Jika bicara soal kota Yogyakarta atau Solo, nggak lengkap rasanya kalau nggak membicarakan kereta legendaris bernama KA Prameks. Kereta yang menghubungkan dua kota tersebut adalah kereta andalan yang sering digunakan para pekerja dan masyarakat sebagai sarana transportasi yang ramah kantong. Nah, baru-baru ini terdengar kabar buruk bahwa KA Prameks yang setia menjadi teman perjalanan Jogja-Solo dan sebaliknya ini akan segera dipensiunkan. Sedih, ‘kan?
Namun jangan khawatir. Kabar baiknya, kini masyarakat Yogyakarta dan Solo akan mendapatkan transportasi baru. Tinggal menghitung hari, kereta Prameks yang bersejarah akan ‘pensiun’ dan digantikan oleh KRL yang sudah disiapkan oleh pemerintah jauh-jauh hari.
ADVERTISEMENTS
Nggak lama laagi, kereta rel listrik atau KRL yang menghubungkan kota Yogyakarta dan Solo akan segera dioperasikan
Pihak Kementerian Perubungan (Kemenhub) terus menyelesaikan pembangunan tiang-tiang jaringan listrik di sepanjang lintasan rel. Seperti dilansir Kompas, Kemenhub memastikan bahwa KRL relasi Jogja-Solo akan beroperasi seiring dengan pembangunan elektrifikasi yang hampir selesai dilakukan.
Pembangunan infrastuktur untuk KRL ini sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2019 lalu. Dan kini rencananya pengoperasian KRL akan dilakukan secara bertahap. Nantinya KRL ini akan menggantikan KA Prameks yang selama ini melayani masyarakat yang ingin bepergian dengan rute Jogja-Solo.
ADVERTISEMENTS
Tarif dan fasilitas KRL masih sama dengan KA Prameks. Bedanya kapasitas angkut KRL jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya
Rencana pergantian KA Prameks ke KRL cukup membingungkan masyarakat. Pertanyaan yang sering muncul adalah soal tarif dan fasilitas yang ditawarkan transportasi baru ini. Pertama-tama yang membedakan KRL dengan KA Prameks adalah kapasitas angkut. KRL bisa mengangkut lebih banyak orang dengan 10 rangkaian kereta yang disiapkan. Tentu saja ini hal baik mengingat masyarakat sering kehabisan tiket KA Prameks.
Soal tarif dan fasilitas kemungkinan masih sama dengan KA Prameks. Namun hal ini juga bisa berubah sewaktu-waktu mengingat pengoperasian KRL masih dilakukan secara bertahap.
ADVERTISEMENTS
Sejarah singkat kereta Api Prameks, transportasi andalan kelas pekerja kota Yogyakarta dan Solo
Cikal bakal Prameks adalah kereta lokal rute Jogja-Solo yang beroperasi sejak tahun 1960-an. Di masa lalu kereta Prameks bernama Kereta Api Kuda Putih. Dinamai demikian karena di kepala kereta terdapat lambang dua ekor kuda putih berbentuk hiasan kupu-kupu di atas kabin masinis.
KA Prameks memiliki cukup banyak nama. Selain Kereta Api Kuda Putih, kereta lokal ini juga dinamai Tungga Seta yang merupakan kereta rel diesel pertama di Indonesia. Kereta ini diproduksi oleh pabrik Jerman dan dikirim ke Indonesia sebanyak 7 buah. Kereta Prameks juga sangat populer dikalangan kelas pekerja di dua kota yang menjadi rutenya. Meski begitu kereta api ini juga sering mengalami kerusakan dikarenakan suku cadang yang sulit didapatkan. Atas alasan tersebut sempat ada rencana untuk memberhentikan operasi kereta ini. Namun Prameks akhirnya bisa bertahan sampai hari ini dan tetap menjadi transportasi pilihan masyarakat.
Nah itu dia rencana pergantian KA Prameks ke KRL. Rencana ini cukup membuat banyak orang sedih. Banyak orang yang menuliskan kenangannya menaiki kereta api ini di sosial media. Kalau kamu sendiri, punya cerita apa di KA Prameks Jogja-Solo ini?