Kita sudah kerap mendengar fotografi komersial yang diperjualbelikan dan terkadang harganya memang bernilai fantastis. Sementara itu, membayangkan foto selfie dijual tentu cukup aneh di kepala kita, apalagi foto yang bisa dibilang biasa aja ini dibeli ratusan juta sampai miliaran rupiah. Kita akan otomatis berpikir, “Kok ada, ya, orang rela mengeluarkan uang sebanyak itu demi membeli sebuah foto selfie?”
Namun…. menjual foto selfie memang sungguhan ada dan benar-benar menguntungkan, lo. Ghozali nih jadi buktinya. SoHip mungkin nggak asing dengan nama ini. Ya, nama Ghozali terus berseliweran di media sosial dan kolom pemberitaan sampai detik ini setelah koleksi foto selfie-nya di marketplace OpenSea terjual dengan harga miliaran. Terhitung sudah Rp13 miliar rupiah masuk ke kantongnya.
Aneh, tapi nyata. Itulah yang muncul di benak kita. Tak sedikit orang juga diam-diam mendambakan keberhasilan seperti Ghozali yang mendapatkan cuan lewat jualan NFT (Non-fungible token). Dengan modal kecil atau bahkan nyaris nol, kita bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat. Namun, benarkah menjual NFT seperti Ghozali memang segampang itu?
Untuk menjawab rasa penasaran, Hipwee Premium menghubungi Muhammad Hadi Yahya, salah seorang yang membuat dan menjual NFT. Nggak cuma membagikan tutorial aja, dia membocorkan beberapa hal seputar NFT yang belum diketahui kebanyakan orang. Ternyata nih, sukses jualan NFT bukan sekadar hoki.
ADVERTISEMENTS
Saat pertama kali tahu, Hadi Yahya nggak ragu untuk terjun ke ‘dunia’ NFT. Ada 2 hal yang bikin dia yakin
Sebetulnya rekam jejak Hadi (20 tahun) dalam menjual NFT masih terbilang baru. Masih ingusan, begitulah sebutan tepatnya. Laki-laki kelahiran Bandung ini sebelumnya telah memulai menjual NFT. Sayangnya, karena lupa keyphrase atau kumpulan kata kunci yang dikombinasikan, dia harus membuat akun baru Desember lalu.
Meski begitu, pemahaman dan pengetahuan Hadi cukup mumpuni. Makanya, dia dengan percaya diri membagikan pandangan sekaligus pengalaman personalnya tentang NFT pada Hipwee Premium, Kamis (15/1).
Awal perkenalan Hadi dengan NFT dimulai saat dia ngobrol dengan seorang teman. Waktu itu, bahasan soal desain justru merembet ke OpenSea, salah satu marketplace jual beli NFT. Hadi yang memang gemar mendesain pun merasa menemukan ‘rumah’ untuk karya-karyanya sekaligus cara menjualnya. Nggak dimungkiri, dia juga pengin hobinya menghasilkan uang.
Usai bertemu temannya, Hadi bergegas mencari tahu tentang NFT dan sistem di OpenSea. Dari temuannya, dia makin yakin untuk menjual NFT karena sistem ini memungkinkan karyanya nggak bisa diduplikasi dan proses jual-beli memakai crypto. Melihat keahlian dan passion-nya selama ini, Hadi akhirnya memilih kategori art untuk menjual karyanya. Jadi, dia bisa menjual seni lukis, vector, dan desain 3D. Namun, sebetulnya OpenSea mewadahi karya dengan banyak kategori seperti art, collectible, domain, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENTS
Mendapatkan cuan dari NFT ternyata nggak semudah di bayangan, Hadi mendapatkan tiga pembelajaran ini agar karyanya bisa terjual
Beberapa bulan aktif membuat dan menjual NFT di OpenSea, Hadi sadar kalau prosesnya nggak mudah. Namun, dia nggak merasa kecil hati. Pasalnya, Hadi mendapatkan pelajaran berharga tentang NFT yang belum tentu diketahui orang.
“Kalau benefit lainnya ada, misalnya aku jadi paham apa yang membuat suatu karya itu unik dan mahal (bernilai). Akhirnya, aku belajar bikin karya yang lebih kreatif,” ungkap Hadi.
Selain itu, dia mulai memikirkan kelanjutan NFT dengan serius. Soalnya, dia dulu memulai jualan NFT seolah tanpa rencana dan tujuan sama sekali. Bahkan, ia sempat meninggalkan sejenak akunnya di OpenSea. Jadi, Hadi malah merasa bahwa karya-karyanya nggak ada makna dan nilainya.
“Sekarang belajar bikin roadmap, bikin karya saya yang benar-benar bisa menarik orang, bukan cuma buat diliatin. Jadi, belajar cara menjual karya dengan benar sih intinya,” lanjutnya.
Kunci jualan NFT | Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
Sukses jualan NFT bukan cuma soal hoki. Hadi membagikan kunci menjual NFT bagi para pemula nih. Simak baik-baik, ya!
Nah, ketika sosok Ghozali muncul dengan keberhasilannya menjual NFT berupa foto selfie, Hadi makin paham beberapa kunci yang harus dikuasai. Sebagian besar orang mungkin mengira kesuksesan Ghozali meraup miliaran rupiah dari NFT hanya sekadar hoki, tapi sebenarnya ada usaha yang panjang di baliknya.
Meski dapat dikatakan sangat simpel dan bisa jadi dianggap nggak berharga, karya Ghozali memiliki keunikan. Menjual foto selfie bisa disebut ide brilian yang hampir nggak terpikirkan orang. Namun, Ghozali mengeksekusi ide itu jadi tindakan.
