Bahasa tubuh mungkin merupakan bahasa paling universal di dunia. Berbeda dengan bahasa tulis maupun lisan yang berbeda-beda di tiap negara, daerah, maupun suku, bahasa tubuh biasanya lebih mudah dimengerti tanpa harus diterjemahkan. Salah satu gestur tubuh yang sering kita gunakan adalah tangan. Ada berbagai gerakan tangan atau jari yang tampaknya dimengerti oleh hampir semua orang di dunia ini. Dari yang paling simpel seperti mengacungkan ibu jari sebagai tanda ‘ok’, persetujuan, atau sanjungan, sampai mungkin gestur peace sign dengan dua jari membentuk ‘V’ yang baru populer tahun 1950-an.
Sama seperti ‘OK’ atau peace, ada satu lagi gestur jari yang tak kalah populer. Tapi yang satu ini terkenal karena sering disensor dimana-mana, karena dianggap sebagai bentuk hinaan dan bahkan tak senonoh. Apa lagi kalau bukan ‘middle finger’ atau jari tengah yang diacungkan ketika jari-jari lain dikepalkan ke bawah! Hipwee News & Feature sekadar penasaran saja, kenapa mengangkat jari tengah bisa sampai memiliki reputasi senegatif ini ya? Dan kira-kira sejak kapan ya? Buat yang juga penasaran, yuk simak bareng!
ADVERTISEMENTS
Sederhananya gestur ini dianggap senonoh karena bentuknya mirip bagian tubuh lain yang harus ditutupi dan tak boleh diumbar, yaitu genitalia laki-laki. Bahkan katanya terinspirasi perilaku hewan
Menurut seorang antropolog terkenal bernama Desmond Morris, mengacungkan jari tengah ke atas bisa jadi merupakan salah satu bentuk penghinaan paling kuno dalam sejarah. Mungkin ya karena bentuk formasi jari ini menyerupai bentuk genital cowok yang tidak sepantasnya diumbar di muka umum. Nah catatan tertua tentang pemaknaan negatif dari gestur ini ditemukan dalam sebuah naskah drama komedi yang ditulis pada tahun 419 SM lho! Penulis Yunani bernama Aristophanes menggunakan gestur ini dalam dramanya untuk menjawab pertanyaan yang menyebalkan. Waduh jadul banget ya!
Sebagaimana dilaporkan BBC, beberapa ahli bahkan banyak yang percaya bahwa asal muasal gestur ini jauh lebih purba. Yakni dari perilaku primata, squirell monkey atau monyet tupai cowok di Amerika Selatan yang suka mengacungkan jari tengahnya ketika alat genitalnya sedang berereksi. Teorinya sih mungkin setelah mengamati tingkah laku hewan ini, manusia zaman dulu jadi ikut-ikutan.
ADVERTISEMENTS
Terus ada lagi legenda dalam Perang Agincourt tahun 1415. Menurut mitos, mengacungkan jari tengah digunakan serdadu Inggris untuk mengancam lawannya
Meski kisah ini lebih sering disebut mitos, tapi asal-usul middle finger yang satu ini patut dibahas dan dipahami konteksnya. Dalam sebuah peperangan tahun 1415 antara Inggris dan Perancis di wilayah Perancis bernama Agincourt, menurut legenda gestur jari tengah ini seringkali digunakan. Pasukan Inggris yang berhasil menahan para pemanah Perancis mengancam akan memotong dua jari tahanan itu, supaya mereka tak lagi bisa memanah. Ancaman itulah yang terus menerus diulang di depan pasukan Perancis, sepanjang pertarungan tersebut.
ADVERTISEMENTS
Nah reputasi buruk jari tengah ini dipopulerkan oleh bangsa Romawi yang ramai menyebutnya sebagai ‘digitus impudicus’ atau jari yang tidak pantas
Sebutan ini menempel dan terus digunakan oleh bangsa Romawi dan bahkan seluruh Eropa pada abad pertengahan. Seiring dengan bertambah populer dan makin negatif maknanya, gestur jari ini bahkan sempat hanya disebut ‘digitus infamis’ atau jari yang terkenal. Para penguasa Romawi juga tercatat pernah menggunakannya dalam berbagai record sejarah. Dari Augustus Caesar yang katanya pernah memberikan gestur ini pada penghibur yang penampilannya jelek, sampai Caligula yang sering meminta musuhnya yang tertangkap untuk mencium jari tengahnya.
ADVERTISEMENTS
Kalau sekarang sih, sebagian besar orang mungkin tahunya gestur ini dari Amerika. Padahal kabarnya middle finger ini baru dibawa ke Amrik oleh imigran Italia pada abad ke-19
Gestur yang sekarang mungkin identik dengan sumpah serapah ‘F*** you!” ini, tuh kan Hipwee harus sensor juga, ternyata bukan dari Amerika Serikat. Meski sekarang tidak bisa dilepaskan dari budaya populer seperti hip hop yang notabene berasal dari Negeri Paman Sam ini, tapi gestur ini kata ahli sejarah sebenarnya dibawa oleh imigran asal Italia. Gestur ini pertama kali terdokumentasikan di Amrik pada tahun 1886 dalam pertandingan baseball. Pada sebuah foto, seorang pemain baseball dari grup Boston Beaneaters terlihat mengacungkan jari tengahnya ke arah tim lawan yaitu New Yorks Giants.
Selain dikenal sebagai ‘middle finger’, gestur ini juga dikenal sebagai ‘flipping the bird‘ atau mengibaskan burung. Ya kira-kira kalian tahu lah apa maksudnya…
Lewat budaya populer seperti musik dan film, gestur ini kini dikenal dan disensor dimana-mana. Namun ternyata asal-muasalnya sudah sangat kuno, bahkan bisa dikatakan purba. Tak terbatas pada kultur atau konteks wilayah tertentu, gestur yang sepertinya terinspirasi dari alat genital cowok ini jadi mudah sekali dipahami semua orang. Tapi sebenarnya pemaknaannya tidak harus selalu negatif atau seronok, kalau dipikir-pikir ya cuma jari saja.
Bayi bisa saja tanpa sengaja memposisikan jari-jarinya seperti ini, atau memang ada orang yang suka refleks mengacungkan jari tengah tanpa bermaksud apa-apa. Yaa siapa tahu ke depannya kalau makin banyak orang yang suka positive thinking, gestur ini bisa mengalami ameliorasi alias peningkatan makna.