Sekarang, punya anak dalam jumlah banyak sepertinya sudah bukan zamannya lagi. Berbeda dengan masa nenek kakek kita muda dulu, di mana anaknya bisa sampai lebih dari 5, bahkan ada juga yang belasan. Dan zaman dulu, itu sih termasuk normal. Nah, kalau sekarang, justru kebalikannya. Punya anak banyak apalagi kalau jaraknya deketan malah bisa jadi cibiran. Pasti banyak yang bilang “Ih kok doyan banget bikin anak”, atau “Duh, pasti riweuh banget”, dan jutaan komentar lainnya.
Di samping memang pemerintah menerapkan Keluarga Berencana (KB) yang motonya “2 anak cukup”, punya anak banyak sepertinya memang bukan ide bagus, mengingat segala kebutuhan yang makin mahal, lahan semakin sempit, dan masalah sosial lainnya. Tapi kalau angka kelahiran terus merosot karena ternyata banyak juga yang malah ogah punya anak, bukan nggak mungkin di kemudian hari negara akan kekurangan penduduk. Seperti 5 negara di bawah ini, yang bisa dibilang sudah berada di ambang kepunahan, gara-gara tenaga kerjanya makin berkurang.
ADVERTISEMENTS
1. Sudah bukan rahasia lagi kalau banyak penduduk Jepang yang makin ogah menikah dan lebih memilih sibuk berkarir
Budaya gila kerja di Jepang memang nggak ada duanya ya. Saking cintanya bekerja, banyak banget penduduknya yang lebih milih fokus berkarir daripada menikah, apalagi punya anak. Angka kelahiran yang terus menurun sejak bertahun-tahun lalu justru bikin jumlah pekerja di sana makin berkurang, soalnya nggak ada yang menggantikan pekerja yang sudah pensiun.
Akibatnya pemasukan negara dari pajak berkurang, layanan kesehatan yang harusnya didanai pajak juga jadi terbatas. Bukan nggak mungkin di masa depan negara ini jadi nggak produktif lagi.
ADVERTISEMENTS
2. Bergeser sedikit dari Jepang, Korea Selatan juga termasuk negara yang penduduknya malas banget punya anak. Sampai-sampai pemerintah pengin ngasih duit pasangan yang mau punya anak lebih dari 1
Saat ini negara surga boy/girl band itu sedang mengalami ketidakstabilan populasi. Ini gara-gara banyak warganya yang enggan punya anak banyak, atau parah-parahnya malas menikah. Kebanyakan alasannya karena ekonomi mereka belum stabil, jadinya merasa nggak mampu kalau harus nambah tanggungan baru. Kalau pun ada yang mau punya anak, mayoritas baru mau hamil saat umur udah kepala 3.
ADVERTISEMENTS
3. Nggak kaget kalau Amerika Serikat termasuk deretan negara dengan penduduk yang enggan menikah. Bahkan sudah banyak remaja yang dari awal sudah berprinsip tidak ingin punya anak
Remaja-remaja di AS menyatakan tidak ingin memiliki anak lewat demonstrasi yang dilakukan terkait perubahan iklim. Mereka khawatir anak keturunannya tidak bisa hidup layak jika kondisi bumi terus memburuk seperti yang terjadi saat ini. Sejak 1970, negara digdaya itu memang mengalami penurunan angka kelahiran. Yang mati lebih banyak dari yang lahir.
Tapi apakah negara sekuat AS bisa “punah”? Soalnya imigran di sana ‘kan juga banyak ya… Hmm, entahlah.
ADVERTISEMENTS
4. Nasib Inggris nggak kalah mengkhawatirkan. Negara Pangeran Harry itu mengalami penurunan angka kelahiran
Angka kelahiran di Inggris terus mengalami penurunan sejak bertahun-tahun lalu. Tapi penduduk yang berumur 65 ke atas semakin banyak –walaupun ini dikarenakan layanan kesehatan dan standar kehidupannya makin tinggi– tapi kalau nggak diimbangi sama kelahiran juga bisa bahaya. Kalau nggak ada tenaga kerja produktif lagi gimana dong?
ADVERTISEMENTS
5. Terakhir ada negara tetangga kita, Singapura. Bahkan negeri singa itu katanya punya tingkat kesuburan terendah di dunia
Kondisi negara ini kurang lebih sama kayak Jepang. Tenaga kerjanya terus menua, sedangkan jumlah kaum mudanya menurun. Namun meski begitu, sebuah laporan menyatakan kalau kondisi itu masih mungkin banget diperbaiki. Laporan itu juga merekomendasikan agar pemerintah Singapura merekrut lebih banyak pekerja imigran, sesuatu yang nggak dilakukan Jepang.
Keadaan negara-negara di atas, somehow bikin kita yang tinggal di Indonesia setidaknya masih bisa bersyukur lah. Ini karena jumlah populasi di sini masih terhitung aman untuk dapat bersaing di kancah internasional.
Jadi, kapan nikah nih? Hehehe…