Pandemi mengharuskan kita beradaptasi dengan kondisi terkini dalam menjalani kehidupan. Pembatasan demi pembatasan pun mendorong kita untuk mencari cara agar urusan sehari-hari tetap berjalan lancar. Tak terkecuali sektor UMKM yang mulai merambah teknologi digital untuk tetap bertahan dengan menjangkau calon konsumen yang lebih luas.
Nah, meski pandemi telah mendorong digitalisasi, kesenjangan tren ini masih terjadi. Di Indonesia, jumlah UMKM yang mulai bertransformasi ke digital bahkan belum mencapai 50 persen. Menurut data Kementerian Koperasi dan UMKM, setidaknya baru 25,6 persen UMKM (sekitar 16,4 juta) yang telah mengadopsi teknologi digital. Jumlah tersebut masih jauh dari yang diharapkan.
Untuk itu, UK Indonesia Tech Hub Kedutaan Besar Inggris Jakarta bersama sejumlah pihak bekerja sama menjalankan suatu inisiatif demi mempercepat pemerataan digitalisasi di kalangan UMKM melalui program ESSENCE.
ADVERTISEMENTS
Program ESSENCE jadi wadah UMKM mendapatkan literasi digital
Perlu diketahui bahwa kesenjangan digitalisasi bisa terjadi karena infrastruktur yang tidak merata, literasi yang kurang, dan susahnya akses ke pelatihan digital. Hal tersebut lah yang akan disikapi UK Indonesia Tech Hub Kedutaan Besar Inggris Jakarta melalui program ESSENCE yang akan memberikan pelatihan seputar digitalisasi bagi pelaku UMKM.
“Digitalisasi menawarkan janji kehidupan yang lebih baik bagi banyak komunitas terpencil dan kurang beruntung. Tetapi jika kita tidak mengambil langkah proaktif yang cukup untuk melibatkan orang, digitalisasi sebenarnya dapat membuat orang semakin tertinggal. Saya bangga Inggris bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam upaya ini,” kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenskins dalam keterangan tertulis, (31/3).
Dalam pelaksanaan program ini, UK Indonesia Tech Hub menggandeng beberapa institusi seperti Archipelagic & Island States Forum, UNDP Indonesia, KUMPUL, dan Yayasan Semesta Nusantara. Sinergi ini sangat penting untuk mempercepat target pemerintah mencapai 30 juta UMKM masuk ekosistem digital pada tahun 2024 mendatang.
ADVERTISEMENTS
Berjalan sejak November 2021, program ESSENCE telah bantu lebih dari 1.500 pelaku UMKM
Seperti diketahui, akses informasi dan infrastruktur memang belum rata menyentuh wilayah Indonesia, terutama bagian timur. Oleh karena itu, program ESSENCE fokus untuk hadir membantu perempuan, kaum muda, penyandang disabilitas, dan pengusaha di Indonesia bagian timur dan tengah untuk mengakses peluang digitalisasi.
Program ESSENCE yang berjalan sejak November 2021 ini telah membantu lebih dari 1.500 UMKM. Seperti juga disampaikan oleh perwakilan residen UNDP Norimasa Shimomura, program ini telah membekali masyarakat pesisir yang kurang terwakili di Indonesia. Lebih jauh ia bahkan meyakini hasil dari program ini dapat meningkatkan ekosistem UMKM di Indonesia.
“ESSENCE telah membekali kelompok masyarakat pesisir yang kurang terwakili di Indonesia dengan literasi digital yang diperlukan untuk membantu mereka agar tidak tertinggal. Saya berharap hasil pelatihan ini akan meningkatkan ekosistem usaha kecil dan menengah Indonesia di mana akses ke teknologi, infrastruktur, dan pengetahuan mutakhir lebih menantang,” kata Norimasa Shimomura.
Adapun sesi pelatihan dalam program ESSENCE dilaksanakan secara hybrid dan telah menjangkau para pelaku UMKM dari Manado, Palu, Bali, Lombok, Sumba, Kepulauan Riau, Pulau Taliabu, Gorontalo, Bengkulu, Kupang, Ambon, dan Papua.
ADVERTISEMENTS
Para peserta program ESSENCE mendapatkan materi pelatihan yang komprehensif
Untuk pelatihannya, program ESSENCE memfasilitasi para peserta untuk enam bidang meliputi Dasar Pembukuan dan Manajemen Keuangan untuk UMKM, Keamanan Digital dan Pembayaran Digital, Legalitas dan Sertifikasi, Strategi Branding, Pemasaran Digital untuk UMKM, hingga Marketplace dan Media Promosi.
Selain enam materi utama, para peserta juga akan dibimbing untuk membangun kolaborasi dan inovasi sehingga tercipta ekosistem bisnis yang sehat. Program ini juga akan membantu para peserta untuk lebih berdaya, di mana hal tersebut diupayakan ESSENCE melalui kerja sama dengan BukuWarung dan GoStore.
Dengan GoStore, peserta program ESSENCE diajak untuk membuat toko online pribadi yang dapat terhubung dengan jutaan pengguna media sosial. Sementara BukaWarung akan dijadikan solusi pembukuan dan laporan keuangan UMKM melalui fitur pencatatan dan pembayaran digital.
“Akses ke informasi adalah kunci dalam memberdayakan masyarakat karena membuka saluran pengetahuan, sumber daya, dan sistem pendukung. Program ESSENCE adalah contoh nyata bagaimana kami dapat mendistribusikan akses yang sama terhadap peluang dan memberdayakan masyarakat yang secara adat kurang beruntung,” pungkas Direktur Eksekutif KUMPUL Faye Scarlet Alund.
Harapan besar dari program ESSENCE adalah para peserta yang telah dibekali pelatihan dan akses informasi mumpuni dapat langsung memulai usahanya di platform digital.