Menurutmu, di usia berapa orang bisa dikatakan dewasa? Memang sih, nggak ada ukuran pasti orang dibilang dewasa itu umur berapa. Tapi kalau merujuk di negara kita sendiri sih, biasanya orang udah dewasa itu yang udah menginjak 17 tahun. Ini dibuktikan sama keharusan kita bikin Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dengan memiliki KTP, kita udah bisa ikut nyoblos pas pemilu, atau memutuskan administrasi sendiri tanpa perlu tanda tangan persetujuan orang tua.
Nah, ternyata ada nih penelitian baru dari jurnal kesehatan internasional yang mengklaim kalau manusia zaman sekarang dewasanya telat alias masa remaja atau masa peralihannya lebih lama. Ini katanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang juga berubah di zaman now. Tapi benarkah kedewasaan seseorang bisa disamaratakan? Yuk, kita kupas tuntas bareng Hipwee News & Feature dulu~
ADVERTISEMENTS
Sekelompok psikolog mengklaim kalau manusia zaman now lebih telat dewasanya dibanding zaman dulu. Orang dulu diyakini sudah dewasa di atas 17 tahun. Sekarang sih katanya setelah 24 tahun
Kalau kita lihat selama ini di buku, majalah, atau apapun, masa remaja secara umum itu berkisar antara usia 10-19 tahun. Tapi menurut penelitian yang diterbitkan pertengahan Januari ini, sekarang rentang usia yang masuk kategori ‘remaja’ itu tampaknya jadi lebih panjang 5 tahun, jadi 10-24 tahun. Ini artinya orang, terutama manusia modern, lebih lama ada di masa peralihan dan mengalami pendewasaan lebih telat.
Kenapa masa remaja jadi lebih lama? Kalau dari penelitian itu sih karena terjadi pergeseran tuntutan sosial dan perubahan ekonomi. Bisa dilihat ‘kan banyak orang dewasa belum berkeluarga dan punya rumah
Penelitian dengan judul “Age of Adolescence” ini dikeluarkan oleh the Medical Journal Lancet Child and Adolescent Health. Para psikolog yang terlibat di dalamnya sepakat buat mengartikan dewasa dilihat dari status pendidikan, perkawinan, dan menjadi orang tua. Menurut mereka banyaknya orang yang belum lulus, belum nikah, dan belum punya anak di 20-an tahun ini jadi faktor kenapa orang lebih pantas disematkan status dewasa setelah 24 tahun.
Ini ada hubungannya sama tuntutan sosial dan perubahan ekonomi secara umum. Begitu juga apa yang dibawa sama media masa kini. Mungkin akan beda kalau para anak muda pengguna media sosial berlomba saling unggah keluarga kecil mereka, atau kemampuan mereka membeli rumah di usia muda. Bukan cepet-cepetan beli tiket pesawat promo buat keliling Eropa. Prioritas anak muda zaman dulu sama sekarang emang beda sih ya?
Tapi… kalau menjadi dewasa cuma dilihat dari kepemilikan rumah dan status perkawinan, ‘kok malah rada menghakimi ya? Bukannya banyak faktor lain yang kini membuat orang makin sulit memiliki rumah atau bahkan pasangan
Sebelum buru-buru mengamini penelitian di atas, coba deh kamu pikir lagi, apakah adil kalau cuma ngelihat parameter dewasa dari kepemilikan rumah dan status perkawinan aja? Lah kalau negara malah menetapkan batas minimum orang menikah demi memperlambat laju populasi, masa iya yang pada belum berkeluarga pantas dibilang belum dewasa? Gimana kalau orang-orang yang belum punya rumah itu emang karena lahan di daerahnya terbatas, dll. Malah aneh sih kalau melupakan sisi mental atau pola seseorang untuk menentukan kadar kedewasaannya.
ADVERTISEMENTS
Dan lagi, lucunya banyak orang justru bilang anak-anak zaman sekarang ini kecepetan dewasanya karena postingan medsosnya yang semakin labil. Mungkin lebih cepat dewasanya cuma di hal-hal seperti ini
Beda lagi sama persepsi orang kebanyakan yang bilang kalau anak-anak di zaman sekarang malah kecepetan dewasanya. Soalnya ngelihat kondisi bocah-bocah SD atau SMP yang udah mamah papah-mamah papahan. Mereka udah paham apa yang seharusnya belum pantas mereka lakukan. Dan fenomena ini seolah makin diperkuat dengan menjamurnya sinetron atau film yang menunjukkan anak-anak SMP udah bawa motor gede dan bonceng cewek-cewek seksi. Berasa udah kuliah aja!
ADVERTISEMENTS
Ya mungkin emang indikator kedewasaan menurut setiap orang beda-beda. Tapi yang jelas dewasa adalah ketika kita bisa mandiri, bertanggung jawab pada diri sendiri, dan nggak lagi bergantung sepenuhnya sama orangtua
Emang sih masih simpang siur gitu gimana cara menentukan kedewasaan seseorang, lah kondisi setiap orang kan juga beda-beda. Tapi mungkin mayoritas orang bakal sepakat kalau dewasa itu artinya mandiri, terlebih secara finansial. Contohnya bisa bertahan hidup tanpa bantuan orangtua, dll. Mungkin dalam konteks ini, penelitian ini berarti lebih banyak generasi zaman now yang tidak segan bergantung lebih kepada orangtua. Namun lagi-lagi, sekalipun kamu masih tinggal bersama orangtua sebenarnya proses pendewasaan pun bisa terus diupayakan kok. Misalnya dengan berkontribusi membayar tagihan bulanan atau kredit rumah.
Penelitian ini jelas bisa jadi kesempatan refleksi buat kita semua. Mungkin ada diantara kalian yang setuju berdasarkan apa yang dilihat di sekitar, tapi ada juga yang tidak karena merasa nggak seharusnya kedewasaan itu dinilai orang lain. Tiap generasi juga pastinya memiliki permasalahannya masing-masing, seperti bagaimana menurut penelitian ini generasi millennial ternyata lebih terlambat dewasanya. Nah kalau menurut kalian gimana guys?