Pertemuan Bersejarah: Kim Jong Un Bertemu Presiden China di Beijing. Katanya Sih Naik Kereta!

Bicara soal Korea Utara tentu tidak akan lepas dari perbincangan tentang betapa misteriusnya negara diktator itu. Selama ini Korut dianggap sebagai negara paling tertutup sedunia. Bagi turis asing, bukan hal yang mudah untuk bisa masuk kesana. Begitupun dengan warga Korut sendiri, yang nyaris mustahil bisa ‘keluar kandang’ dan bergabung dengan komunitas internasional.

Kehidupan pemimpinnya juga banyak jadi sorotan. Selama ini Kim Jong Un hampir tidak pernah ikut kegiatan kenegaraan yang melibatkan pemimpin-pemimpin dunia. Tapi herannya, ia selalu berhasil mengembangkan teknologi nuklirnya. Beberapa waktu belakangan ini, Korut kian aktif melakukan uji coba nuklir dan rudal balistik. Tindakannya dikecam banyak negara karena dinilai membahayakan. Tapi Kim tetap acuh tak acuh. Sikapnya ini membuat ia jadi punya banyak “musuh”.

Tapi belum lama ini, Kim dilaporkan mengunjungi China untuk memenuhi undangan Presiden Xi Jinping. Sebuah peristiwa bersejarah karena ini adalah pertama kalinya Kim melakukan kunjungan kenegaraan ke luar negeri semenjak menjabat 2011 lalu. Jadi penasaran, orang kayak Kim ini gimana caranya bepergian ke luar negeri ya? Simak ulasannya bareng Hipwee News & Feature.

Sebuah pertemuan bersejarah bagi Korut terjadi di China. Kim Jong Un pertama kalinya bertandang ke negeri seberang sejak menjabat sebagai pemimpin Korut

Dari kiri ke kanan: Ri Sol Ju, Kim Jong Un, Xi Jinping, Peng Liyuan via edition.cnn.com

Kim dengan ditemani istrinya Ri Sol Ju, bertandang ke China untuk memenuhi undangan Presiden Xi Jinping. Bukan naik pesawat pribadi, rombongan Kim justru memilih naik kereta api dan menghabiskan waktu 3 hari berada di Beijing, sejak tanggal 25-28 Maret 2018. Selama di China, Kim dan Xi banyak membahas soal hubungan bilateral 2 negara itu. Tapi ngomong-ngomong kenapa dia memilih naik kereta ya…

Terus gimana ya cara orang kayak Kim yang notabene “dimusuhi” banyak negara ini, bepergian ke luar negeri?

Kim Jong Un via www.news.com.au

Kabarnya sejak menjabat jadi pemimpin Korut 2011 lalu, menggantikan ayahnya, Kim baru kali ini pergi ke luar negeri. Mungkin kalau ke negeri ‘bersahabat’ kayak China, nggak akan jadi masalah buat Kim. Dari sebelum ke Beijing, 2 negara ini memang sudah lama punya hubungan khusus. Beda kalau dibandingkan sama negara lain kayak Korsel atau AS. Tapi pernah kah kalian berpikir, apa benar Kim tidak pernah bepergian ke luar negeri sama sekali? Kalau pernah gimana caranya dia bisa lolos imigrasi?

Bisa jadi dia pakai paspor palsu, soalnya belum lama ini juga beredar paspor keluaran Brasil milik Kim Jong Un dan ayahnya, Kim Jong Il, yang diterbitkan tahun 1996

Paspor Brasil yang diduga milik Kim Jong Un via www.bbc.com

Paspor Brasil yang diduga milik Kim Jong Il via www.bbc.com

Awal Maret lalu, beredar fotokopi paspor Brasil milik Kim Jong Un dan almarhum ayahnya, Kim Jong Il. Kedua paspor itu diterbitkan tahun 1996. Nama Kim Jong Un yang tertera di sana adalah Josef Pwang, sedangkan ayahnya pakai nama Ijong Tchoi. Banyak orang menduga mereka menggunakan dokumen palsu itu untuk berkunjung ke negara-negara barat pada tahun 90-an, kemungkinan ke Jepang, Brasil, dan Hongkong.

Belum lama ini Presiden Donald Trump, yang dikenal sebagai rival Kim Jong Un, dikabarkan akan bertemu dengan pemimpin diktator tersebut. Kalau benar-benar terjadi, jelas ini merupakan sejarah dunia baru

Donald Trump ingin bertemu langsung dengan Kim Jong Un via www.cnnindonesia.com

Kabar mengejutkan lain soal Kim ini juga datang dari rivalnya, Presiden Trump. Selama ini kita tahu kalau mereka sering beradu argumen di media, terlebih terkait nuklir dan rudalnya. Hubungan keduanya bisa dikatakan tidak baik. Tapi Trump menyatakan kalau dirinya bersedia bertemu langsung dengan Kim bulan Mei mendatang. Akankah ini jadi sejarah baru bagi kedua negara tersebut dan tentu saja dunia? Kita tunggu aja…

Ya, beginilah Korea Utara, yang tidak pernah lepas dari kontroversi. Semoga aja dengan kabar pertemuan Kim Jong Un dengan beberapa pemimpin dunia ini membuka hubungan positif bagi negara-negara bersangkutan ya!