Selepas salat Isya, biasanya umat Islam akan melajutkannya dengan ibadah salat tarawih. Salat tersebut umumnya dilakukan secara berjamaah di masjid. Namun, ada pemandangan berbeda untuk bulan Ramadan tahun 2022 ini. Di Amerika Serikat, salat tarawih diadakan di Times Square, New York.
Ratusan muslim Amerika Serikat menggelar salat tarawih di tempat terbuka pusat kota ini pada Sabtu (2/4) waktu setempat. Sontak aksi ini menuai perhatian dari warganet.
ADVERTISEMENTS
Untuk pertama kalinya, salat tarawih dilaksanakan di Times Square, New York
Muslims take up Times Square, New York for taraweeh prayer. pic.twitter.com/pbz97GAQY9
— Muslim (@Muslim) April 3, 2022
Ratusan muslim Amerika Serikat bergerak menuju pelataran Times Square untuk menunaikan ibadah salat tarawih. Masing-masing dari mereka sudah siap dengan membawa sajadah dan beberapa mengenakan peci.
Times Square terletak di jantung kota New York sehingga banyak kendaraan dan pejalan kaki yang lalu-lalang di sekitarnya. Namun, deretan shaf salat tarawih ini tidak menghambat arus lalu lintas wilayah tersebut. Dalam video yang tersebar, justru tampak beberapa orang menepi untuk mengabadikan momen ini.
Salat berjalan lancar dan teratur dengan panduan imam yang menggunakan pengeras suara. Suasana ramai di sekitar pun tidak mengurangi kekhusyukan mereka ketika beribadah.
ADVERTISEMENTS
Ingin memperkenalkan Islam sebagai agama yang cinta damai
Muslims take up Times Square, New York for taraweeh prayer. pic.twitter.com/XzTR7muieI
— Muslim (@Muslim) April 3, 2022
Salah satu event organizer mengatakan bahwa salat yang digelar di tempat ikonik New York ini bertujuan untuk memberi tahu publik bahwa Islam adalah agama yang cinta damai. Banyak kesalah pahaman tentang Islam yang dilakukan oleh oknum tertentu yang tentu saja tidak merepresentasikan Islam secara keseluruhan.
“Kami ingin memperlihatkan agama kami kepada semua orang yang tidak tahu apa itu Islam. Islam adalah agama damai. Kita semua bersatu dan terhubung bersama. Orang-orang harus berhenti memecah belah umat Kristen dan muslim dan seluruh manusia,” ujar SQ, salah satu event organizer dilansir dari CBS News.
Namun, di balik tujuan mulia itu ada sederet pihak yang tidak setuju dengan model salat tarawih seperti ini. Beberapa menilai bahwa suasana ramai di Times Square tidak cocok untuk beribadah. Sementara yang lain khawatir akan keselamatan umat Islam di tengah ancaman Islamophobic di Amerika Serikat.
“Ada billboards dan musik di mana-mana. Tentu saja ada tempat yang lebih baik untuk berdoa. Pergi ke masjid setempat sepertinya lebih baik,”
“Ada lebih dari 270 masjid di New York dan tempat yang lebih baik untuk berdoa. Tidak perlu menghalangi jalan orang untuk memperkenalkan agama. Itu bukan apa yang diajarkan Islam kepada kita,” kata Hassan Sajwani, warganet Twitter.
ADVERTISEMENTS
Salat tarawih di ruang terbuka sudah biasa dilakukan di New York
Di tengah pro dan kontra digelarnya salat tarawih di Times Square, imam masjid Islamic Center of New York, Ustaz Muhammad Syamsi Ali mengungkapkan bahwa salat tarawih di tempat terbuka sudah lazim dilakukan di New York. Hal itu dilakukan bukan karena tidak ada masjid, melainkan sebagai bentuk kebebasan beragama.
“Teman-teman, kegiatan salat tarawih semalam di Time Square itu hal biasa dilakukan di New York. Itu bagian dari religious freedom. Bukan karena kurang masjid,” ujar Imam Syamsi Ali melalui akun Twitternya @ShamsiAli2 pada Minggu (3/4).
Salat tarawih yang diadakan di awal bulan Ramadan tersebut juga bisa dilihat sebagai bentuk semangat umat Islam menyambut bulan suci ini. Kiranya semangat berpuasa, sedekat, dan salat tarawih tetap terjaga sampai di penghujung bulan Ramadan dan seterusnya nanti.