Baru-baru ini, pemberitaan setempat dikejutkan oleh kasus pembunuhan yang dilakukan oleh kakak terhadap adik kandungnya. Peristiwa nahas tersebut terjadi di Kota Bogor pada hari Kamis tanggal 11 Juli lalu sekitar pukul 21.30 WIB. Lebih mengagetkan lagi bahwa kejadian tersebut terjadi di rumah mereka sendiri.
Bocah yang baru berusia 10 tahun tersebut harus meregang nyawa di tangan kakak kandungnya sendiri. Ia ditemukan meninggal, setelah sang kakak menusuknya dengan menggunakan sebuah gunting sol sepatu tepat pada bagian dada dan perut sebelah kirinya.
Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa korban akhirnya tidak dapat diselamatkan.
ADVERTISEMENTS
Belakangan diketahui jika ternyata sang kakak selama ini memang memiliki masalah kejiwaan
Melansir dari Kompas, diketahui bahwa Nasrudin (28) selama ini memang memiliki gangguan dengan kejiwaan. Sehari-harinya, ia melakukan berbagai pekerjaan serabutan. Namun untuk kegiatan pokoknya, Nasrudin kerap mengerjakan pola sandal dari bahan spon.
“Dia memang sedang kerja membuat tatakan sendal, tiba-tiba menusuk adiknya”
Hasanuddin, kakak pertama korban menjelaskan kepada Liputan6 bahwa saat itu pelaku tengah bekerja membuat tatakan sandal. Kemudian saat itu pula secara tiba-tiba ia membunuh adiknya dengan menusuknya menggunakan gunting yang dipakainya untuk bekerja tersebut.
ADVERTISEMENTS
Korban dibunuh ketika tengah tertidur lelap, sehingga semuanya serba mendadak
Saat terjadi kasus tersebut, Nasrudin sedang melakukan pekerjaannya mengguntingi pola spon untuk bahan baku pembuatan sandal. Namun secara tiba-tiba ia menghampiri adiknya yang tengah tertidur lelap dan kemudian menikamnya dengan gunting.
Menurut Dedi selaku kerabat keluarga korban, ia mengatakan kepada Kompas bahwa saat kejadian tersebut, korban juga baru saja pulang bermain dari warnet dan sedang beristirahat di ruang tamunya sebelum dihampiri oleh tersangka.
Pelaku akhirnya diamankan oleh polisi saat itu juga dan akan dibawa menuju ke rumah sakit
Tak berlangsung lama setelah terjadi kasus tersebut, akhirnya Nasrudin diamankan oleh pihak kepolisian setempat. Ia berhasil diamankan ketika masih berada di dalam rumahnya setelah adanya laporan masuk.
Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan juga meminta keterangan beberapa saksi. Sedangkan, terkait keterangan bahwa pelaku selama ini mengidap gangguan jiwa, polisi terlebih dahulu akan membawanya ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi untuk memastikan apakah memang Nasrudin memiliki gangguan jiwa. Nantinya akan dilakukan beberapa tes dan juga observasi terlebih dahulu.