Nama dr. Lie Dharmawan lebih dikenal sebagai penggagas Rumah Sakit Apung (RSA). Melalui program doctorSHARE, dr. Lie menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang minim akses fasilitas kesehatan. Dengan kapal kayu kecil, ia berlayar demi melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis. Sejak dibentuk tahun 2013, RSA tersebut telah memeriksa kesehatan masyarakat di Indonesia bagian timur. Selama ini, masyarakat di wilayah tersebut sulit mendapatlan bantuan medis karena terhalang kondisi geografis dan kendala ekonomi.
Semenjak didirikan, RSA milik dr. Lie itu langsung menuai apresiasi dan dukungan. Banyak orang salut dengan tindakan mulia dr. Lie itu. Sayangnya, kejadian nahas menimpa RSA dr. Lie baru-baru ini. Melalui akun Instagram doctorSHARE, dr. Lie mengabarkan jika RSA telah karam pada hari Rabu lalu, (16/6).
ADVERTISEMENTS
RSA dr. Lie tenggalam di perairan NTB, para kru berhasil diselamatkan. Nihil korban jiwa
Bahenol, panggilan untuk RSA dr. Lie. Kapal kayu yang dijadikan rumah sakit itu harus karam ketika berlayar di perairan Selat Sape, Nusa Tenggara Barat (NTB). Musibah ini disampaikan langsung oleh dr. Lie, Jumat (18/6). Usai menyelesaikan pelayanan medis di Pulau Semau Kupang, RSA melanjutkan pelayaran dari Pelabuhan Tenau Kupang ke Torano Sumbawa Besar. Seharusnya NTB menjadi tempat pelayanan medis selanjutnya, tapi kapal tenggelam pada pukul 14.00 WIT sebelum sampai tujuan.
“Terima kasih kepada Tuhan, karena 6 orang ABK termasuk kapten selamat. Terima kasih kepada KM Niki Sae yang sudah menyelamatkan ABK RSA dr. Lie Dharmawan.
Meski berduka, semangat doctorSHARE untuk membantu saudara-saudari kita yang belum mendapatkan akses kesehatan yang layak tetap menggebu-gebu dan tak pernah padam.”
Berkat KM Niki Sae, musibah itu tidak memakan korban jiwa. Kapten dan 6 ABK RSA berhasil diselamatkan. Walaupun sedih karena kehilangan RSA, semangat dr. Lie dan tim yang tergabung dalam doctorSHARE tak padam. Mereka akan tetap berusaha membantu masyarakat di daerah terpencil dan tertinggal agar mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Di akhir unggahan, dr. Lie memohon doa dan dukungan supaya RSA kedua bisa segera terwujud.
ADVERTISEMENTS
Wujudkan RSA yang baru, dr. Lie kembali menggalang donasi. RSA dr. Lie akan kembali~
Seperti yang diungkapkan dr. Lie pada unggahan sebelumnya, semangatnya tetap menggebu-gebu. Meski RSA pertama dr. Lie tenggelam, misi menjangkau masyaraat daerah tertinggal tak boleh ikut karam bersama air laut. Upaya uantuk memeratakan layanan kesehatan nggak boleh berhenti begitu saja. Makanya, ia membuka penggalangan dana agar RSA kedua bisa lahir kembali dan meneruskan misi.
“Purna sudah janji bakti Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan.
Di hati puluhan ribu masyarakat yang pernah dijangkaunya, karamnya RSA dr. Lie Dharmawan di perairan Bima NTTB (16/6/21) seoalah seperti pahlawan yang gugur di medan juang.
Haruskah misi menjangkau mereka yang belum terjangkau oleh akses kesehatan yang layak berhenti?TIDAK!”
Melalui pengalangan itu, dr. Lie mengajak siapa pun untuk menyisihkan sedikit dana. Supaya program layanan kesehatan yang layak di seluruh negeri kebali berjalan. Dengan dana yang terkumpul, ia bisa membuat RSA dr. Lie Dharmawan II. Sehingga ia bisa melayani kesehatan masyarakat wilayah Kepulauan Riau, NTT, Maluku, NTB, Papua, Kalimantan, dan Sulawesi. Semoga RSA dr. Lie bisa kembali ada, ya. Supaya masyarakat daerah terpencil dapat mengakses layanan kesehatan lagi.