Hampir semua orang di dunia pasti punya idola, entah orangtuanya sendiri, selebriti, musisi, tokoh terkenal, atau karakter anime. Yang terakhir ini biasanya identik sama orang Jepang dan budaya otaku-nya. Kalau kalian pecinta anime atau manga, pasti akrab sama budaya satu itu. Otaku adalah sebutan untuk orang yang punya obsesi berlebih sama pop culture, seperti anime atau manga. Kalau kamu pecinta anime, kamu bisa disebut sebagai “Anime Otaku”.
Nah, pecinta anime atau manga ini (video game juga sih), biasanya punya satu karakter favorit. Cowok-cowok Jepang banyak yang mengidolakan karakter-karakter cewek dalam anime, manga, atau video game favorit mereka. Kalau biasanya, kecintaan kita terhadap suatu karakter animasi mungkin sebatas ngefans aja, biasanya karena cantik, atau karena punya karakteristik tertentu. Beda sama di Jepang, mereka bisa melakukan lebih dari itu! Obsesi mereka terhadap suatu karakter bisa sangat totalitas, bahkan ada yang sampai menikahi karakter idolanya!
ADVERTISEMENTS
1. Yup, kamu nggak salah baca. Beberapa cowok Jepang ada yang rela menikahi karakter anime favoritnya, lengkap dengan acara makan-makan kayak pernikahan pada umumnya
知人と初音ミクとの結婚式に参加しました。
「二次元のキャラクターとの結婚」とメディアで取り上げられた事をご記憶の方もいらっしゃると思います。
多様性と言う言葉が持て囃されて久しいですが、幸福や愛は人の数だけありますので、様々な形があっても良いですね。
ご結婚おめでとうございます。 pic.twitter.com/85V6bLmn3V— おぎの稔_大田区議会議員(荻野稔)無所属2期目 (@ogino_otaku) November 4, 2018
Salah satu cowok yang rela menikahi tokoh anime favoritnya adalah Akihiko Kondo. Akihiko memutuskan untuk mengikat janji sehidup semati dengan Hatsune Miku, tokoh virtual cewek berambut hijau, tahun 2018 lalu. Nggak main-main, cowok berusia 35 tahun (pada saat itu) sampai menghabiskan sekitar 17 ribu dolar AS untuk pesta pernikahannya, mengundang 39 keluarga dan orang terdekatnya. Miku waktu itu “hadir” dalam bentuk boneka.
ADVERTISEMENTS
2. Untuk memenuhi obsesinya, banyak juga cowok Jepang yang beli bantal atau boneka sebesar ukuran manusia yang bergambar karakter favoritnya. Kadang ada sampai yang menambah busa di bagian payudaranya!
Membeli bantal atau boneka karakter memang jadi cara paling mudah buat memenuhi obsesi kecintaan orang terhadap sesuatu. Tapi ternyata ada yang nggak cukup sampai situ aja. Nggak sedikit cowok Jepang menanam “implan” ke balik bantal atau boneka anime itu buat mengisi bagian payudaranya. Dengan begitu boneka karakter itu makin kerasa kayak orang beneran! Wew~
ADVERTISEMENTS
3. Nah, biar makin totalitas, beberapa juga ada yang memutuskan membeli parfum beraroma tokoh anime buat disemprot ke bantal atau bonekanya. Seriusan, ini ada produknya lo!
Parfum beraroma karakter virtual bukan barang baru di kalangan penggila anime atau manga. Sebuah perusahaan rela melakukan riset berbasis AI untuk menciptakan bau dari tokoh yang bahkan nggak ada di dunia nyata. Caranya dengan ngumpulin frasa yang sering dipakai di internet untuk menggambarkan karakter tertentu, misalnya manis, manja, pemberani, dan lain sebagainya. Dan parfum-parfum virtual ini beneran laris manis.
ADVERTISEMENTS
4. Selain bantal atau boneka plus parfumnya, di Jepang juga banyak dijual kostum tokoh anime. Cowok Jepang juga kerap membelinya, entah untuk dipakai sendiri atau nyuruh orang lain buat pakai
Tahun 2015 lalu, ada Anime Otaku (dengan nama akun Menokomakiri) yang cerita di Twitter kalau dia habis liburan sama tokoh anime kesayangannya, Manaka Takane. Dari foto-foto yang ia sertakan, tokoh anime itu berwujud manusia yang pakai kostum. Nggak jelas apakah Menokomakiri sendiri yang jadi orang di balik kostum itu, atau dia sengaja ngajak orang lain buat dipakaikan kostum Manaka. Tapi dari narasi yang ia tulis, Menokomakiri seolah-olah nge-date berdua aja sama Manaka, mereka kencan di pantai, makan di restoran, bahkan menginap di hotel.
ADVERTISEMENTS
5. Ada juga yang suka mengirim kado ke kantor penerbit anime atau manga di mana ada tokoh virtual favoritnya. Biasanya mereka ngirim-ngirim begituan pas hari Valentine
Waktu ada perayaan spesial seperti Valentine, kantor-kantor penerbit atau pencipta anime dan manga akan kebanjiran hadiah. Hadiah-hadiah itu dikirim oleh para otaku yang ngefans sama tokoh virtual di anime-nya. Jadi memang kadonya secara spesifik ditujukan buat karakter tertentu. Padahal mereka kan nggak ada di dunia nyata. Kalau gitu pasti yang untung karyawan-karyawan yang kerja di perusahaan penerbit ya! Hehe..
Sebenarnya kebiasaan-kebiasaan cowok Jepang di atas selain dipengaruhi sama obsesi berlebih juga dipengaruhi sama rasa kesepian yang jadi masalah sosial di sana. Pemuda Jepang lebih senang menghabiskan waktu di kamarnya, entah untuk nge-game, baca komik, dan yang lainnya. Mereka mulai enggan bersosialisasi dan memilih menerapkan budaya super solo. Akhirnya untuk mengisi “kekosongan” itu, banyak yang kemudian melabuhkan hatinya pada tokoh-tokoh virtual di anime, manga, atau video game. Waduuu~