Setiap tanggal 23 Juli masyarakat Indonesia memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Tahun 2021 ini, peringatan penting yang mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” terpaksa harus dilakukan secara virtual lantaran pandemi Covid-19 yang masih jadi momok bersama.
Meski demikian, HAN tidak kehilangan makna pentingnya apalagi kemeriahan. Ada beragam kegiatan menarik yang diinisiasi berbagai pihak untuk menyemarakkan momentum HAN di tengah pandemi ini. Salah satunya datang dari Di Atas Rata-Rata, sebuah platform musik anak Indonesia besutan musisi Erwin Gutawa dan sang anak, Gita Gutawa.
Tepat pada tanggal 23 Juli kemarin, Di Atas Rata-Rata bersama UNICEF Indonesia menggelar konser virtual bertajuk “Bersama Mengubah Dunia”. Tak hanya menyuguhkan pertujukan hiburan, konser ini juga menjadi ajang penggalangan dana untuk pendidikan anak-anak Indonesia. Keren, ya.
ADVERTISEMENTS
Dipersembahkan oleh anak-anak hebat Indonesia untuk seluruh anak-anak Indonesia
Melalui keterangan tertulis yang Hipwee terima, konser virtual Bersama Mengubah Dunia yang ditayangkan secara live melalui www.useetv.com ini nggak cuma menggandeng UNICEF Indonesia sebagai kolaborator loh. Sesuai dengan hari penting yang mereka peringati, Di Atas Rata-Rata turut melibatkan 150 anak-anak hebat dari seluruh Indonesia sebagai penampil.
Sebanyak 150 anak-anak hebat tersebut adalah partisipan terpilih yang telah melalui berbagai proses penyaringan secara virtual, seperti DARRChallenge, DARRCover dan berbagai tahapan lainnya sebelum dipilih untuk melakukan gathering bersama Erwin Gutawa, Gita Gutawa, dan DARR Reunion sebagai salah satu kolaborator konser.
Dijelaskan pula kalau anak-anak yang menjadi partisipan konser Bersama Mengubah Dunia ini mendapatkan pelatihan intensif bersama coach profesional selama tiga minggu sebelum hari H, di mana mereka akan membawakan pertunjukan spesial yang menjadi inovasi Erwin dan Gita Gutawa, seperti Orkestra Anak Indonesia yang berisi 44 pemain instrumen orkestra.
Konser ini juga disemarakkan oleh iringan musik chamber dan tradisional menggunakan instrumen ghuzeng, suling dan gendang. Anak-anak bertalenta juga dipercaya untuk memainkan instrumen lainnya seperti piano hingga drum. Selain itu, acara ini juga menampilkan beberapa grup band keren, salah satunya yang beranggotakan hanya anak-anak perempuan.
Di luar penampilan di atas panggung konser, seluruh anak yang terlibat dalam acara ini juga tampil bersama 50 anak Indonesia lainnya melalui Virtual Choir sebagai bagian kampanye Bersama Mengubah Dunia di media sosial Instagram. Keren!
ADVERTISEMENTS
Orang-orang di balik layar dan para penampil konser Bersama Mengubah Dunia
Tak lengkap rasanya mengetahui kemeriahan konser Bersama Mengubah Dunia tanpa mengenal siapa saja orang-orang hebat yang terlibat di dalamnya, termasuk para anak-anak Indonesia bertalenta. Seperti sudah bisa kamu tebak, produser sekaligus founder acara ini adalah Erwin Gutawa dan Gita Gutawa.
Sementara coach profesional yang selama tiga minggu telah melatih 150 anak-anak hingga berhasil membawa pertunjukkan dengan gemilang adalah Chicha Adzahri, Dorry Windhu, Gabriel Harvianto, Putri Siahaan, Yandi Andaputra, dan Yessi Kristanto.
Penampil musik tradisional pada konser ini adalah Mikhael Atma Dharmawan dari Blitar dan Healdegardiz G. Banabera dari Nusa Tenggara Timur. Sedangkan pianis yang dengan piawai menarikan jari di atas tuts piano adalah Syifa Ardianti Ishaputri dari Yogyakarta dan Kenshiro Leowardy dari Medan.
Sementara divisi drum diisi oleh Revell Ady Johnavan dari Tangerang, Gheva Satria dari Semarang, Davin Hayden Kusuma dari Malang, dan Abednego Wiraredya dari Solo. Grup band yang tampil meliputi Shaloom Chantal Roos, Mahapatih dari Bandar Lampung, Jagad dari Yogyakarta, Gading dari Semarang, Audya Primetta Bellmira dari Surabaya dan Angie Carvalho dari Banjarmasin.
Untuk musik chamber melibatkan sembilan anak yang berasal dari Jakarta, Surabaya dan Solo. Sedangkan Orkestra 44 Anak diisi oleh talenta-talenta dari Jakarta, Bogor, Probolinggo, Yogyakarta, Solo, Jombang, Surabaya, Kraksaan, Lombok, Ambon, Pematangsiantar dan Pekanbaru.