Peristiwa alam memang seringkali membuat kita takjub. Meski bisa dijelaskan secara ilmiah atau secara ilmu pengetahuan, tapi tetap saja nggak jarang membuat kita penasaran, bahkan memicu kekhawatiran. Seperti baru-baru ini, Badan Informasi Geospasial (BIG) mengungkap penemuan gunung di bawah laut perairan Pacitan, Jawa Timur.
Penemuan gunung bawah laut tersebut pun mencuri perhatian masyarakat. Banyak yang penasaran dengan penampakan alam tersebut, tapi juga memicu kekhawatiran akan terjadinya bahaya. Berikut infomasi lengkap mengenai gunung bawah laut di Pacitan.
ADVERTISEMENTS
Gunung bawah laut di Pacitan tidak tercatat dalam database Pusat Vulkanologi
Biasanya, seluruh gunung yang berada di Indonesia memiliki data dan catatannya masing-masing yang tersimpan di pihak yang berwenang. Mulai dari sejarahnya, sampai berapa letusan yang pernah terjadi. Namun, hal itu tidak terjadi pada temuan gunung di perairan Pacitan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkap bahwa pihaknya tidak memiliki catatan tentang gunung ini di database mereka.
Hal itu berarti gunung bawah laut tersebut memang tidak tercatat keberadaannya. Oktory Prambada, Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM membenarkan hal tersebut. Karena memang gunung bawah laut di Pacitan tersebut merupakan penemuan yang baru.
“Kami tampung dulu itu, karena di dalam database kami tidak ada. karena itu benar-benar baru,” ungkap Oktory dikutip dari detikJatim pada hari Senin (13/2).
Sementara itu, untuk status gunung yang masih aktif atau tidak, Oktory belum bisa memberikan kepastian karena harus dilakukan penelitian lebih lanjut. Tidak adanya catatan tentang gunung itu, membuat ia belum bisa menyampaikan secara resmi terkait status gunung tersebut.
“Karena tidak ada catatan, kami tidak bisa ngomong apakah gunung di Pacitan itu aktif atau tidak. Kami perlu lihat dulu barangnya untuk menentukan itu,” tegasnya.
ADVERTISEMENTS
Penampakan gunung bawah laut di perairan Pacitan, Jawa Timur
Sementara itu, Badan Informasi Geospasial menemukan gunung bawah laut tersebut di perairan Pacitan, Jawa Timur. Lokasi gunung bawah laut itu berada sekitar 200 kilometer sebelah barat daya Pacitan. Melansir dari CNN Indonesia, berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ketinggian gunung tersebut mencapai 2.300 meter dari dasar laut dan punya diameter sepanjang 10 kilometer. Sedangkan untuk kedalamannya sendiri mencapai 3-4 kilometer dari permukaan air.
Sebuah gunung pasti memiliki aktivitas di dalamnya. Namun berdasarkan informasi yang dikutip dari CNN Indonesia, Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko mengungkapkan bahwa aktivitas gunung bawah laut tersebut masih diteliti sampai saat ini.
“Sedangkan untuk aktivitasnya masih diteliti,” kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko seperti dikutip dari CNN Indonesia pada hari Sabtu (11/2).
Erwin juga mengatakan bahwa BIG telah melakukan pemetaan dan survei terkait gunung bawah laut tersebut. Diprediksikan bahwa terbentuknya gunung laut itu memakan waktu yang cukup lama. BIG memperkirakan bahwa kemunculan gunung bawah laut itu sebagai efek tumbukan lempeng Indo-Australia di Samudra Hindia.
Seorang analisa pakar Geologi dari Institut Teknolosi Sepuluh Nopember (ITS) Prof. Amin Widodo mengatakan bahwa gunung laut tersebut muncul karena proses tumbukan sepanjang 200 kilometer di pantai Jawa Timur di mana lokasi tumbukan lempeng itu berada.
“Kemungkinan di Pacitan itu sifat batuannya berbeda, sehingga naiknya lebih cepat ketimbang (tumbukan) yang lain,” ujar Amin dilansir dari detikJatim Minggu, (12/2).
ADVERTISEMENTS
Apakah gunung bawah laut berpotensi menimbulkan bencana?
Mungkin SoHip bertanya-tanya apakah gunung yang ada di bawah laut tersebut memiliki potensi bahaya atau tidak, mengingat lokasinya yang tidak umum dan langka. Selain itu, letak geografis Indonesia yang dijuluki sebagai ring of fire mengingatkan kita bahwa bencana alam seperti letusan gunung seringkali terjadi.
Selain itu, Indonesia juga terletak di antara pertemuan 3 lempeng yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Menurut Amin, tumbukan lempeng yang ada di pantai Pacitan tersebut berpotensi dapat menimbulkan gempa. Hal itu juga dijelaskan oleh Amin.
“Tumbukannya yang menimbulkan gempa. Daerah sepanjang itu kan sering gempa,” tutur Amin lagi.
Tumbukan lempeng tersebut terbentang di sepanjang pulau Jawa sampai ke Lombok. Lempeng di bagian selatan posisinya kian dalam, sedangkan lempeng di bagian utara membentuk gundukan. Hal itu bisa terlihat jika kita membuka Google Maps.
“Kalau kita lihat di Google Maps, di bagian selatan itu ada yang warnanya biru gelap, di daerah itu adalah tumbukan yang menjorok ke bawah atau palung. Di dekatnya palung ada yang naik,” jelasnya.
BIG telah melaporkan temuannya itu kepada Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Mas Aji (panggilan akrab Bupati Pacitan) berharap agar penemuan ini bukanlah merupakan kabar baik dan bukan suatu ancaman yang membahayakan.
Indonesia ternyata masih memiliki kekayaan alam yang masih tersembunyi di dasar laut sana. Meskipun gunung ini belum diteliti secara mendalam, kita berharap penemuan gunung bawah laut ini tidak menimbulkan bencana di Indonesia ya, SoHip!