Media sosial (medsos) adalah pisau bermata dua yang memiliki dampak negatif dan positif. Seperti contoh di masa pandemi ini, hoaks bertebaran menambah ketakutan yang nggak perlu. Namun, di sisi lain konten terkait kesehatan yang marak dan banyak disukai, berhasil mendongkrak kesadaran banyak orang untuk mulai menjalani gaya hidup sehat.
Jika diperhatikan, konten terkait kesehatan yang banyak disukai selama masa pandemi ini nggak cuma milik pesohor atau akun-akun besar saja loh. Para remaja yang biasanya menggunakan medsos tidak lebih sebagai sarana hiburan, kini juga ikut andil memproduksi konten-konten menarik sebagai upaya mengedukasi dan menginspirasi sesama.
Menyadari tren tersebut harus didukung agar ruang digital memiliki lebih banyak konten bermanfaat, Nutrition International (NI) bersama Hipwee menggelar Workshop Pembuatan Konten bertemakan “Kesehatan, Gizi dan Kesejahteraan Remaja” khusus untuk remaja usia 13-19 tahun.
ADVERTISEMENTS
Salah satu upaya mengajak remaja untuk menggunakan medsos dengan bijak
Melalui workshop yang digelar secara virtual mulai Jumat (21/5/2021) hingga Minggu (23/5/2021), NI bersama Hipwee akan memfasilitasi sebanyak kurang lebih 30 orang peserta untuk belajar soal kesehatan, gizi dan kesejahteraan remaja sebagai bekal informasi yang bermutu, dan cara mentransformasikan informasi tersebut menjadi konten medsos yang terukur efektivitasnya.
“Kegiatan dalam tiga hari ke depan merupakan salah satu upaya kami mengajak adik-adik remaja untuk menggunakan medsos dengan bijak, dan mengisinya dengan konten-konten positif,” kata Direktur NI Indonesia, Sri Kusyuniati dalam pembukaan Workshop Pembuatan Konten: Kesehatan, Gizi, dan Kesejahteraan Remaja, Jumat (21/5/2021).
Selama tiga hari pelaksaan workshop, peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia ini akan menjalani sekurangnya lima sesi dengan didampingi mentor-mentor andal yang berasal dari Asosiasi Kesehatan Remaja (AKAR) Indonesia dan Hipwee.
“Besar harapan kami adik-adik dapat menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan ilmu baru dan menggali potensi terutama pada tema kesehatan, agar di masa mendatang bisa menjadi agen perubahan,” lanjut Sri.
ADVERTISEMENTS
Selama tiga hari peserta workshop akan mengulik berbagai topik secara komprehensif bersama mentor andal
Topik yang dibawakan pada workshop ini sangat komprehensif. Hari pertama workshop diawali dengan sesi bertemakan “Adolescents health and wellbeing during pandemic”, dengan pembicara dr. Fransisca Handy Agung, Sp.A dan Anastasia Satriyo, S. Psi, M. Psi dari AKAR Indonesia. Workshop kemudian berlanjut dengan topik “Build Story for Your Content” bersama Editor In Chief Hipwee Hardiana Noviantari.
Sementara pada hari kedua, sebagai pembukaan dan penyegaran, seluruh peserta melakukan zumba bersama. Setelah melakukan ice breaking, sesi pertama workshop dimulai dengan diskusi membahas tentang anemia dalam topik “Anemia prevention and necessary knowledge for being a healthy adolescents”, bersama Dr. Cut Novianti Rahmi, PhD dan dr. Diana Savitri, SpOG(K) dari AKAR Indonesia. Kemudian workhsop dilanjutkan dengan bahasan mengenai “Visual Content Creation: Capture Moment, Capture Story” bersama fotografer profesional Nita Dian.
Setelah memiliki dasar-dasar informasi terkait kesehatan dan produksi konten, hari terakhir workshop akan dituntaskan bersama Social Media Strategist Hipwee Dini Pramesti, dengan topik “A-Z Media Utilization to Support Your Great Cause”, sebuah topik pemungkas di mana peserta akan mengulik cara agar konten yang dipublikasi mencapai tujuan yang dikehendaki.
ADVERTISEMENTS
Di akhir kegiatan masing-masing peserta workshop akan menghasilkan konten untuk dikompilasi menjadi e-book
Nggak hanya sekadar workshop kemudian berlalu, Sri Kusyuniati menyampaikan dalam kegiatan ini masing-masing peserta nantinya juga akan menghasilkan satu buah konten, bisa berupa karya teks maupun foto, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka selama tiga hari terlibat workshop.
Konten hasil karya masing-masing peserta workshop, kata Sri, nantinya akan dikompilasikan menjadi sebuah e-book untuk dipublikasikan agar konten bermanfaat karya peserta workshop dapat diakses oleh lebih banyak remaja di seluruh Indonesia.
“Saya menunggu karya-karya keren adik-adik semua. Semoga (dengan itu) adik-adik di masa mendatang bisa menjadi agen perubahan,” tutup Sri.