Budaya prank sepertinya sudah menjadi kebiasaan masyarakat saat ini. Bahkan banyak yang menjadikan prank ini sebagai konten di sosial untuk mengundang tawa dan keseruan para penonton.
Namun sepertinya budaya prank ini sudah banyak kelewat batas dan meresahkan masyarakat. Bahkan bisa dibilang kali ini sudah membahayakan kesehatan. Seperti yang baru-baru ini terjadi di Jepang.
Belakangan ini di Jepang sedang ada prank meresahkan yang ramai disebut sebagai “terorisme sushi”. Berita ini sudah tersebar dan viral di media sosial. Prank seperti apa yang dimaksud? Simak pembahasannya yuk Sobat Hipwee!
ADVERTISEMENTS
Prank ini dilakukan sekelompok remaja yang sengaja menjilat botol kecap dan gelas teh hijau di sabuk konveyor gerai sushi
【悲報】回転寿司炎上界隈に新たな挑戦者あらわる
今度はスシローで醤油さしや湯飲みをベロベロ舐めまくり&回る寿司にも唾タッチ pic.twitter.com/RMUk3caZQE— 滝沢ガレソ🪚 (@takigare3) January 29, 2023
Prank ini berawal dari sejumlah oknum yang memasuki restoran sushi lalu melakukan hal yang bikin jijik. Salah satu anggota oknum yang masih remaja itu kedapatan tengah menjilati bagian atas botol kecap asin yang terbuka dan juga seluruh bagian tepi cangkir teh. Parahnya lagi setelah dijilati, benda-benda itu dia letakkan lagi ke tempat semula. Ih!
Kejadian tersebut direkam oleh komplotan remaja lainnya dan tersebar ke sosial media Twitter dan telah ditonton sebanyak 40 juta kali. Namun ada lagi hal yang lebih parah lagi yang dilakukan oleh remaja tersebut.
Dalam sebuah video berdurasi 48 detik yang diunggah oleh akun @takigare3 itu, remaja itu juga menjilati jarinya lantas menggunakan jarinya untuk menyentuh dua potong sushi yang berputar melewati sabuk konveyor.
Tidak hanya menjilati botol kecap dan cangkir. Pada video yang berbeda, ada seorang pria yang menyuap bubuk teh hijau dengan menggunakan sendok yang kemudian dia letakkan kembali sendok tersebut ke dalam wadah bubuk teh hijau. Ia juga kedapatan menyemburkan bubuk teh hijau itu. Duh, apa sih yang ada di pikiran orang-orang ini?
Dikutip dari The Guardian pada hari Jumat (3/2), video itu direkam di Sushiro, yaitu di pusat Prefektur Gifu, Jepang. Peristiwa ini bahkan sampai membuat saham perusahaan induk restoran turun drastis hampir 5 persen.
ADVERTISEMENTS
Masyarakat Jepang merasa geram, bahkan sampai bikin orang was-was berkunjung ke resto sushi dengan sabuk konveyer
Melihat aksi tidak pantas oknum tersebut, masyarakat Jepang pun dibuat geram. Menurut masyarakat, tindakan menjijikan tersebut telah menodai standar kebersihan Jepang yang telah diakui secara luas di dunia.
Di kolom komentar unggahan video tersebut, banyak warganet yang merasa kesal dengan aksi si pelaku. Bahkan ada juga beberapa warganet yang mengaku tidak mau lagi datang ke restoran sushi yang menggunakan conveyor belt.
“Mereka mungkin melakukan kejahatan dengan ringan, tetapi kerusakan toko tidak dapat diukur,” ujar akun @ke***guchi0821
“Ini adalah situasi yang mengerikan dari sudut pandang sanitasi,” kata akun @Haru***_nitizyo
“Saya tidak bisa pergi ke sushi conveyor belt lagi,” ungkap akun Twitter @a***92
ADVERTISEMENTS
Pihak restoran sudah ambil langkah. Dari disinfektasi, pasang kamera keamanan, sampai ancam ambil jalur hukum
Pemimpin pasar yakni Sushiro mengatakan bahwa pria di video tersebut telah meminta maaf bersama orang tua mereka. Namun pihak restoran memilih untuk melanjutkan kasus ini ke jalan hukum melalui pidana dan perdata. Diketahui bahwa industri kuliner di Jepang nilainya mencapai US$ 5,7 miliar.
Pihak restoran Sushiro juga telah melakukan desinfeksi secara menyeluruh di area restoran dan membuang semua botol kecap asin yang ada di restoran mereka. Selain itu, seluruh gelas di restoran itu juga dicuci bersih tanpa terkecuali. Bahkan mereka berencana untuk menambah kamera keamanan di sabuk konveyer.
“Kami telah melakukan desinfeksi secara menyeluruh dan membuang semua botol kecap asin di gerai yang diduga menjadi lokasi terjadinya insiden,” kata pihak restoran dikutip dari Indian Express pada Minggu, (5/2).
Selama ini Jepang diidentikan sebagai negara yang bersih dan apik. Namun sepertinya kelakuan oknum-oknum tersebut secara tidak langsung telah merusak citra kebersihan Jepang.
Dimana pun berada, sudah sepatutnya kita menjaga kebersihan apalagi di tempat makan seperti restoran di mana ada beberapa bahan pelengkap makanan yang dipakai bersama seperti botol kecap, botol sambal, sendok, piring, dan lain-lain. Jangan sekali-kali meniru perbuatan ini ya, SoHip!