Senyuman yang terpancar dari wajah orang-orang selama ini sebenarnya belum tentu tulus. Karena ternyata ada senyuman asli dan palsu yang suka bikin kamu tertipu. Kalau nggak bisa bedakan mana senyum yang tulus dan bukan, kamu pasti berpikir semua yang senyum itu punya kesan baik terhadapmu. Entah dari obrolan, pemberian barang, atau perkenalan semua kamu anggap menyenangkan. Padahal sih belum tentu juga.
Ada orang yang beneran tulus tersenyum, namun ada yang sama sekali nggak. Saat seseorang memasang senyum palsu, biasanya dia punya sifat ‘nggak enakan’. Ibaratnya mau bilang nggak suka tapi kamunya baik, alhasil dia bakal tetap tersenyum sebagai respons dari perlakuanmu terhadapnya. Nah, kayak gimana tuh cara bedakannya? Simak ulasan Hipwee News & Feature ini biar kamu bisa tahu mana yang senyum asli dan mana yang palsu.
ADVERTISEMENTS
Selain ingin mendapat respon positif dari orang lain, senyum palsu itu sebenarnya juga dilakukan untuk memperbaiki suasana hati. Jadi nggak ada niat menipu juga sih~
Nggak semua senyum palsu itu didasari niat untuk membohongi orang lain. Ada juga senyum palsu yang ditujukan agar bisa mengubah suasana hati buruk bagi orang yang melakukannya. Semisal ada orang yang baru putus cinta ketika ditanya ‘Apa kabar?’ dia menjawab ‘Gue baik-baik aja’. Senyuman yang kamu miliki, walaupun sengaja dibuat tersenyum dapat memperbaiki suasana hati dan mengurangi stres.
Menurut penelitian yang dilakukan psikolog dan ahli ‘pengkodean wajah’, Paul Ekman, seperti dilansir dari Forbes, ketika dirinya bereksperimen dengan ekspresi wajah negatif seperti cemberut, suasana hatinya langsung berubah. Penelitian yang dilakukan di 1990 pada subjek lain juga menunjukkan kalau senyum penuh yang melibatkan otot-otot wajah di sekitar mata akan menghasilkan perubahan dalam aktivitas otak yang berhubungan dengan suasana hati lebih bahagia.
ADVERTISEMENTS
Lalu, gimana caranya supaya kamu bisa tahu mana seseorang sedang tersenyum palsu kepadamu?
Untuk mengetahui mana senyum palsu dan bukan, kamu bisa lihat dari sedikit kerutan otot di antara alis mata. Menurut psikolog eksperimental Yale Marianne LaFrance, senyuman yang terbentuk hanya karena pura-pura biasanya memang cuma sedikit otot yang terlihat, bahkan ada yang nggak muncul. Selain di sekitar mata, otot lainnya yang bisa kamu temukan yaitu yang menarik sudut bibir. Karena senyuman palsu akan terlihat dari otot ini dan biasanya memang bisa digunakan untuk memanipulasi.
ADVERTISEMENTS
Sedangkan senyuman asli dapat kamu lihat dari keberadaan otot yang menyebabkan sudut luar dari rongga mata ketika sedang menyipitkan mata
Jika otot bibir masih bisa dimanipulasi, ada otot lain yang sama sekali nggak bisa dipalsukan. Otot yang nggak bisa sengaja dibuat dan hanya bisa diaktifkan dengan kebahagiaan yang tulus ini disebut obicularis occuli. Otot ini yang menyebabkan sudut luar dari rongga mata bisa untuk menyipitkan mata. Sehingga ketika kamu tersenyum karena memang bahagia, dirimu lebih cenderung gunakan otot ini. Dengan demikian, bukan hanya otot pipi yang menggerakkan bibir, tetapi juga otot orbicularis oculi yang mengerutkan mata.
ADVERTISEMENTS
Gampangnya, kamu bisa coba tebak tes berikut ini:
Untuk membedakan mana senyum asli dan palsu, kamu bisa coba tebak tes emoticon satu ini ya:
Emoticon mana yang paling sempurna menampilkan senyum bahagia penuh ketulusan?
Apakah itu 🙂 atau ^ _ ^ ?
Jawabannya yaitu yang terakhir: “^ _ ^”
Di Jepang, senyum seperti ini lebih umum dan dipercaya yang paling sempurna meniru senyum asli. Karena senyum tulus nggak berkaitan dengan gerak bibir atau mulut, tapi ada hubungannya dengan mata. Kalau senyum palsu itu pipi bergerak ke atas dan otot-otot di sekitar mata menegang, sedangkan senyum sungguhan biasanya bibir tergerak lebar, kulit di sekitar alis terulur sedikit ke arah mata.
Mau seperti apapun seseorang mencoba membuat senyuman palsu terbaiknya, pada akhirnya nggak akan pernah berhasil meniru. Di sisi lain, bagi orang yang mengetahui kalau dirinya sedang diberikan senyum palsu, maka ada perasaan nggak nyaman yang muncul ketika melihat senyum tersebut. Tapi, kalau kamu tetap nggak bisa membedakan mana senyum asli dan bukan, bisa jadi kamu memiliki empati yang kurang.