Jika selama ini kamu berpikir menjadi pengasuh anak (nanny) di keluarga kaya raya itu mengasyikan karena diajak jalan-jalan ke luar negeri terus, sebenarnya nggak juga. Karena para pengasuh anak pun memiliki momen-momen buruk saat mereka bekerja untuk kaum miliarder. Mereka juga sama sepertimu –yang kadang harus menyelesaikan beragam pekerjaan di luar tanggungjawabnya. Masalahnya ada lo yang ‘kerja sampingan’nya melenceng jauh dari jobdesk seharusnya.
Berikut ini Hipwee beri gambaran seperti apa momen-momen buruk para nanny yang bekerja di keluarga kaya raya. Ppssstt! Mereka juga ada yang pernah diminta untuk menyortir permen cokelat sesuai warnanya lo! Nah, absurd, ‘kan? Simak yuk rangkumannya berikut ini.
ADVERTISEMENTS
1. Dilansir dari Business Insider, nanny bernama Stephanie Felzenberg harus tetap bekerja, meski rumahnya banjir dan badai sedang terjadi. Felzenberg dipekerjakan untuk merawat anak-anak orang kaya di Manhattan, New York
ADVERTISEMENTS
2. Ada nanny yang bekerja semalaman untuk menjaga anak-anak dan menyiapkan berbagai kebutuhan di pagi hari. Namun, ia nggak disediakan tempat tidur yang layak. Yang satu ini mungkin banyak juga di Indonesia
“Itu seperti sofa dengan bungkus plastik di atasnya, dan kamar mandinya merupakan kamar mandi bersama di ruang bermain anak.”
ADVERTISEMENTS
3. Nanny juga harus selalu siap ketika orangtua si bayi ke luar kota. Semisal menjaga semalaman ketika si bayi sakit. Mulai dari berikan obat sampai mengantar periksa ke dokter
ADVERTISEMENTS
4. Menjaga rumah keluarga tetap bersih biasanya juga menjadi bagian dari tanggung jawab nanny. Nggak cuma itu, mereka juga sering diminta untuk belanja makanan dan memasak. Padahal namanya nanny harusnya sih cuma mengurus anak
ADVERTISEMENTS
5. Meski orang kaya raya, bos para nanny juga bisa lupa berikan uang untuk beli jajanan atau makanan anak di rumah. Waduh, harus nomboki gitu ya berarti?
ADVERTISEMENTS
6. Ada juga nanny yang diminta membersihkan sarang tikus di rumah. Wah, tugas sampingannya kok melenceng jauh ya~
7. Pengasuh lainnya juga bilang kalau jam istirahatnya terpakai untuk menyortir cokelat M&M berdasarkan warna. Ini karena si anak cuma suka cokelat dengan warna tertentu. Haduh rempong deh…
8. Memang sih, sudah jadi tugas nanny untuk merawat anak yang sakit. Tapi apa iya harus secara ‘manual’ pakai sarung tangan, mengeluarkan feses bayi saat ia mengalami sembelit? Kok nggak dibawa ke dokter aja ya…
9. Di luar negeri banyak juga nanny yang mendapat perlakuan nggak adil dari majikan. Masih ingat dengan kisah babysitter Rachel Vennya yang pernah mendapat perlakuan tidak adil oleh majikan terdahulu?
Sebenarnya nggak cuma nanny atau babysitter, Asisten Rumah Tangga (ART) atau sopir pun juga manusia. Mereka juga pekerja sama seperti kita yang semestinya diperlakukan dengan baik. Mereka bukan budak. Makanya, walaupun kita sudah menunaikan hak mereka dengan memberi gaji yang pantas dan tepat waktu, tapi bukan berarti kita boleh semena-mena terhadap mereka. Kalau kita sering bete dan kesal gara-gara pekerjaan yang overload, begitulah kira-kira yang dirasakan mereka kalau kita terlalu memforsirnya.