Selain keunikan, konsistensi menjadi kunci menjual NFT. Seperti yang Ghozali lakukan, ia mengumpulkan dan menjual foto selfie dengan pose yang sama sejak tahun 2017. Di tahun 2022 inilah, Ghozali menuai hasil atas konsistensinya.
“Kemudian, maksud atau cerita dari NFT itu sendiri. NFT kan ada roadmap-nya, yakni maksud, tujuan, dan kelanjutan dari NFT itu sendiri,” lanjut Hadi.
Menjual NFT nggak hanya butuh keunikan dan konsistensi. Menurut Hadi, cerita di baliknya dan roadmap yang jelas nggak boleh absen nih. Kalau kamu pengin menjual NFT, sebaiknya persiapkan beberapa hal ini:
Styleatau gaya yang autentik. Jangan jiplak, ya~
Keunikan
Konsistensi
Roadmap, sehingga kamu tahu karya NFT bakal dibawa ke mana dan apa fungsi atau maknanya
Backstory, cerita yang tersimpan dalam karya NFT
5 kunci di atas menjadi faktor keberhasilan Ghozali. Namun, kunci tersebut masih belum diterapkan sepenuhnya oleh Hadi. Di sisi lain, kunci tersebut menjadi daya tarik pembeli. Alasan utama pembeli mau mengeluarkan uang ratusan juga demi foto selfie adalah kepuasan karena memiliki karya asli dan langka yang nggak bisa disebarluaskan dengan sembarangan.
ADVERTISEMENTS
Ini tutorial memulai jualan NFT di OpenSea buat kamu yang masih awam banget
Kalau sudah menyiapkan 5 kunci tersebut, kamu harus paham konsep NFT dulu. Seperti kata Hadi, NFT tak ubahnya jual-beli aset, hanya saja dalam bentuk sistem blockchain dengan alat tukar berupa crypto. Intinya, NFT ini token yang nggak bisa dipertukarkan sehingga tiap karya NFT memliki token atau tanda khusus yang menunjukkan hak cipta.
Buat kamu yang ingin menjajal membuat NFT, ikuti langkah-langkah ini. Simak, yuk, SoHip!
ADVERTISEMENTS
1. Riset dulu marketplace yang dituju dan sistem pembayarannya
Seputar NFT udah paham? Kini, kamu harus mulai riset marketplace yang cocok untuk jualan NFT. Ada banyak ragamnya, mulai dari OpenSea, Rarible, Superrare, atau Foundation. Hadi sendiri memilih OpenSea karena mudah digunakan dan pasar NFT tergolong besar.
Berikutnya, pahami sistem kerja pembayaran (wallet) di marketplace. Soalnya, bagian ini kerap membingungkan para pemula. Pembayarannya menggunakan crypto, jadi kamu harus punya cryptocurrency dulu, ya.
2. Pastikan sistem keamanan marketplace
Untuk menghindari aset/karya dicuri atau bahkan akun diretas, kamu harus paham sistem keamanan yang ditawarkan oleh setiap marketplace. Misalnya, OpenSea sendiri memberi beberapa saran dan penjelasan keamanan seperti pemberitahuan untuk takedown sebuah NFT jika ada aktivitas yang mencurigakan. Poin-poin keamanan ini bisa dibaca di bagian user safety.
3. Kalau sudah pilih marketplace, semisal OpenSea, lalu bikin akun
Membuat akun di OpenSea hampir mirip dengan platform lainnya. Ada beberapa kolom data diri yang harus diisi pengguna baru. Sebelum membuat NFT, pastikan dulu kamu sudah membuat akun.
4. Buat karya NFt masukkan ke Collection
Collection ini semacam album. Kamu tinggal pilih Collection saat membuat NFT, misalnya art, domain, dan lain-lain. Saat membuat NFT, kamu juga perlu menentukan koin pembayaran yang dipakai
“Di OpenSea, kita pakai koin Ethereum buat menentukan harga. Biasanya, kita bisa jual NFT kita dengan blockchain Ethereum atau blockchain Polygon. Blockchain ethereum memiliki gas fee atau biaya penanganan. Sedangkan, blockchain Polygon gratis,” terang Hadi.
Tutorial menjual NFT | Illustration by Hipwee
5. Kamu udah bisa mulai menjual NFT
Usai memasukkan NFT ke Collection, karyamu belum bisa langsung terjual alias minted. Kamu perlu masuk ke tahap listing (penjualan). Nah, di tahap ini kamu menentukan harga. Untuk awal, sebaiknya tentukan harga yang murah. Jangan terburu-buru mematok harga tinggi. Durasi penjualan juga harus ditentukan mulai dari 1 hari, 3 hari, 1 bulan, atau bahkan 6 bulan.
6. Setelah listing, tunggu pembeli
Nggak ada patokan waktu yang pasti kamu mendapatkan keuntungan setelah karya masuk listing. Jadi, Hadi menyarankan untuk menunggu dengan sabar, terutama bagi pemula. Namun, nggak menutup kemungkinan NFT bisa cepat laku.
Jika ada proses transaksi, kamu akan mendapatkan pemberitahuan via e-mail. Pun, ketika pembeli menjual karya NFT lagi, kamu akan mendapatkan royalti. Besaran royalti ditentukan olehmu juga, maksimal 10%.
Itu dia penuturan lengkap dari Hadi. Setelah tahu pengalaman plus caranya menjual NFT, apakah SoHip tertarik? Siapa tahu nih, kamu adalah Ghozali selanjutnya~