Bila kamu merasa bumi sudah terlalu panas untuk ditinggali, kemungkinan salah satu penyebabnya adalah jumlah pohon yang semakin menipis. Sejak era industri, jumlah hutan terus mengalami penurunan, soalnya memang banyak yang menebang pohon untuk pembangunan atau kepentingan ekonomi lainnya. Sampai saat ini, hutan dan lahan hijau terus berkurang, berubah jadi area pemukiman atau gedung-gedung pencakar langit. Padahal ketiadaan pohon bisa mengancam banyak sekali keanekaragaman hayati, yang tentu saja akan memengaruhi kehidupan manusia.
Menanggapi fakta di atas, banyak pihak yang kemudian mencanangkan gerakan menanam pohon demi menyelamatkan bumi dan manusia di masa depan, salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Pada 2020 mendatang, ia menargetkan akan menanam 25 juta pohon. Gerakan ini nggak hanya akan melibatkan jajarannya saja, tapi seluruh elemen masyarakat lewat kebijakan-kebijakan inspiratif, seperti pasangan yang ingin bercerai, dengar-dengar bakal diwajibkan menyumbang 100 bibit pohon. Tak hanya pasangan cerai aja, tapi ada juga lapisan masyarakat lain yang akan dibebankan kewajiban yang sama. Kira-kira siapa saja ya?
ADVERTISEMENTS
Sebuah ide unik datang dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Ia mencanangkan gerakan menanam 25 juta pohon di tahun 2020 dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat
Bukan Ridwan Kamil namanya kalau nggak suka mencetuskan ide-ide unik nan inspiratif. Belum lama ini pria yang kerap disapa Kang Emil itu punya rencana untuk menanam 25 juta pohon di tahun 2020. Gerakan penghijauan itu bakal mengoptimalisasi partisipasi seluruh masyarakat Jawa Barat, tak hanya jajaran pemerintah aja. Caranya, masyarakat akan diminta menyumbang pohon lalu ditanam di area-area terutama yang lahannya kritis. Kang Emil sempat juga menyinggung kalau pasangan yang ingin menikah atau bercerai nantinya bakal diwajibkan menyumbang bibit pohon!
ADVERTISEMENTS
Tak hanya pasangan yang mau menikah atau bercerai, kewajiban menyumbang pohon juga akan dibebankan ke hampir seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelajar sampai PNS
Berdasarkan penuturan Kang Emil, rencananya pasangan yang mau menikah akan diminta menyumbang 10 pohon dan diserahkan ke KUA. Sedangkan untuk pasangan yang bercerai wajib menyumbang 100 pohon. Hitung-hitung bisa untuk mencegah pasangan bercerai juga. Tak hanya itu saja, kewajiban menyumbang pohon ini kabarnya juga akan dibebankan ke siswa SD hingga PNS, misalnya lulusan SD dan SMP menyumbang 10 pohon, lulusan SMA sampai perguruan tinggi 20 pohon, atau PNS yang promosi jabatan minimal 50 pohon.
Harga satu pohon sendiri menurut Kang Emil biasanya dihargai Rp10 ribu hingga Rp50 ribu. Jadi bisa dikira-kira lah setiap orang bakal keluar duit berapa.
ADVERTISEMENTS
Kang Emil juga meluncurkan aplikasi buat memantau proses penanaman pohon yang dilakukan di Jawa Barat, jadi masyarakat bisa tahu informasi terkait mulai jenis pohon, jumlah pohon, tahun tanam, sampai foto kegiatan penanaman
Gerakan menanam pohon inisiasi Kang Emil juga disertai peluncuran aplikasi yang berfungsi untuk memantau proses penghijauan. Aplikasi yang dinamakan e-Tanam ini memungkinkan masyarakat mengetahui segala informasi terkait kegiatan tersebut, mulai dari jenis pohon, jumlah pohon, tahun tanam, sampai dokumentasi kegiatan. Masyarakat yang terlibat juga diminta melaporkan sendiri pohon yang sudah ditanam lewat aplikasi itu.
Selain aplikasi, Kang Emil juga berencana memperketat perizinan penggunaan lahan di kawasan Bandung Utara secara keseluruhan. Jadi siapapun yang ingin melakukan pembangunan wajib menyertakan rekomendasi gubernur.
Ide dan terobosan Kang Emil ini agaknya patut mendapat apresiasi. Walau mungkin ada banyak juga yang keberatan bila harus dibebankan menyumbang pohon, apalagi jumlahnya sudah ditentukan, tapi coba deh kita melihat dampak ke depannya jika gerakan ini benar-benar terwujud. Lahan yang tadinya kritis bisa hijau kembali dengan penanaman pohon massal. Kalau berhasil, jelas akan menghasilkan perubahan, membangun kesempatan kerja, mengentas kemiskinan, dan yang terpenting bisa menjaga serta melestarikan bumi, tempat tinggal kita bersama ini~