Bayangkan jika di suatu siang yang damai tiba-tiba ada polisi mendatangi kediaman kita, lalu mengatakan kalau kita telah menjadi korban pemerkosaan oleh seseorang. Mereka juga melaporkan kalau pelaku telah merekam aksi cabul yang dilakukan pada kita. Pasti perasaan kita langsung hancur, bingung, takut, bahkan nggak percaya.
Kira-kira itulah yang dirasakan 48 pria korban pelecehan seksual yang dilakukan Reynhard Sinaga, mahasiswa doktoral di Inggris asal Indonesia. Ke-48 pria itu baru yang sudah diadili aja, polisi memperkirakan masih ada ratusan korban lainnya yang belum diidentifikasi. Sejak dikabarkan telah menjadi korban pemerkosaan, para korban ini menjalani hari-hari mereka dengan sangat menyakitkan. Trauma, stres, depresi, hingga ada keinginan untuk bunuh diri. Hal ini semakin menegaskan bahwa lelaki pun juga sangat bisa jadi korban pelecehan seksual, bahwa predator seks itu nyata adanya dan nggak hanya mengancam perempuan. Berikut Hipwee telah merangkum pengakuan miris para korban Reynhard.
1. Satu hal yang pasti dirasakan para korban adalah perasaan dendam terhadap pelaku. Mereka berharap pelaku nggak akan pernah dibebaskan
2. Meski sudah divonis hukuman seumur hidup, tapi itu semua tetap nggak akan bisa membayar apa yang telah dilakukan pelaku pada korban
3. Pasalnya tindakan gila pelaku nggak hanya berdampak pada diri korban saja, tapi juga keluarga dan lingkungan sekitar korban
4. Pelaku sama saja telah menghancurkan hidup seseorang dengan melakukan hal memalukan itu. Sulit sekali memaafkan!
5. Tak sedikit juga korban yang merasa bingung sampai nggak tahu gimana cara mengatasinya
6. Nggak bayangin jadi korban, pasti hari-hari dijalani dengan perasaan campur aduk dan nggak tenang. Seandainya waktu bisa diulang kembali…
7. Tindakan pelaku memang sangat buruk. Korban begitu marah, merasa dikhianati, yang otomatis memunculkan ‘trust issue‘ –atau perasaan sulit percaya ke orang lain lagi
8. Masalah lain selain mendapat kabar telah diperkosa, korban juga cukup shock dengan pelaku yang ternyata memfilmkan aksinya
9. Kasus ini jelas bisa mengubah hidup para korban, rasa trauma mendalam nggak bisa begitu saja dihilangkan
10. Penyesalan juga turut hadir, lagi-lagi mereka berharap andai waktu bisa berputar kembali
11. Nggak hanya berdampak pada kondisi kejiwaan, tapi juga hubungan sosial. Korban menjadi minder dan takut bergaul
12. Ibarat sebuah bom atom yang mampu meluluhlantakkan kota, kabar soal peristiwa itu seolah mampu mengubah hidup korban 180 derajat
13. Orangtua korban juga pasti sangat terpukul. Nggak tega kalau sudah menyangkut ibu kayak gini 🙁
14. Wajar jika korban sampai banyak yang depresi. Untungnya pihak pengadilan menyertakan layanan konseling untuk para korban
15. Hingga ada yang kepikiran untuk bunuh diri…
Meski bukan korban, membaca sederet pengakuan korban Reynhard di atas rasanya juga ikut marah, kalut, jijik, dan berharap agar pelaku tidak pernah dibebaskan selama-lamanya. Atau mungkin lebih buruk dari itu, dibiarkan kelaparan, dibuang ke sarang buaya, atau dilepas ke tengah hutan rimba tanpa perlengkapan satu pun!
Teruntuk semua korban pelecehan seksual, ketahuilah bahwa kalian berhak bersuara. Kalian juga masih punya harapan untuk hidup damai di masa depan. Jangan putus asa dan carilah dukungan ke lingkungan atau kelompok terkait yang menangani masalah ini. Semangat ya!