan masturbasi, gaya hidup yang buruk secara umum menyebabkan kualitas calon tentara mudanya turun drastis
Laporan Kementrian Pertahanan Negara yang diposting melalui People’s Liberation Army Daily (PLA) mengatakan bahwa kian banyak pemuda yang gagal masuk militer akibat intensitas bermain gawai dan kebiasaan hidup buruk dengan keseringan masturbasi. Dalam rinciannya dinukil dari BBC, sebanyak 25% orang gagal dalam tes darah dan urin, 46% kegagalan saat tes mata, 20% gara-gara obesitas, dan 13% kegagalan diakibatkan oleh tekanan darah rendah. Sementara kebiasaan masturbasi yang mengakibatkan pembesaran pembuluh testis berada pada angka 8%.
ADVERTISEMENTS
Untuk tes fisik dan kesehatan yang mendasar itu memang wajar. Tapi untuk masturbasi, rasanya itu sebuah fenomena yang memalukan, ya?
Bagi saya pribadi yang memang nggak punya cita-cita untuk menjadi anggota militer, rasanya sangat terganggu dengan alasan kegagalan para kandidat yang diakibatkan oleh kebiasaan buruk masturbasi. Okelah, kalau masalahnya gara-gara jarang olah raga yang mengakibatkan obesitas atau darah rendah, masih bisa dimaklumi. Tapi kalau masalahnya karena masturbasi, penurunan kesehatan gara-gara terlampau sering menatap layar gawai atau komputer, itu sudah keterlaluan. Terlebih, ini masalah pada anak-anak muda zaman sekarang. Atau anak-anak muda saat ini memang lebih nyaman untuk mejalani pola hidup yang sedemikian meresahkan ini? Entahlah.
ADVERTISEMENTS
Laporan ini lantas menjadi buah bibir warganet di Tiongkok dalam Weibo. Banyak yang bilang ini cuma akal-akal pemerintah karena kesejahteraan tentaranya
Sama halnya warganet Indonesia, masyarakat di sana pun menanggapi hal ini begitu cepat melalui media sosial Weibo. Masalah perekrutan militer ini menjadi santapan hangat warganet beberapa hari belakangan. Bahkan ada yang lantang mengatakan bahwa kondisi finansial yang nggak jelas, konsumsi pangan yang buruk, masa depan yang nggak jelas atas pernikahan anggota, hingga susahnya mencari pekerjaan pascapensiun. Hal ini ditunjang dengan adanya laporan bahwa bulan lalu Kementrian Pertahanan Cina membuka lowongan hanya untuk satu juta calon anggota, yang artinya mengalami penurunan 50% dari perekrutan sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
Sementara pihak pemerintah mengatakan bahwa perekrutan militer memang harus ketat dan nggak ada hubungannya dengan kondisi internal mereka
Kabar yang beredar, ada satu kota di Cina yang sama sekali nggak mendapatkan anggota baru dalam militernya. Ya, alasannya karena beberapa hal di atas tadi. Hal ini langsung menyulut reaksi dari Kementrian Pertahanan Cina. Untuk meningkatkan kualitas calon personel militernya, mereka bahkan sampai merilis 10 tips atau nasihat bagi kandidat lewat akun media sosial resminya ChinesePeoplesArmy di WeChat. Isinya kurang lebih begini :
- mengurangi konsumsi alkohol dan minuman bersoda
- mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar
- lebih sering berolah raga
- mengurangi main games dan masturbasi
- meningkatkan kualitas tidur
- jangan mentato tubuh
- minum air yang bersih
- mencari perawatan jika memiliki kondisi genetik
- mencari perawatan jika menderita gangguan jiwa seperti depresi
- meningkatkan standar kesehatan dan kebersihan secara umum
Ya, seperti itulah kondisi terbaru dari polemik perekrutan anggota militer di Cina. Tapi kayaknya itu bukan masalah Cina saja deh. Kalau melihat dari segi gaya hidup para pemuda, rasanya Indonesia bukan nggak mungkin—bisa jadi—akan mengalami hal serupa. Pasalnya, beberapa kriteria kesehatan dan tes fisik yang diujikan sangat relevan dengan keadaan anak muda Indonesia masa kini, yang berpotensi gagal juga. Kebiasaan buruk memang sangat susah diubah, tapi kalau kamu terlalu nyaman dengan pola hidup macam ini, jelas akan sangat merugikan, guys!