Keberadaan uang koin itu memang sedikit dilematis. Orang kebanyakan pasti malas dapat kembalian uang koin. Selain makan tempat dan membuat dompet cantikmu berubah bentuk, uang koin biasanya bakal hilang dan berserakan entah kemana. Tapi ketika akhir bulan datang dan dompetmu kering kerontang, mengais-ngais uang koin seringkali bisa jadi kunci untuk menyambung hidup. Meski kadang bikin malas, pastinya kamu nggak kebayang ‘kan kalau harus hidup tanpa uang koin?
Nah realitas itulah yang kini harus dihadapi orang-orang Korea Selatan. Sebagaimana dilansir dari BBC, mulai pertengahan bulan April 2017 yang lalu, pemerintah negeri gingseng ini sedikit demi sedikit akan menghilangkan semua uang koin dari peredaran. Kalau begitu, apa nominal kecil bakal diganti uang kertas apa gimana ya?! Meski belum ada keputusan resmi, banyak yang bilang ini adalah langkah pertama untuk mewujudkan cashless society atau masyarakat tanpa uang tunai di Korea Selatan nantinya. Wah ketika Indonesia masih bingung soal uang baru dan isu redenominasi, makin banyak negara lain yang meninggalkan sistem uang tunai. Yuk simak kisah selengkapnya di balik kebijakan unik Korsel dalam uraian Hipwee News & Feature berikut ini
ADVERTISEMENTS
Nggak langsung ditarik, kini warga Korsel punya opsi untuk mengubah kembalian koinnya jadi pulsa kartu pra-bayar. Dengan begitu, lama-lama uang koin akan hilang
Uji coba penghapusan uang koin di Korea Selatan ini mulai diganti dengan penambahan saldo ke kartu prabayar mereka. Kartu prabayar non tunai ini bisa untuk membayar biaya transportasi dan berbelanja di minimarket. Jadi ketika seseorang berbelanja di toko-toko terdekat dan seharusnya mendapat kembalian dengan nominal uang koin, maka kartu bayarnya akan langsung ditambahkan sebesar kembalian tersebut. Sebagian besar masyarakar Korea Selatan saat ini sudah tidak perlu repot lagi mengantongi uang koin karena kembalian yang mereka dapatkan berupa penambahan saldo kartu prabayar.
ADVERTISEMENTS
Motivasi pemerintah melakukan penghapusan uang koin adalah karena biaya produksi uang koin ini cenderung mahal
Bahan pembuatan uang koin ini rata-rata adalah logam yang dicetak. Oleh karena pembuatan uang koin memakan biaya produksi yang lebih mahal. Menurut BOK (Bank Of Korea), negara menghabiskan dana 53,7 miliar won atau Rp630,8 miliar di tahun 2016 hanya untuk memproduksi uang koin. Pemerintah menilai bahwa dana yang dialokasikan untuk pembuatan uang koin ini bisa dihemat dan dimanfaatkan untuk kebutuhan lain. Oleh karena itu ketergantungan terhadap uang koin yang umumnya digunakan sebagai alternatif kembalian pun mulai coba dihapuskan.
ADVERTISEMENTS
Dalam jangka panjang, peniadaan uang koin ini juga bisa membantu peniadaan uang tunai. Sehingga semua masyarakat bertransaksi dengan menggunakan dana non tunai
Skema kembalian uang dengan penambahan saldo prabayar yang sudah berlangsung di Korea Selatan berjalan cukup efektif. Jika skema ini berhasil, di tahun depan bank-bank Korea Selatan akan membolehkan pengembalian uang ditambahkan langsung ke rekening bank masing-masing. Lama kelamaan bukan tidak mungkin juga uang tunai juga akan makin ditinggalkan. Berganti dengan uang elektronik yang diperbelanjakan dengan kartu prabayar, kartu debet, dan kartu kredit. Uang elektronik bahkan dinilai lebih aman dan minim pencurian. Dengan adanya uang elektronik juga bisa menekan angka inflasi dan permasalahan peredaran uang.
ADVERTISEMENTS
Kalau skema penghapusan uang logam dilakukan di Indonesia kira-kira bisa efektif nggak ya?
Jika diperlukan untuk menghemat biaya produksi uang, tidak menutup kemungkinan pemerintah kita juga akan mengikuti jejak Korea Selatan. Namun jika dinilai dari kesiapan masyarakat seperti masih sangat kurang. Alternatif pengganti uang kembalian dengan menambahkan saldo kartu prabayar belum bisa dilakukan di Indonesia. Selain setiap retail atau toko tidak semuanya memiliki sistem secanggih ini, masih jarang juga masyarakat kita yang menggunakan kartu prabayar maupun uang elektronik.
Sebenarnya beberapa bank di Indonesia sudah menyediakan layanan uang elektronik, namun masyarakat kita nampaknya masih lebih percaya dengan uang tunai. Cuma kalau berpikir untuk jangka panjang, menghilangkan uang koin bisa jadi perubahan positif juga lho di Indonesia. Contohnya terkait imbauan pemerintah untuk tidak memberi uang pada pengemis atau pengamen di pinggir jalan, akan langsung berjalan jika warga memang tidak punya uang koin. Kalau menurutmu bagaimana guys, kira-kira bisa nggak Indonesia jadi coinless society kayak Korsel?