Kabarnya, NASA Butuh Orang Humoris Buat Jadi Astronot. Ternyata Pintar Doang Nggak Cukup, Ya~

NASA butuh astronot humoris

Bekerja di luar angkasa yang jauh dari rumah dan jarang kontak dengan kerabat tentu nggak mudah dijalankan. Pun demikian dengan aktivitas sehari-hari dulu yang bakal berubah total saat mengabdi sebagai astronot. Jika selama ini kebanyakan orang berpikir kalau syarat jadi astronot NASA paling seputar harus cerdas, kondisi fisiknya bagus, dan lulus ujian keterampilan teknis, eh sekarang malah diminta punya selera humor tinggi juga lo.

Yah… Bagaimana tidak? Menghabiskan waktu bertahun-tahun di pesawat luar angkasa dengan orang yang sama tentu sangat membosankan. Kegiatan yang dilakukan pun cuma gitu-gitu saja tiap harinya. Nggak ada liburan atau me time layaknya di bumi. Maka dari itu, kini para peneliti NASA meminta bagian perekrutan pegawai untuk mencari astronot yang kepribadiannya kocak. Wah, emang sepenting itu ya? Simak dulu deh informasi selengkapnya berikut ini.

ADVERTISEMENTS

Orang yang kocak dianggap berperan penting dalam kerjasama tim, bahkan bisa dipercaya tim selama berekspedisi di zona bahaya

Kabarnya, NASA Butuh Orang Humoris Buat Jadi Astronot. Ternyata Pintar Doang Nggak Cukup, Ya~

Butuh orang yang kocak via www.washingtonpost.com

Jeffrey Johnson, seorang antropolog dari University of Florida, seperti dilansir The Guardian , meneliti bagaimana peran seorang humoris, pemimpin, partner, storytellers, peacemakers, dan penasihat, dalam tim yang bertugas di sebuah ekspedisi Antartika. Dalam risetnya, Johnson menemukan bahwa masing-masing dari mereka berperan dalam membentuk ikatan yang kuat dan membuat tim mampu bekerja dengan baik.

Ini termasuk orang-orang dengan selera humor tinggi, yang ternyata berhubungan dengan kualitas kerjasama tim. Orang-orang seperti ini pun dipercaya bisa mengeluarkan ide-ide kreatif selama melakukan pekerjaan. Maka tak heran kalau para peneliti NASA meminta bagian perekrutan pegawai untuk mencari calon astronot yang kocak.

Selain itu, stres akibat tekanan pekerjaan yang tinggi dianggap bisa dinetralisir lewat guyonan-guyonan dan momen tertawa. Hmm, masuk akal juga sih…

Kabarnya, NASA Butuh Orang Humoris Buat Jadi Astronot. Ternyata Pintar Doang Nggak Cukup, Ya~

Keberadaan astronot yang lucu bikin kerja tim makin bagus via www.dailymail.co.uk

Dalam riset juga dikatakan kalau tekanan pekerjaan bisa menimbulkan stres para pegawai. Karena itu, dibutuhkan suasana seru yang mengasyikkan lewat keberadaan orang-orang kocak. Karena guyonan maupun momen tertawa para pegawai ini dipercaya bisa mengurangi stres, sehingga bekerja bisa lebih selow dan mereka juga bisa berpikir jernih. Kolaborasi dan kerjasama tim pun jadi lebih baik.

Keberadaan astronot yang senang melucu diperkirakan dapat mengurangi ketegangan saat ada masalah atau beda pendapat dalam tim
Kabarnya, NASA Butuh Orang Humoris Buat Jadi Astronot. Ternyata Pintar Doang Nggak Cukup, Ya~

Kerjasama tim akan baik dengan kehadiran sosok astronot kocak via utterbuzz.com

Johnson juga mengatakan kalau sebuah tim dapat bekerja dengan baik ketika mereka memiliki rekan yang hobi melawak. Karena orang yang kocak ini dianggap bisa menyatukan semua orang dan menjadi penghubung kesenjangan ketika ada ketegangan dalam tim. Hal ini Johnson lakukan saat menyelidiki Human Exploration Research Analog (HERA) NASA – sebuah proyek yang membahas tentang perilaku dan kinerja tim dalam memengaruhi ekspedisi luar angkasa.

Para astronot yang senang ngelawak ini diperuntukkan untuk misi panjang ke Mars. Biar nggak bosan juga dan emosi lebih terjaga
Kabarnya, NASA Butuh Orang Humoris Buat Jadi Astronot. Ternyata Pintar Doang Nggak Cukup, Ya~

Untuk perjalanan ke Mars via www.space.com

Rencananya, para astronot kocak ini mulai menjalankan misinya dalam 20 tahun mendatang dengan jarak tempuh jutaan kilometer dari bumi. Mereka akan dimasukkan ke dalam kapsul yang luasnya nggak lebih dari ukuran apartemen. Selama perjalanan pun, mereka harus waspada dengan segala kemungkinan buruk lantaran misi ini akan menjadi penerbangan luar angkasa yang sangat panjang. Maka dari itu, diperlukan seorang astronot yang kocak supaya bisa mencairkan suasana tegang dan stres selama bertugas.

By the way, para peneliti juga memberikan contoh nyata, saat penjelajah Norwegia, Roald Amundsen bersama timnya berhasil mencapai Kutub Selatan pada 14 November 1911. Ketika itu dalam tim Amundsen terdapat warga Norwegia yang memiliki selera humor tinggi.

Meski persyaratan untuk orang yang kocak dihadirkan, NASA tetap mengharuskan sosok astronot adalah seorang ilmuwan dan insinyur. Tak lupa, mereka pun wajib berhasil melewati ujian dan pelatihan keras sebelum diterbangkan ke Mars.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I write sometimes

CLOSE