Selama ini, LinkedIn dikenal sebagai situs profesional untuk mencari kerja. Banyak orang yang berbagi informasi seputar karier di sana. Namun ternyata, ada juga oknum nakal yang menggunakan LinkedIn untuk melakukan pelecehan seksual. Oknum tersebut mengajak kenalan para cewek dan minta dikirimi foto telanjang. Salah satu cewek yang mengalaminya berbagi cerita di Twitter melalui akun @piersamarch pada Minggu, 9 Februari kemarin.
Dari pengalaman cewek itu, kita bisa tahu betapa bahayanya orang yang hanya dikenal melalui internet, tak terkecuali situs-situs yang melabeli dirinya sebagai situs profesional. Sebab hanya di internet orang bisa melakukan hal-hal tak terduga, seperti menggunakan identitas palsu untuk melakukan tindak kejahatan. Gimana ya cerita korban LinkedIn ini selengkapnya? Simak ulasan Hipwee kali ini deh, biar kita juga bisa waspada.
Seorang cewek diajak kenalan oleh cowok bernama Andika Rahman di situs LinkedIn. Namun keanehan muncul saat cowok itu justru mengirim foto-foto pribadinya lewat chat
Melalui LinkedIn, cewek ini berkenalan dengan seorang cowok bernama Andika Rahman. Di akunnya, tertulis jabatan Andika ini sebagai Human Capital Section Head di PT Astra Internasional. Mereka sempat ngobrol lewat DM sebelum akhirnya berlanjut ke WA. Awalnya semua berjalan normal, sampai akhirnya Andika mengirim foto-foto dirinya saat sedang bertelanjang dada. Waduh, kok mulai ngeri….
Sebagai balasan, Andika meminta cewek itu untuk mengirim foto-foto diri yang seksi. Bahkan disuruh kirim foto telanjang juga! Tentu aja sang cewek menolaknya
Awalnya Andika hanya meminta foto selfie biasa. Namun kemudian, dia meminta foto si cewek saat pakai tank top. Bahkan akhirnya minta foto telanjang juga! Ini udah termasuk pelecehan seksual lo. Cewek itu pun menolaknya dan berkata jujur kalau dia merasa nggak nyaman.
Setelah permintaan mesumnya ditolak, Andika pun mengancam dengan berbagai cara. Dia sampai membuat akun samaran di Instagram yang berisi foto-foto cewek itu
Andika mengaku marah dan sakit hati karena permintaannya ditolak. Dia pun mengancam untuk menyebar chat dan foto cewek itu ke LinkedIn. Bahkan dia sampai membuat akun palsu di Instagram atas nama si cewek! Andika juga mengancam untuk menculiknya dan berhasil memperoleh kontak keluarganya. Semua ancaman tersebut dilakukan Andika untuk memperoleh foto telanjang si cewek.
“Dapetin hati kamu udah ga bisa jadi paling engga aku bisa liat kamu naked. Udah cukup. Then I’ll let you go,” tulis Andika melalui WA.
Hih!! Cowok begini pantesnya ditendang ke laut nggak sih!!
Pada akhirnya, Andika meminta maaf pada sang cewek dengan bahasa yang sopan banget. Orang ini berkepribadian ganda atau gimana sih?
Berlagak menyesal, Andika menulis permintaan maaf yang panjang untuk si cewek. Dia mengaku kalau dirinya bersalah. Cowok ini pun berkata kalau dia udah menghapus semua foto dan screenshoot yang berhubungan dengan masalah mereka.
“Kamu ga usah pikirin lagi soal yang aku omongin di DM Instagram ya. Aku gak akan mungkin tega ngelakuin hal keji kayak gitu,” tulis Andika yang tiba-tiba berubah banget.
Namun ternyata, Andika belum menyerah juga. Dia masih mencari korban dengan identitas palsu yang berubah-ubah terus
Ternyata foto profil yang digunakan Andika selama ini adalah foto palsu seorang selebgram. Kemungkinan besar, nama lengkap dan identitas lainnya pun palsu. Dia menggunakannya untuk melakukan pelecehan seksual secara online. Bahkan walaupun udah meminta maaf pada cewek yang tadi, dia tetap melanjutkan aksinya dengan akun dan identitas palsu yang baru. Ada yang melihatnya di LinkedIn dengan nama Rahmandika Bagus. Wah, nggak kapok-kapok ya!
Semoga oknum seperti Andika mendapat ganjaran yang pantas. Kita sebagai warganet pun perlu berhati-hati saat menghadapi hal seperti itu. Jangan langsung percaya pada orang yang hanya dikenal secara online. Kalau ada hal mencurigakan terjadi, segera laporkan pada pihak yang berwajib. Berikut ini Hipwee cantumkan nomor-nomor yang bisa kamu hubungi jika merasa jadi korban pelecehan atau pengancaman di media daring:
- Layanan aduan Komnas Perempuan +62-21-3903963
- Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Jakarta 021-87797289 atau hotline 0813-8882-2669 dan e-mail lbh.apik@gmail.com