Bagi sobat miskin (tapi juga sobat happy) seperti kita-kita ini, ngomongin gaji ibarat ngomongin pacar yang sukanya ilang-ilangan. Soalnya tiap dibahas, bawaannya selalu baper saking gajinya nggak sesuai keinginan. Tapi perihal gaji ini sepertinya bertolak belakang dengan yang dilakukan seorang Sandiaga Uno selaku cawapres dari kubu nomer 02. Penasaran nggak kira-kira apa sih yang membuat Sandiaga Uno ini nggak baper (atau bahkan caper) soal gajinya jika kelak terpilih jadi wapres nanti? Simak dulu dong ulasan Hipwee kali ini~
ADVERTISEMENTS
Pada Senin (18/3) lalu, Sandiaga Uno menyatakan bahwa jika terpilih nanti seluruh gajinya akan ia sumbangkan ke kaum dhuafa
Pernyataan yang mencengangkan sekaligus bikin greget beberapa kalangan tersebut dinyatakan Sandiaga Uno pada momen pertemuan dirinya dengan para kyiai, habib, masyayikh se-Mataram. Pada pertemuan yang diadakan di Lapangan Pema, Tulungagung, Jawa Timur ini Sandiaga Uno menyatakan bahwa jika dirinya dan Prabowo Subianto terpilih nanti, seluruh gajinya akan disumbangkan untuk kaum dhuafa.
“Allah sudah baik dengan saya, begitu juga Indonesia, Sudah memberikan begitu banyak rejeki kepada kami dan keluarga. Semua gaji saya akan saya berikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa.” Seperti yang dikutip dari CNN Indonesia.
ADVERTISEMENTS
Janji memberikan seluruh gaji jika terpilih nanti sebenarnya bukan hal yang baru. Saat mencalonkan jadi cawagub DKI Jakarta dulu, ia juga mengutarakan janji manis ini~
Dilansir dari CNN Indonesia, menebar janji manis memberikan seluruh gaji untuk rakyat sudah dilakukan Sandiaga Uno sejak mencalonkan diri menjadi cawagub DKI Jakarta. Gaji sebagai Wakil Gubernur tersebut ia serahkan pada Badan Amil dan Zakat untuk dikelola dan disumbangkan untuk masyarakat yang kurang mampu.
Perlu diketahui, gaji Sandiaga Uno pada saat menjabat sebagai Wakil Gubernur adalah 2,4 juta rupiah. Itu belum termasuk tunjangan tiap bulan sebanyak 4,32 juta rupiah lho. Jadi kalau ditotal per bulan ia mengantongi 6,72 juta rupiah. Jelas jumlah tersebut belum termasuk dana operasional yang biasanya masih diterima tiap bulannya.
ADVERTISEMENTS
Lalu berapa sih gaji seorang wapres itu sampai Sandi “rela” mau menyumbangkan seluruhnya untuk kaum dhuafa?
Sebelumnya, Hipwee pernah membahas perihal gaji petinggi daerah beserta presiden dan wakilnya. Kamu bisa membaca secara lengkap di sini. Nah, dari sana kita bisa mengetahui nih berapa besaran gaji yang bakal diterima Sandiaga Uno jika dirinya terpilih nanti. Tentu saja dengan catatan UU No. & Tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden masih berlaku ya.
Setiap bulannya, seorang wakil presiden akan mendapatkan gaji sebesar 20,16 juta rupiah. Ditambah tunjangan sebesar 20 juta rupiah, jadi total yang didapatkan per bulannya adalah 40,16 juta rupiah. Belum lagi tambahan dari biaya perjalanan dinas dan lainnya. Wow, nominal yang besar jika dilihat dari kacamata sobat miskin tentu saja.
ADVERTISEMENTS
Tapi nominal segitu tentu saja “bukan apa-apa” buat Sandiaga Uno. Sebab satu di antara 5 bisnisnya saja mampu menghasilkan keuntungan miliaran rupiah!
Janji manis untuk menyumbangkan gajinya jika terpilih jadi wapres nanti memang bisa dikatakan mungkin saja terjadi. Soalnya dari sumber pendapatan lainnya, Sandiaga Uno ini sudah sangat settle. Dilansir dari Moneysmart, Sandiaga Uno memiliki kekayaan mencapai 4,34 triliun rupiah. Kekayaan tersebut berasal dari bisnis-bisnisnya yang tersebar di berbagai sektor. Mulai dari bisnis pertambangan sampai sektor agro. Salah satu bisnisnya yaitu PT. Saratoga Investama Sedaya yang bergerak di sektor pendanaan, pada tahun 2013 telah berhasil memberikan keuntungan sebesar 401 miliar rupiah pada pra pemegang sahamnya!
Jadi sepertinya gaji wapres yang cuma 40++ juta rupiah mungkin-mungkin saja sih kalau mau disumbangkan untuk kaum dhuafa. ASAL ya terpilih dulu jadi wapres biar bisa merealisasikan janji yang bagi sebagian orang manisnya kebangetan itu~
Namun satu hal yang mestinya perlu dikaji plus dipikirkan ulang: sasarannya! Mestinya ada klasifikasi khusus untuk memetakan siapa aja yang bisa disebut sebagai kaum dhuafa. Tahu sendiri kan gimana sifat orang Indonesia kalau mendengar istilah “sumbangan untuk kaum dhuafa”? Langsung pura-pura miskin untuk bisa mendapatkan bagian. Biar kasus seperti sumbangan dana pendidikan bidik misi yang salah sasaran, nggak terjadi lagi~