Masih ingat nggak masa awal menyebarnya virus Covid-19 di Cina? Saat itu, kondisi di sana sangat parah. Banyak orang yang tertular virus dan membuat rumah sakit membludak. Toko-toko dan bahkan sekolah ditutup sementara agar masyarakat bisa tetap berada di rumah. Lalu bagaimana nasib para murid? Mereka terpaksa belajar sendiri di rumah dan mengikuti kelas online yang diadakan gurunya. Tentunya pembelajaran jadi nggak maksimal. Hal serupa sedang kita rasakan di Indonesia.
Syukurlah, sekarang kondisi di Cina sudah membaik. Kasus pasien corona juga menurun drastis. Maka, pemerintah memutuskan untuk membuka sekolah-sekolah lagi sejak akhir April silam, seperti dilansir dari BBC. Kota Wuhan yang merupakan titik awal persebaran virus Covid-19 juga sudah melakukannya sejak 6 Mei. Walaupun begitu, kehidupan sekolah jadi berbeda karena mereka tetap harus menerapkan berbagai peraturan agar murid-murid tetap aman. Bagaimana potretnya? Yuk, simak!
ADVERTISEMENTS
1. Di gerbang sekolah, tampak petugas keamanan dan petugas medis yang menyambut. Para siswa harus menjalani pemeriksaan suhu dulu. Kalau suhu tubuhnya terlalu tinggi, mereka nggak diperbolehkan masuk
ADVERTISEMENTS
2. Semua murid dan guru juga harus lolos pemeriksaan thermal scanner. Mesin canggih ini bisa mendeteksi dan memperlihatkan suhu tubuh orang-orang yang berjalan melewatinya
ADVERTISEMENTS
3. Di lorong sekolah, setiap murid berjalan satu per satu sesuai jarak yang dianjurkan. Sebisa mungkin nggak ada yang jalan bergerombol
ADVERTISEMENTS
4. Di depan kelas, setiap murid diperiksa suhu tubuhnya dengan alat khusus. Mereka betul-betul harus dipastikan sehat sebelum membaur dengan teman sekelasnya
ADVERTISEMENTS
5. Di dalam kelas, setiap murid disediakan meja sendiri-sendiri dengan jarak yang sudah diatur. Mereka semua juga harus tetap memakai masker, termasuk gurunya
ADVERTISEMENTS
6. Ada juga yang melengkapi setiap meja dengan pembatas plastik yang cukup tebal. Ini digunakan untuk pengamanan ganda seandainya masker nggak cukup menghalangi droplet (cairan yang keluar saat bersin atau batuk)
7. Karena lebih sulit diatur, anak-anak kecil diminta untuk memakai topi unik yang memanjang di bagian kiri dan kanan. Jadi mereka bisa menjaga jarak dengan temannya
8. Supaya lebih senang memakainya, topi-topi ini dibuat sendiri oleh setiap murid. Pantas warna dan hiasannya berbeda-beda, kreatif ya!
9. Uniknya, ada sekolah yang mengganti topi dengan sayap mainan berukuran lebar untuk menjaga jarak. Anak-anak kecil ini jadi kelihatan seperti malaikat!
10. Saat istirahat siang, murid-murid diperbolehkan makan di kantin secara bergantian. Setiap orang dibatasi oleh papan yang bertuliskan aturan untuk makan siang dengan aman
11. Pihak sekolah juga menyediakan masker dan hand sanitizer untuk para murid. Kalau ada yang mau ganti masker baru, masker bekasnya harus dikumpulkan dan dibuang di tempat yang tersedia
Itulah kondisi new normal di berbagai sekolah Cina yang sudah dibuka lagi. Kegiatan sehari-harinya memang jadi lebih repot, tapi ini penting untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di kalangan murid dan guru. Wah, tindakan mereka patut dicontoh nih! Seandainya Indonesia juga sudah membuka sekolah lagi, bisa nggak ya kita meniru peraturan itu? Hmm…