Dalam sepekan terakhir, sejumlah daerah di Indonesia dilanda gempa bumi berkekuatan tinggi. Gempa bumi pertama dengan kekuatan 5,5 SR dilaporkan mengguncang Sumbawa, NTB, yang getarannya juga dirasakan di Bima, Lombok, hingga Bali. Setelah NTB, gempa kembali melanda Maluku Utara yang kekuatannya lebih tinggi, 7,2 SR. Terakhir, yang masih baru banget, gempa dikabarkan mengguncang Pulau Bali dengan kekuatan magnitudo 6.
Rentetan gempa ini nggak sedikit membuat publik khawatir. Soalnya, akhir tahun lalu, sejumlah gempa juga dilaporkan terjadi dalam waktu berdekatan. Apalagi belum lama ini, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) menyebut adanya potensi gempa dan tsunami dahsyat di sepanjang pantai selatan Jawa. Waduh, kayak gimana ya fakta-faktanya? Mari simak dan mulai waspada!
ADVERTISEMENTS
1. Daerah sepanjang pesisir pantai selatan Jawa diramalkan akan dilanda gempa dan tsunami berkekuatan tinggi. Meski nggak bisa dipastikan kapan terjadinya, tapi nggak ada salahnya untuk mulai waspada
Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT), dikutip Kumparan, menyatakan adanya potensi bencana gempa bumi dan tsunami yang akan melanda pantai selatan Jawa, termasuk pesisir pantai Cilacap, DIY, sampai Jawa Timur. Nggak main-main, katanya gempanya bisa mencapai 8,8 SR sedangkan tsunaminya sampai 20 meter.
Tsunami juga akan menerjang daratan sepanjang 3-4 kilometer. “Ramalan” ini kabarnya sudah masuk buku peta gempa yang diterbitkan tahun 2017.
2. Potensi bencana ini muncul karena Pulau Jawa berada di zona megathrust –zona tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia
Kalau kata Perekayasa BPPT, Widjo Konko, keberadaan megathrust lah yang menimbulkan potensi bencana di selatan Jawa. Apa itu Megathrust? Jadi megathrust ini adalah zona dimana lempeng Indo-Australia dan Eurasia saling bertumbukan, dikutip dari Tirto. Saat keduanya bertumbukan, lempeng samudera bisa masuk ke lempeng benua yang mana bagian atasnya adalah Pulau Jawa.
Kedua lempeng itu setiap tahunnya memang bergerak 3-7 sentimeter dari posisi semula. Nah, dari pergerakan lempeng itu potensi energi yang lepas juga cukup besar.
3. Megathrust di Jawa ini saking panjangnya, bisa menimbulkan dampak gemba bumi yang luas serta getarannya terasa sampai jauh
Kata Widjo, segmentasi panjang megathrust di Jawa ini berkisar antara 300-500 kilometer, tergantung magnitudo yang berkorelasi dengan patahan. Tapi saat gempa tahun 2004 lalu katanya megathrust bisa mencapai 1.200 kilometer, makanya wilayah yang terdampak cukup luas.
4. Karena jarak antara peringatan dini tsunami dengan kejadian tsunaminya cukup singkat, maka warga yang tinggal di sekitar pantai selatan sebaiknya mempersiapkan diri sedini mungkin
Pihak-pihak terkait kebencanaan biasanya akan mengeluarkan peringatan dini tsunami pertama maksimal 5 menit setelah gempa terjadi. Kalau ada potensi tsunami, pada peringatan dini kedua, akan berisi estimasi waktu tiba. Selanjutnya pada peringatan dini ketiga, sudah ada data pengukur tinggi gelombang yang terdapat di beberapa pantai. Nah, peringatan dini terakhir, berisi informasi berakhirnya tsunami.
Karena jarak antara peringatan dini tsunami sampai tsunami betul-betul menyentuh daratan hanya berkisar kira-kira 30 menit, maka masyarakat di pesisir pantai sebaiknya mempersiapkan diri sejak sekarang.
Caranya gimana? Bisa dengan membekali diri dengan informasi sebanyak-banyaknya, mulai dari bagaimana cara menghadapi bencana gempa dan tsunami, sampai bagaimana mengelola bantuan-bantuan supaya lebih efektif penggunaannya. Yang terpenting, jangan panik, dan tetap waspada~