Hidup di Indonesia di tengah kondisi pandemi yang semakin hari grafiknya semakin meningkat tentunya bukan suatu persoalan yang mudah. Satu tahun lebih terlewati dengan berbagai macam kondisi yang bikin kita semua serba nggak enak, dan ternyata masih ada aja orang-orang bebal yang kalau dibilangin susah banget. Bayangin deh, korban jiwa dan penambahan kasus dari hari ke hari semakin meningkat, tapi orang-orang bebal nggak semakin berkurang dan malah sama-sama semakin bertambah juga.
Beberapa waktu lalu, bahkan muncul hal-hal yang bikin heboh linimasa dunia maya setelah munculnya pendapat-pendapat random dari warganet terkait pandemi. Sebenarnya nggak ada yang melarang juga sih, namanya juga negara demokrasi, toh setiap orang bebas untuk bersuara. Tapi kalau pendapatnya itu ngawur dan nggak berdasar lama-lama juga bikin jengkel juga sih. Apalagi kalau orang lain juga jadi terpengaruh.
ADVERTISEMENTS
Kita yang udah taat protokol kesehatan aja terkadang masih bisa kena, apalagi yang sama sekali nggak taat. Kamu nggak pernah lihat secara langsung orang kena Covid itu bukan berarti nggak ada
Nggak dimungkiri lagi kalau banyak dari kita yang memang udah lelah dengan kondisi kayak gini. Nggak bisa sekolah, aktivitas ibadah di tempat ibadah juga terbatas, cari duit susah, sampai harus kehilangan anggota keluarga tercinta. Benar, semua itu memang nyakitin, dan nggak sedikit orang yang mengalami hal-hal itu. Tapi sayangnya, di tengah kondisi serba pusing kayak gini ada orang yang masih nggak percaya adanya pandemi, dan bahkan dengan bebalnya ngomporin orang lain dengan prinsipnya. Padahal, udah jelas-jelas banyak bukti di depan mata kita semua, tapi sebagian dari kita masih berpikir bahwa pandemi itu nggak benar-benar ada, dan nggak taat protokol kesehatan bukan menjadi perkara yang krusial. Sadar nggak sih, kita mungkin merasa aman dengan keadaan kita sekarang ini, tapi siapa tahu orang di sekitar kita terdampak langsung dan kitanya nggak tahu. Toh yang namanya taat protokol kesehatan itu juga bukan cuma buat diri sendiri, tapi buat keselamatan orang lain juga.
ADVERTISEMENTS
Itu masih belum seberapa, rupanya ada juga yang tingkat bebalnya semakin ngeselin lagi. Merekalah jenis orang-orang yang percaya kalau pemberitaan tentang pandemi dihilangkan bakal membuat pandemi itu sendiri hilang
Entah bagaimana pola pikir orang-orang kayak gini, tapi konyolnya benar-benar nggak main-main. Di pikiran sebagian orang, pandemi Covid itu ada lantaran beritanya terus menerus digembar-gemborkan dan membuat mereka merasa takut, padahal faktanya ya pandemi ini memang benar-benar ada. Lucunya lagi, mereka juga percaya dengan meniadakan pemberitaan tentang pandemi akan membuat masyarakat semakin tenang dan pandemi itu sendiri bakal hilang. Ya benar sih kalau hilang di pemberitaan, tapi kalau faktanya memang masih tinggi kasusnya, dan tahu-tahu meledak karena sama sekali nggak ada pemberitaan, apa ya nggak kepikiran sampai di situ sih, ya? Heran deh!
ADVERTISEMENTS
Ya memang sih, mau tetap denial pun nggak ada yang bisa memaksa orang untuk mempercayai covid. Tapi, hormati juga orang lain yang percaya dan udah menjaga kesehatannya masing-masing
Nggak ada yang bilang kalau situasi sekarang ini mudah, karena memang nyatanya juga bikin semuanya jadi serba berantakan. Meski begitu, kamu nggak ada salahnya jika misalnya sama sekali nggak percaya tentang adanya Covid, atau mungkin termasuk golongan orang-orang yang menganggap bahwa persoalan pandemi ini adalah persoalan yang sepele. Tapi, nggak perlu lah memengaruhi orang lain tanpa dasar dan dengan alasan-alasan yang absurd. Kamu bisa kok nggak percaya, tapi di sisi lain juga harus menghormati orang lain yang percaya dan udah berusaha menjaga kesehatannya masing-masing. Ingat, di sekitarmu itu nggak cuma anak-anak muda yang sehat dan segar bugar, ada banyak balita, anak kecil, dan juga para orang tua yang rentan terkena dampak langsung penyebab pandemi kali ini. Kalau kamu nggak mau menjaga kesehatan untuk dirimu sendiri, setidaknya beri ruang buat orang lain agar nggak kena virus-virus dari kamu. Oke?