Di era modern ini nyatanya masih ada saja orang-orang yang percaya dengan hal-hal berbau mistis. Meski zaman sudah canggih dan teknologi telah mengubah wajah dunia, perkara mistis seperti ini masih saja tertanam dalam jiwa manusia. Percaya sih tidak apa-apa, tapi jangan sampai kepercayaan buta itu sampai mencelakakan orang. Nah kejadian menyedihkan seperti itu baru saja terjadi di Nikaragua. Dengan alasan untuk ritual pengusiran setan, seorang wanita tewas dibakar hidup-hidup.
Kejadian ini menggemparkan seluruh pelosok negara Amerika Latin tersebut. Bahkan sampai media-media internasional seperti The Washington Post ikut ramai melaporkan kejadian ‘terbelakang’ yang bisa saja terjadi di zaman modern ini. Kejadian miris ini mengingatkan kita pada masa kegelapan. Dimana dengan dalih ‘diduga’ memiliki ilmu hitam, orang-orang seakan punya hak untuk membunuhnya. Semoga hal seperti ini tak terulang lagi nantinya…
ADVERTISEMENTS
Pelakunya adalah kelompok pimpinan gereja setempat yang meyakini Vilma Trujillo Garcia sedang dirasuki kekuatan jahat. Maka dari itu ia perlu dilempar ke api untuk disucikan
Menurut pengakuan dari sang pastur, Vilma diarak masuk ke dalam gereja karena ia disebut telah melakukan sederet dosa. Sang pemimpin gereja, Esneyda del Socorro Orozco mengatakan bahwa Vilma Trujillo Garcia adalah sosok wanita yang kejiwaannya terganggu. Ia disebut menyerang jemaat gereja dengan parang serta perbuatan dosa lainnya. Karena itu pada 21 Feburari 2017 kemarin Vilma diseret ke gereja dengan tujuan untuk ‘pengusiran setan’.
ADVERTISEMENTS
Vilma pun disebut dihempaskan ke dalam lautan api. Tubuhnya ditemukan dengan luka bakar mencapai 80%!
Cara yang digunakan untuk mengusir setan pun terbilang ekstrem dan kuno. Persis mirip dengan tragedi “Salem Witch Trial” yang terjadi di Amerika tahun 1878 silam. Ya. Masih menurut laporan The Washington Post, ternyata Vilma ditelanjangi. Tangan dan kakinya diikat. Tubuhnya pun dihempaskan kepada lautan api.
Yang bikin makin parah, tubuh Vilma ditinggalkan di dekat jurang sebelah sungai. Dengan luka bakar mencapai 80%, para pengikut sekte tersebut seakan ingin membiarkan Vilma mati perlahan. Adiknya yang berusia 15 tahun menemukannya dalam keadaan sekarat dan langsung membawa Vilma ke rumah sakit.
ADVERTISEMENTS
Sayangnya nyawa Vilma tidak bisa diselamatkan. Nyawa manusia hilang sia-sia karena keyakinan yang menyesatkan
Usaha merawat Vilma pun terbukti sia-sia. Luka bakar tingkat dua yang mencapai 80% tersebut akhirnya membunuhnya. Beberapa hari perawatan di rumah sakit tak bisa menyelamatkan nyawanya. Vilma, seorang istri dan ibu dari dua orang anak, ‘dibunuh’ dengan alasan kesurupan. Hal ini jelas tak bisa dibiarkan.
“Mereka membunuh istriku. Membunuh ibu dari kedua anakku! Apa yang harus kukatakan pada kedua anakku setelah ini?” Ujar Peralta Rodríguez, suami Vilma – Dikutip dari Washington Post.
Kejadian ini jelas tak bisa dimaafkan. Sang suami menuntut pastur dan 3 orang lain yang terlibat kejadian ‘pembunuhan’ istrinya. Apapun yang jadi alasan, perlakuan ini tetap tak bisa dibenarkan. Organisasi perlindungan perempuan Nikaragua mengutuk keras kejadian ini. Bahkan pihak pemerintah pun menyesalkan kejadian ini dengan menyebutnya sebagai “kelakuan yang terbelakang”. Semoga di masa depan kasus ini tak menimpa siapa-siapa lagi. Tidak di Nikaragua, tidak di Indonesia, tidak di belahan dunia lainnya.