Pementasan Malam Dharma Puruhita yang pada tahun ini mengambil judul “Jejak Kirana Nusantara” adalah acara puncak dari rangkaian kegiatan Nation Building 2018. Nation Building sendiri merupakan rangkaian terakhir pembekalan soft skills untuk para penerima Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) dalam menguatkan nasionalisme dan wawasan kebangsaan.
Pentas Jejak Kirana Nusantara merefleksikan warna-warni kehidupan bangsa Indonesia dari waktu ke waktu. Penampilan drama musikal dari Beswan Djarum 2017/2018 ini mengajak kita untuk kilas balik perjalanan bangsa Indonesia yang penuh perjuangan dan keberagaman. Simak informasi selanjutnya berikut ini.
ADVERTISEMENTS
Tema Jejak Kirana Nusantara mengekspresikan semangat juang bangsa Indonesia dari masa ke masa
“Kami ingin para Beswan Djarum memiliki rasa persatuan dan kebanggaan sebagai insan Indonesia dalam mewujudkan cita-cita menjadikan bangsa ini sebagai bangsa besar yang bermartabat,” – ujar Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Primadi H. Serad, pada Selasa (25/9/2018) di Kudus, Jawa Tengah.
Para Beswan Djarum kembali melakonkan peran dalam pementasan kolosal kesenian dan budaya dalam bentuk drama, tari, dan musik. Tahun ini, tema Jejak Kirana Nusantara mengekspresikan semangat juang bangsa Indonesia. Walaupun bukan pelakon profesional, dalam waktu pendek para Beswan Djarum mampu secara apik memerankan drama, tari dan musik serta paduan suara yang secara artistik menampilkan pergulatan rakyat Indonesia. Mulai dari masa kerajaan, masa perjuangan kemerdekaan, serta masa kini yang serba digital.
Dimulai saat Gajah Mada mengucapkan sumpahnya untuk menyatukan Nusantara, diikuti kedatangan bangsa asing yang awalnya tertarik untuk perdagangan dengan tokoh Laksamana Cheng Ho.
Kemudian kedatangan bangsa Eropa memacu berbagai perang kedaerahan, diikuti momentum Sumpah Pemuda, kedatangan Jepang serta pergerakan kemerdekaan. Pertunjukan bergeser ke era pembangunan dan era digital dengan berbagai konflik kekinian. Hingga tampilnya Beswan Djarum sebagai sosok mahasiswa berprestasi calon pemimpin bangsa: bagian yang terdepan membawa Indonesia digdaya.
ADVERTISEMENTS
Hanya persiapkan waktu 4 hari untuk pementasan, Beswan Djarum 2017/2018 sukses menunjukkan kemampuan terbaiknya untuk Jejak Kirana Nusantara
“Jejak Kirana Indonesia itu seperti Melodi Kehidupan Indonesia. Mulai dari masa penjajahan hingga era kekinian. Sekarang pementasannya lebih variatif saja, detail, dan lebih memaksimalkan potensi yang mereka punya,” – jelas Pengarah Seni Pentas Jejak Kirana Nusantara, Denny Malik, pada Selasa (25/9/2018) di Jakarta.
Pelatih profesional kembali terlibat diantaranya pengarah seni ternama Denny Malik yang dalam pementasan ini merupakan partisipasi yang ketujuh kalinya. Ia didampingi tim pelatih vokal Reza “The Groove”, pelatih paduan suara Dipo Voice, serta tim musik pendukung Asri Hardjakusumah and the White Orchestra.
Keikutsertaan Denny Malik dalam Nation Building 2017/2018 ini didorong rasa cinta pada seni Indonesia dan betapa ingin dia ingin memperkenalkan kesenian kepada generasi muda bangsa. Sebagai pekerja seni yang tak kenal lelah, Denny Malik menganggap keterbatasan dalam mempersiapkan pertunjukkan Jejak Kirana Nusantara sebagai tantangan untuk memksimalkan potensi generasi muda bangsa yang luar biasa demi perkembangan seni dan budaya Indonesia.
Tahun ini, Nation Building diikuti hampir seluruh Beswan Djarum 2017/2018 yang berjumlah 500 mahasiswa dari 90 perguruan tinggi di 34 provinsi. Selama lima hari, pada 21 – 25 September 2018 mereka mengikuti rangkaian acara Nation Building di Kudus dan Semarang.
Djarum Beasiswa Plus adalah program beasiswa yang dilengkapi dengan pelatihan soft skills. Para Beswan Djarum memperoleh berbagai pelatihan seperti Nation Building, Character Building, Leadership Development, Competition Challenges, International Exposure serta kegiatan Community Empowerment.
34 tahun sudah Djarum Foundation melalui program Djarum Beasiswa Plus, mendedikasikan diri demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Dirintis sejak tahun 1984, program ini sudah memberikan beasiswa kepada 10.825 mahasiswa berprestasi di lebih dari 121 perguruan tinggi unggulan di 34 provinsi di Indonesia.