Vaksinasi yang telah dilaksanakan sejak awal tahun 2021 menjadi harapan baru bagi Indonesia dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Namun, masih banyak dari masyarakat yang belum benar-benar mengerti serba-serbi vaksinasi, seperti manfaat, keamanan hingga persiapan sebelum vaksinasi.
Untuk itu, Mensa Healthcare bersama Halodoc beberapa waktu lalu menggelar webinar bertajuk “The Synergistic Effect of Vaccination and Antioxidants to Maintain Immunity”, bersama DR. dr. W Andralia K., MSc UK, DLSHTM, ABAARM, Acp untuk mengupas serba-serbi vaksin dan pentingnya daya tahan tubuh untuk mengoptimalkan vaksinasi.
ADVERTISEMENTS
Kontribusi Halodoc sebagai mitra resmi pemerintah dalam Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) terkait Covid-19
Sebelumnya dalam kesempatan tersebut, VP Government Relations dan Public Affairs Halodoc, Adeline Hindarto mengatakan webinar ini adalah bentuk komitmen mereka sebagai mitra resmi pemerintah dalam Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) terkait Covid-19 di Indonesia.
“Kami telah turut berperan dalam penyebaran informasi, baik kepada rekan dokter maupun masyarakat umum melalui program webinar berkala, artikel kesehatan, serta konten edukatif di media sosial,” kata Adeline dalam keterangan tertulis, Senin (22/3/2021).
Seperti sempat diumumkan beberapa waktu lalu, Halodoc juga telah mengembangkan inovasi dalam rangka memutus penyebaran Covid-19 dengan menyediakan fasilitas drive-thru untuk tes Covid-19, dan terbaru menghadirkan pos pelayanan vaksinasi Covid-19 di beberapa titik Jabodetabek.
ADVERTISEMENTS
Pentingnya daya tahan tubuh sebelum dan sesudah vaksinasi
Lebih lanjut mengenai vaksinasi, dr. Andralia mengatakan satu hal yang kerap luput dari antusiasme masyarakat di tengah-tengah kehadiran vaksin Covid-19 di Indonesia adalah pengetahuan mendasar seperti persiapan sebelum melakukan vaksinasi.
“Menjaga daya tahan tubuh dan meningkatkan sistem imun sangatlah penting sebelum dan setelah menerima vaksinasi,” kata dr. Andralia dalam keterangan tertulis, Senin (22/3/2021).
Dalam praktiknya, dokter yang kini juga aktif sebagai penulis tersebut mengatakan memenuhi asupan antioksidan, seperti dengan mengonsumsi suplemen, adalah langkah sederhana yang bisa dilakukan dalam rangka menjaga daya tahan tubuh.
“Peran utama antioksidan adalah menetralkan radikal bebas dalam tubuh sehingga dapat mempertahankan keseimbangan antara prooksidan dan antioksidan,” lanjutnya.
Ia menjelaskan keseimbangan antara prooksidan dan aktioksidan itu penting, sebab, kalau jumlah radikal bebas lebih banyak, maka dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan sel. Akibat yang ditimbulkan bisa berupa gangguan egenerat ringan sampai berat.
dr. Andralia pun menegaskan kalau vaksinasi bisa berhasil hanya jika masyarakat tetap memiliki disiplin diri setelah mendapat vaksin. Untuk itu, ia membagikan lima tips sederhana, meliputi tetap patuhi protokol kesehatan, menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga dan istirahat cukup, memerhatikan gejala pasca vaksinasi, menjaga asupan nutrisi, dan bila perlu mengonsumsi suplemen daya tahan tubuh.
ADVERTISEMENTS
Mensa Healthcare perkenalkan suplemen kesehatan untuk meningkatkan imunitas
Sejalan dengan apa yang disampaikan dr. Andralia, Mensa Healthcare dalam kesempatan tersebut turut memperkenalkan ASTRIA, suplemen kesehatan yang mengandung Astaxanthin atau antioksidan terkuat di alam yang bekerja melindungi tubuh dari pengaruh buruk radikal bebas akibat polusi, asap rokok, paparan sinar UV, hingga makanan yang kurang sehat.
Dijelaskan kalau kandungan Astaxanthin yang bersumber dari alga, lobster, udang, salmon, kepiting dan beberapa organisme lainnya ini memiliki efek yang lebih kuat dari vitamin C dan E dalam menjaga kesehatan serta aman dikonsumsi setiap hari.
Cara kerja kandungan tersebut adalah dengan melindungi sel dan jaringan dalam organ-organ tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif, sehingga jumlah sel-sel yang memproduksi antibodi dan respons imun meningkat.
Mensa Healthcare dalam keterangan tertulisnya menandaskan, konsumsi harian Astaxanthin menurut penelitian ilmiah juga dapat mengurangi risiko penyakit yang diakibatkan menurunnya fungsi organ karena faktor usia, seperti darah tinggi, diabetes, alzheimer, katarak dan lain-lain.