Nama Indonesia kembali berkibar di kancah Internasional. Kali ini nama Indonesia menggema berkat arsitek milenial berbakat Nabila Larasati Pranoto. Desain milik Nabila unggul dari nominasi lain yang berasal dari Denmark, USA, India, Namibia dan Prancis. Penghargaan arsitektur tingkat dunia ini pun diselenggarakan setiap tahunnya oleh Prix de La Foundation Jacques Rougerie promotion Leonard de Vinci.
1. Di usia 23 tahun, Nabila Larasati Pranoto menyelesaikan kuliah sarjana dan Magisternya dengan beasiswa penuh dari Singapore University of Technology and Desain.
Saat ini, Nabila Larasati Pranoto menjadi bagian dari Yeo Workshop. Design Consultant di Singapura. Nabila berhasil menyelesaikan kuliah sarjana dan magister arsitekturnya di tahun 2019 pada usia sangat muda, 23 tahun dengan beasiswa penuh dari Singapore University of Technology and Design. Sebelumnya, Nabila meraih gelar Bachelor of Science (Architecture) pada 2018 dengan predikat Magna Cum Laude dari Singapore University of Technology and Design di mana dia mulai kuliah pada 2015.
2. Desain arsitektur milik Nabila Larasati Pranoto yang berjudul A Living Organism mendapat penghargaan di Coup de Coeur Award 2019 untuk kategori Architecture And Sea Level Rise
Desain arsitektur Nabila yang berjudul “A Living Organism” menggambarkan kenyataan masa depan akan kondisi sosio ekologis yang baru terkait efek perubahan iklim. Nabila menggunakan daerah delta Sungai Mekong sebagai contoh. Dalam karyanya, Nabila mendesain sistem baru kehidupan yang menguatkan komunitas terpinggirkan dan paling terdampak oleh perubahan iklim di delta Sungai Mekong.
Dalam ide, pemikiran, dan imajinasi yang dituangkan Nabila dalam “A Living Organism”, masyarakat di Sungai Mekong akan tetap produktif dengan membangun sistem alternatif berbasis aquakultur, aquaponik, dan desalinasi air laut. Nabila menggunakan imajinasinya yang dikolaborasikan dengan ilmu yang didapatkannya untuk membangun infrastruktur dan sistem hybrid yang menyatu.
3. Nabila Larasati Pranoto juga memberikan sumbangsihnya lewat karya berupa buku
Selain karya di ajang internasional, Nabila juga memberikan sumbangsih imajinasi dan ilmunya di level Indonesia. Nabila mendesain kover buku Jelajah Jiwa Hapus Stigma-Autopsi Psikologis Bunuh Diri Dua Pelukis‘ karya penulis dan dokter jiwa profesional Dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ terbitan Penerbit Buku Kompas. Buku ini akan dirilis di Jakarta pada Februari 2020 mendatang.
Seremonial pemberian award diberikan pada Rabu, 22 Januari di Institute de France, Paris, Perancis. Nabila menerima award yang diserahkan oleh Mr. Justin Ahanhanzo dari UNESCO di hadapan sekitar 200 tamu undangan yang terdiri dari diplomat, politisi, arsitek, ilmuwan, dan media. Momen penghargaan ini juga dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Perancis M. Franck Riester, Chancellor Institute de France, dan duta besar dari negara-negara asal pemenang. Bangga ya!