Kalau ditanya tentang, tren apa yang paling berkembang di zaman sekarang, mungkin selfie ialah kata yang paling banyak dilontarkan sebagai jawaban. Ya, karena tak bisa dipungkiri, sebagian besar orang yang ada di dunia ini pasti sekali dalam hidupnya pernah mengambil foto selfie. Selfie sendiri bisa dimaknai sebagai salah satu jenis potret diri yang diambil oleh diri sendiri dengan menggunakan sebuah kamera, baik kamera digital maupun kamera ponsel. Yang terbaru, di industri hiburan Korea kata ‘Selca‘ kini diucapkan sebagai kependekan dari Self Camera. Supaya tak asal kekinian, pahami hal-hal di bawah ini dulu mengenai selfie ya.
Sejatinya, selfie bukanlah tren yang benar-benar baru. Karena pasalnya, selfie sudah ada bahkan sejak 1893 silam
Berbincang mengenai sejarah, selfie atau memotret diri sendiri ternyata sudah ada sejak tahun 1893. Dilansir dari okezone.com, orang pertama yang melakukan selfie ialah seorang fotografer asal Amerika Serikat bernama Robert Cornelius. Tak terlalu mengherankan juga, karena pria ini memang telah dikenal sebagai salah satu tokoh awal dalam dunia fotografi.
Berbagai sumber menyebut, bahwa foto selfie Cornelius ini diciptakan dengan teknik bernama Daguerreotype. Dengan segala keterbatasan teknologi di zaman itu, para ahli memperkirakan dia butuh waktu sekitar 5 hingga 15 menit dalam posisi diam agar foto selfie-nya sukses. Jauh sebelum Cornelius, di tahun 1907 di Skotlandia sebenarnya juga muncul sebuah potret diri seorang anak laki-laki yang menggunakan cermin untuk memotret dirinya sendiri. Namun sayang, karena tak memiliki keterangan yang jelas, foto itu tak bisa diteliti lebih lanjut.
Bukan di Twitter atau Instagram, #selfie justru pertama kali muncul di Flickr tahun 2004, dan makin dikenal luas pada tahun 2012
Saat ini mungkin hashtag atau tanda pagar #selfie lebih sering muncul dan digunakan di jejaring sosial twitter dan instagram. Namun, sebenarnya #selfie pertama kali digunakan di layanan berbagai foto bernama Flickr. Tahun 2004 lalu, untuk pertama kalinya situs berbagi gambar Flickr mempopulerkan istilah selfie, untuk mendeskripsikan foto diri yang banyak diposting para remaja putri Amerika.
Kalau dibilang hasil foto selfie makin kemari makin berkualitas, tentu saja tak lepas dari proses yang terus dilakukan sepanjang zaman ini. Awalnya, pengguna internet harus puas dengan MySpace Pic yang hanya bisa menampilkan foto beresolusi rendah. Kebanyakan gambarnya pun buram dan silau karena flash yang berlebihan. Hingga kemudian facebook muncul dengan penawaran tampilan foto yang lebih baik, dilanjutkan dengan twitter dan instagram yang makin mendorong lebih banyak orang untuk bereksperimen dengan selfie.
Sekarang, tren berfoto selfie sudah mendunia, dan mayoritas ‘pelaku’nya adalah perempuan. Salah satu riset di Inggris menyebutkan, perempuan muda menghabiskan waktu 5 jam sepekan untuk selfie
Penggunaan istilah selfie dalam bahasa Inggris naik 17000 persen sejak akhir 2012 silam. Bahkan, majalah Time memasukkan istilah ini dalam Top 10 buzzwords 2012. Dan di tahun 2013 kata selfie akhirnya masuk dalam kamus Oxford sebagai
“a photograph that one has taken of oneself, typically one taken with a smartphone or webcam and uploaded to a social media website.”
Seiring makin maraknya selfie, perempuan diduga kuat sebagai pihak yang melakukan selfie paling banyak dibandingkan laki-laki. Dan berdasarkan riset di Inggris, perempuan berusia 16 hingga 25 tahun menghabiskan waktu sebanyak lima jam dalam seminggu untuk berfoto selfie. Riset dilakukan terhadap 2000 perempuan, dan hasil menunjukkan bahwa perempuan muda melakukan sekitar tiga selfie dalam sehari. Dalam sekali selfie, mereka butuh waktu sekitar 16 menit. Lantas, apa yang membuat selfie ini butuh waktu lama? Apalagi kalau bukan soal riasan wajah, sudut pengambilan foto atau angle dan pencahayaan? Pasti kamu pun sepakat.
Kalau wanita dianggap wajar, pria justru sebaliknya. Tak hanya dianggap narsis, pria penggemar selfie bahkan dianggap psikopat
Sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh The Ohio State University menyatakan, pria yang suka memposting foto selfienya memiliki kecenderungan sifat narsisme dan psikopat yang tinggi. Terlebih ketika foto selfie tersebut diedit lebih dulu sebelum diunggah ke media sosial, maka skor narsis dan objektivikasi dirinya akan semakin tinggi lagi. Hasil penelitian juga mempertegas adanya kecenderungan narsis pada diri pria ternyata sama besarnya dengan wanita.
Menariknya, walau kaum hawa lebih banyak melakukan selfie dibanding pria, namun ternyata lelaki di atas 30 tahun justru yang lebih banyak membagi selfienya di media sosial, dibanding perempuan dengan usia yang sama. Foto selfie terbanyak dilakukan dengan pose mulut tertutup, tanpa senyum namun memamerkan gigi, dan menunjukkan suasa bahagia. Gaya selfie mana yang jadi favoritmu?
Tapi kamu juga harus hati-hati dengan selfie. Saking seringnya, nanti malah efek negatif yang justru kamu dapati. Tak hanya krisis percaya diri, kesehatan juga bisa terkena dampaknya lho
Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Time, orang yang terobsesi dengan selfie secara psikologi diklaim mengalami gangguan mental. Sebab, hobi memotret diri sendiri bisa disebut sebagai refleksi sikap yang merasa dirinya cantik dan sempurna dibandingkan orang lain. Selain itu, mereka yang seringkali selfie juga terbukti memiliki rasa percaya diri yang rendah.
Menilik efek selfie bagi kesehatan, gangguan mental tadi bisa menyebabkan mereka yang (terlalu) menggemari selfie berada dalam kondisi berbahaya. Bukan berarti mendapat ancaman dari orang lain, tapi mereka justru punya potensi besar untuk melakukan bunuh diri. Bahaya ini dipicu oleh rasa ketidakpuasan atas penampilannya, karena sebagian besar penghobi selfie akan sangat terobsesi pada kesempurnaan.
Pada tahun 2015 lalu, Miley Cyrus dinobatkan sebagai Ratu Selfie di twitter. Tentu saja hal ini dilatar belakangi karena dia merupakan selebriti dengan selfie terbanyak, yakni sebanyak 121 selfie di akun hingga Oktober 2013. Sementara itu, Kylie Jenner disebut sebagai Ratu Selfie di Instagram, dengan total 451 selfie sejak dia memiliki akun pada Juni 2012 lalu. Yang terbaru, Galeri Saatchi di London dalam waktu dekat akan menggelar pameran foto selfie untuk mengeksplorasi nilai selfie sebagai bentuk seni rupa. Apakah menurutmu foto selfie bisa tergolong seni?