Nama “Bu Ning” baru saja jadi bulan-bulanan di media sosial setelah cuplikan videonya viral di jagat Twitter. Bu Ning, atau yang bernama lengkap Ningsih Tinampi, adalah wanita yang membuka jasa pengobatan alternatif di Pasuruan, Jawa Timur. Ia juga dikenal sebagai paranormal yang sering membantu orang-orang yang berurusan dengan hal gaib, seperti kesurupan. Pengobatannya sudah sangat terkenal. Kabarnya, antreannya berobat sudah penuh sampai 2021!
Belum lama ini, Bu Ning banyak jadi perbincangan bukan karena kemampuannya menyembuhkan pasien, melainkan karena ia terang-terangan menyalahkan korban pemerkosaan. Menurutnya, setiap kasus pemerkosaan, hanya korban lah yang patut disalahkan karena sudah memakai baju minim dan menggoda-goda lelaki. Padahal, banyak kasus kekerasan seksual terjadi dengan korbannya pakai baju tertutup, bahkan berjilbab sekali pun.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI), membuktikan kalau baju korban sama sekali nggak bisa disalahkan, dengan menggelar acara yang memamerkan baju-baju korban kekerasan seksual. Kalau dilihat, nggak ada yang seksi sama sekali. Bahkan laki-laki juga rentan mengalami!
ADVERTISEMENTS
Sebelum membahas ekshibisi BEM FH UI, kita tonton bareng dulu yuk cuplikan video Bu Ning yang viral kemarin. Siapa tahu ada yang belum nonton~
Woi SJW ama Feminist, kalo bu Ning yang ngomong begini, lo pada berani apa lo? 😁😂🤭 pic.twitter.com/9WAYG5DW4O
— IG : poponkerok26 (@poponkerok) November 25, 2019
Dari potongan video yang viral itu, jelas banget kalau Bu Ning ini tipikal orang yang cuma akan menyalahkan korban jika ada kasus pemerkosaan terjadi. Bu Ning terang-terangan menyebut kalau yang salah itu perempuan karena memakai baju minim dan genit-genit di depan orang, sehingga membangkitkan nafsu si pemerkosa.
Pendapat Bu Ning dibantah habis-habisan sama warganet Twitter. Sejauh pengamatan, malah hampir nggak ada yang sependapat dengannya. Soalnya fakta di lapangan justru berkata sebaliknya. Banyak banget perempuan yang meski sudah berjilbab dan menutup seluruh tubuh, masih saja jadi korban perkosaan. Bahkan nggak sedikit juga balita, atau laki-laki yang turut jadi korban. Lantas, masih beranikah menyalahkan pakaian yang dikenakan korban?
ADVERTISEMENTS
Sadar dirinya viral, Bu Ning pun memberi klarifikasi. Dalihnya, ia hanya mengomentari ‘setan’ yang ada di dalam tubuh pasien, dan nggak bermaksud menggeneralisir semua korban perkosaan
Bu Ning mengatakan kalau argumennya itu ditujukan untuk pasien yang sedang ia tangani, dalam hal ini perempuan yang ada di video. Lebih khusus lagi, ia mengomentari makhlus halu yang “meracuni” pikiran si korban.
“Dia (makhluk halus yang ada dalam badan pasien) dulu sebelum mati, dia posisinya begitu, pakai baju minim, bareng-bareng sama laki-laki banyak. Akhirnya nggak salah yang memperkosa gitu,” begitu kata Bu Ning, saat ditemui Detik.
Ia juga mengatakan kalau apa yang disampaikan nggak ditujukan untuk semua korban kekerasan seksual, sehingga nggak perlu diperpanjang.
ADVERTISEMENTS
Tapi publik sudah terlanjur sakit hati dengan apa yang disampaikan Bu Ning. Apalagi kemarin, baru ada ekshibisi yang digelar BEM FH UI, mereka memamerkan baju-baju yang dikenakan orang saat jadi korban kekerasan seksual. Benar-benar kontradiktif sama pernyataan Bu Ning!
“makanya bajunya jangan seksi-seksi!” pic.twitter.com/Nmsa5cPtFN
— gilang (@gilangsephiA) November 25, 2019
BEM FH UI menggelar peringatan “16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP)” mulai Senin, 25 November kemarin sampai Jumat, 6 Desember besok. Mereka juga mengadakan ekshibisi yang memamerkan baju-baju sekaligus cerita korban kekerasan seksual. Baju-baju itu adalah saksi senyap kekerasan yang dialami korban. Hampir kesemuanya bukanlah baju terbuka, melainkan baju tertutup, bahkan ada yang lengkap dengan jilbabnya.
Untuk info lengkap acara di atas bisa cek Official Instagram-nya di sini ya..
Pameran yang diadakan BEM FH UI itu seolah makin mempertegas bahwa perilaku ‘victim blaming’ karena baju, harus dihapuskan. Kita nggak bisa serta merta menyalahkan korban hanya karena baju yang dipakai. Kalau mau bukti lain, coba cari berita pemerkosaan yang dialami anak-anak atau para lelaki. Banyak banget lo kejadiannya! Padahal mereka juga nggak mungkin pakai baju seksi dan goda-godain laki-laki…