Siapa yang nggak kenal Anthony Sinisuka Ginting? Pebulutangkis yang terkenal lewat aksi menawannya di Asian Games 2018 kemarin ini banyak digandrungi terutama oleh kaum hawa. Selain jago main badminton, Ginting juga dikenal manis kepribadiannya. Fakta ini bisa dibuktikan dengan unggahan di Instagramnya saat ia liburan ke Korea Selatan. Di sana Ginting memotret kumpulan gembok cinta yang menggantung di semacam pagar besi, dan mengunggahnya di IG dengan caption romantis.
Artikel ini bukan bermaksud membahas betapa banyak cewek-cewek yang jadi baper karena unggahan Ginting itu, karena merasa caption-nya ditujukan buat mereka. Tapi artikel ini lebih menyorot ke fenomena gembok cinta yang seringkali jadi tujuan favorit para turis untuk mengungkapkan cintanya pada orang terkasih. Nggak cuma Korsel seperti Ginting kemarin, gembok-gembok cinta ini juga bisa ditemukan di negara lain seperti Perancis, Jepang, dan Amerika. Di balik popularitasnya, ternyata gembok-gembok ini menyimpan realita miris. Seperti apa faktanya? Simak bareng Hipwee News & Feature yuk~
ADVERTISEMENTS
Anthony Ginting mengunggah foto kumpulan gembok cinta saat berlibur ke Korsel disertai caption romantis. Unggahannya itu mengundang kebaperan cewek-cewek di IG
Pebulutangkis Anthony Ginting baru saja sukses membuat baper cewek-cewek di IG lewat unggahan romantisnya. Saat berlibur ke Korsel belum lama ini, Ginting berkunjung ke spot favorit pasangan di mabuk asmara: jembatan gembok cinta di Seoul Tower. Sebagai wujud cinta dua insan manusia, banyak pasangan menuliskan inisial nama mereka di sebuah gembok, dan menggantungkannya di sana. Karena dianggap begitu sarat akan makna cinta, Ginting mengunggah foto kumpulan gembok itu disertai caption yang tak kalah romantis.
“LOVE – a simple word but has a lot of meaning inside.” – tulis Ginting di captionnya, yang sukses bikin cewek-cewek baper.
Mungkin Ginting memang romantis, tapi ternyata realita di balik fenomena gembok cinta itu justru bikin miris lo…
Nggak cuma ada di Korsel, kumpulan gembok-gembok yang merepresentasikan keabadian cinta sepasang manusia ini juga bisa ditemui di banyak negara seperti Perancis, Amerika Serikat, dan Jepang. Sistemnya sama, orang beli gembok lalu menuliskan inisial namanya dan pasangannya, atau kata-kata puitis apapun di gembok itu, lalu menggantungkannya di jembatan atau pagar yang tersedia. Tujuannya biar cintanya abadi, kayak gembok itu.
Sekilas memang romantis. Kita pun mungkin ingin mencoba. Tapi ternyata, tahun 2014 lalu, pemerintah Perancis justru sudah melarang orang buat menggantungkan gembok-gembok di salah satu spot gembok cinta, Pont des Arts, di kota Paris. Kebijakan ini diberlakukan setelah pagar pembatas sepanjang 2,4 meter di jembatan itu ambruk karena nggak kuat menahan gembok-gembok besi yang menggantung di sana. Ya gimana nggak, jumlahnya aja mencapai 700 ribu gembok, yang kalau dihitung-hitung, beratnya mencapat 45 ton atau setara 20 ekor gajah!
Setelah peristiwa itu akhirnya pemerintah Paris memutuskan buat mencopot semua gembok yang menggantung di sana serta mengangkat kunci-kunci gembok yang kebanyakan dilempar ke sungai di bawahnya
Tradisi memasang gembok cinta di jembatan Pont des Arts, Paris, telah resmi berakhir. Kalian yang belum sempat mencoba tradisi ini boleh saja kecewa. Tapi tentu kebijakan pemerintah Paris buat mencopot semua gembok dan melarang pemasangan gembok baru itu cukup masuk akal. Selain dinilai membahayakan orang-orang yang melintas di atas jembatan itu, ribuan gembok juga dianggap bisa mengurangi nilai warisan properti yang sudah dibangun sejak bertahun-tahun silam. Belum lagi kunci-kunci gembok yang banyak dibuang ke Sungai Seine di bawah Pont des Arts, yang mungkin saja bisa mengganggu ekosistem di bawahnya.
Tapi langkah pemerintah Paris ini ternyata belum berakhir, karena kenyataannya, masih ada belasan jembatan dan landmark di kota Paris yang dipenuhi gembok-gembok cinta, termasuk Menara Eiffel.
Masalah lain, fenomena gembok cinta ini sudah jadi fenomena global yang juga diadopsi di banyak negara. Akankah pemerintah di sana melakukan hal yang sama seperti pemerintah Paris?
Sebut saja jembatan fenomenal Brooklyn Bridge di New York, Hohenzollernbrücke Bridge di Cologne, atau Love Locks di Pulau Enoshima Jepang. Semua itu jadi spot favorit para pasangan di dunia yang ingin mengabadikan cintanya dalam bentuk gembok. Pemerintah Paris mungkin sudah selangkah lebih maju, tapi apakah pemerintah di negara-negara lain juga akan menerapkan hal yang sama? Soalnya nggak bisa dimungkiri juga kalau fenomena global ini pasti ikut menyumbang devisa negara dari kedatangan turis-turis internasional ke spot-spot romantis itu.
Jadi gimana? Apa kalian masih mau menggantungkan gembok-gembok di sana? Kalau boleh saran sih, daripada buang-buang duit buat beli gembok, mending duitnya buat jajan atau beli oleh-oleh aja. Ya, nggak?