Semua orang pun sudah tahu, menjadi matador bukanlah profesi yang mudah. Risiko cedera sudah pasti mengintai para pelakunya. Mulai dari yang cuma sekadar lecet hingga kehilangan nyawa, banyak yang sudah jadi korbannya. Yang terbaru adalah matador di Meksiko yang duburnya hancur diseruduk banteng, sebagaimana dilaporkan Kompas di sini. Namun hal itu tak membuat para matador tersebut berhenti.
Apa mereka nggak sayang nyawanya, ya?
Padahal sudah banyak korban berjatuhan karena atraksi yang satu ini. Namun masih saja matador jadi atraksi yang digemari di negara-negara seperti Spanyol dan Meksiko. Berangkat dari rasa penasaran karena nasib nahas matador di atas, Hipwee News & Feature buat ulasan khusus tentang kebudayaan unik ini.
ADVERTISEMENTS
Bicara soal matador artinya bicara prestis dan budaya. Zaman dulu, pria yang jadi matador namanya dipuja di penjuru kota
Menjadi seorang matador memiliki kesan yang sangat mendalam bagi pelakunya. Matador tak cuma sebatas nama, bagi mereka matador adalah budaya yang patut dibanggakan. Bagaimana tidak, ketika matador bertanding seisi stadiun mengelu-elukan namanya, seluruh kota memuji keberaniannya dan namanya serta nama keluarga terangkat di masyarakat. Bagi masyarakat yang mengenal budaya tarung banteng ini, profesi matador adalah profesi yang dikagumi.
Kalau pelukis menciptakan seninya di atas kanvas, penyair lewat syairnya dan pemusik lewat gubahan lagu yang ia cipta, matador pun dianggap sebagai pekerja seni dalam arena adu banteng. Karena itulah profesi sebagai matador disebut sebagai salah satu profesi yang prestisius dalam budaya negara-negara itu. Status bintangnya itu pula yang jadi sumber pendapatan utama mereka. Mulai penjualan tiket stadium sampai menjadi bintang iklan di mana-mana. Seorang matador top di Spanyol tak ada bedanya dengan artis kelas atas.
ADVERTISEMENTS
Di Spanyol sendiri, tradisi adu banteng yang terus dilestarikan ini menjadi debat tersendiri. Beberapa wilayah sudah bertekad menghapuskan, tapi wilayah lain tetap ingin budaya ini bertahan
Meski beberapa wilayah di Spanyol sudah tegas bertekad menghapuskan ‘tradisi’ ini dengan memotong budget atau subsidi kota untuk acara adu banteng, tapi wilayah lain juga banyak yang ingin tetap menyelenggarakannya. Belum lagi kasus di Meksiko. Padahal kalau mau bicara soal statistik, catatan soal matador yang cedera hingga meninggal jumlahnya tak kalah mencengangkan.
Tahun 2013 saja, ada 47 kasus cedera yang diakibatkan serudukan banteng. Bahkan pada Juli 2016 kemarin, seorang matador bernama Victor Barrio meninggal saat bertarung dengan banteng. Meskipun menurut catatan sejarah ia adalah matador pertama yang meninggal di ring sejak 1985, namun tetap saja potensi meninggal karena pertarungan adu banteng ini ada. Meski risiko cedera hingga kematian ini terus membayangi, orang-orang Spanyol tampaknya tetap menaruh minat pada profesi zaman pertengahan ini.
ADVERTISEMENTS
Belum lagi kritikan dari kelompok pecinta hewan yang tidak ingin melihat banteng mati sia-sia. Dorongan untuk menghentikan tradisi lama ini semakin kuat
Harusnya, aktivitas yang menyiksa binatang seperti pertarungan adu banteng ini sudah tidak digelar lagi dengan alasan menyiksa binatang. Menurut data dari PETA (Organisasi yang bergerak melindungi binatang), ada sebanyak 40.000 banteng yang terbunuh setiap tahunnya akibat gelaran acara matador.
Yah bicara soal makna, Matador sendiri punya makna literal ‘pembunuh banteng’. Hal itu jadi pertanda bahwa memang tugas seorang matador adalah mengalahkan dan membunuh banteng. Dalam budaya asli matador, seorang matador baru bisa disebut menang ketika ia berhasil membunuh bantengnya. Nah dengan cara bertanding yang bertujuan akhir membunuh tersebut, harusnya atraksi adu banteng ini sudah tak lagi dipertontonkan. Kasihan hewan-hewannya dipermainkan dan dibunuh pada akhirnya… :'(
Nah ketika terjadi kasus matador diseruduk banteng hingga duburnya hancur seperti ini, harusnya ini jadi tamparan keras bahwa atraksi adu banteng ini sudah harus diakhiri. Selain demi keselamatan matadornya, kita juga harus memperhatikan keselamatan bantengnya. ‘Kan kasihan dibunuh dan disiksa tanpa salah apa-apa…