Ada banyak hal yang bisa dialami para pengemudi ojek online ketika menjalankan pekerjaannya. Mulai dari kena semprot pelanggan, dimaki pengendara lain, sampai mendapat orderan fiktif. Kalau biasanya orderan fiktif dilakukan sendiri sama oknum driver ojol tidak bertanggungjawab dengan tujuan mendapat poin atau keuntungan lebih, tapi kali ini ada kasus orderan fiktif yang dilakukan sama pelanggan, bahkan pelakunya masih 14 tahun!
Duh, kok bisa ya anak umur segitu sudah kepikiran buat menipu? Apalagi katanya dia sudah membuat orderan fiktif sampai 185 kali lo! Bayangkan berapa besar tuh kerugiannya? Wah, gimana ya informasi selengkapnya? Simak deh ulasan Hipwee News & Feature kali ini.
ADVERTISEMENTS
Seorang remaja yang masih umur 14 tahun hobi membuat orderan fiktif untuk mengerjai driver ojol. Ia memesan makanan seperti biasa, tapi saat mau diantar malah “kabur”
Akun Facebook bernama Agil membeberkan nomor pelaku penipuan yang suka memesan makanan lewat Grab Food. Dalam unggahan yang dibagikan ke grup “Info Cegatan Solo dan Sekitarnya” itu, Agil juga menyertakan tangkapan layar chat seorang driver dengan si penipu tersebut. Setelah pengemudi sampai di depan rumah yang dituju, si penipu malah terang-terangan mengatakan kalau driver baru saja kena tipu. Semacam nge-prank gitu. Padahal kan bapak ojolnya sudah membelikan pesanannya!
Nah, kemarin, baru diketahui kalau pelakunya ternyata anak laki-laki yang masih umur 14 tahun dan sudah membuat orderan fiktif sebanyak 185 kali!
ADVERTISEMENTS
Entah gimana identitasnya bisa terbongkar, tapi kemarin kabarnya remaja ini baru minta maaf dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi
View this post on InstagramPelaku order fiktif terhadap ojol. Ternyata sudah melakukan orderan fiktif sebanyak 185 kali ??
Dilansir dari Instagram @_infocegatansolo, bisa dilihat kalau oknum penipu yang cukup meresahkan para driver ojol ini sudah meminta maaf di hadapan banyak orang. Remaja laki-laki ini juga membuat surat pernyataan yang isinya tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, lengkap dengan tanda tangan dan materai. Jika suatu saat ditemukan kalau ia melakukannya lagi, katanya sih dia siap diproses secara hukum.
Hmm, tapi kalau melihat orderan fiktif yang dia buat sudah mencapai 185 kali, sebenarnya sudah termasuk penipuan dan jelas-jelas bisa diperkarakan. ‘Kan pasti sudah banyak banget yang dirugikan. Apalagi ada pesanan yang totalnya mencapai Rp200 ribu lebih. Tapi mungkin mengingat usianya yang masih belia, akhirnya disuruh minta maaf saja. Semoga benar-benar kapok ya…
ADVERTISEMENTS
Sebenarnya kasus order fiktif yang dilakukan pelanggan ini bukan baru sekali terjadi. Mungkin ke depannya pihak penyedia jasa harus mencari solusi tepat mengatasi masalah ini
Demi menyelamatkan driver ojol dari penipuan atau orderan fiktif, sebaiknya sih perusahaan yang menaungi mereka mulai mencari cara meminimalisir kejadian seperti di atas. Entah dengan meng-upgrade fitur dalam aplikasinya, atau mengubah sistem pembayarannya, misal customer harus membayar di muka jika orderan di atas jumlah tertentu. Jadi driver juga bisa terlindungi dari kerugian yang besar.
Duh, semoga aja nggak ada lagi orderan fiktif macam di atas. Terlebih kalau alasannya cuma buat iseng 🙁