Kafe sepertinya sudah jadi bagian tak terlepaskan dalam kehidupan generasi millennial. Bahkan katanya anak muda sekarang lebih banyak menghabiskan penghasilannya buat ngopi-ngopi gaul di kafe dibanding menabung untuk masa depan, seperti yang pernah dibahas Hipwee di sini. Maka dari itu budaya kafe menjamur di mana-mana dan berbagai konsep unik ditawarkan untuk menarik hati anak muda. Salah satu konsep unik yang mulai populer adalah pet cafe, dimana kamu bisa minum kopi sambil membelai hewan-hewan menggemaskan.
Di Indonesia sendiri sudah mulai banyak ditemui cat cafe, tapi ada tren baru pet cafe di Jepang yang sedang heboh-hebohnya. Bukan lagi hewan peliharaan normalnya seperti kucing atau anjing, tapi sekarang di kota-kota besar Jepang mulai bermunculan owl cafe atau kafe burung hantu. Burung hantu yang dalam Bahasa Jepang disebut fukurou, memang dianggap sebagai simbol keberuntungan oleh warga Jepang. Disamping faktor budaya itu, orang Jepang maupun turis berdatangan ke owl cafe tentunya karena ingin melihat dan membelai hewan lucu ini. Apalagi buat penggemar Harry Potter yang selalu ingin punya burung hantu sendiri macam Hedwig, owl cafe mungkin jadi satu tujuan utama jika berkunjung ke Tokyo.
Namun ada sebuah kontroversi yang mengiringi melejitnya popularitas owl cafe di Jepang. Reuters melaporkan beberapa kelompok pecinta hewan seperti Animal Right Centre di Tokyo mengkritik keras keberadaan owl cafe karena dianggap sebagai bentuk penyiksaan. Waduh kok bisa ya? Hipwee News & Feature bakal bahas selengkapnya di sini!
ADVERTISEMENTS
1. Sedikit berbeda dengan kucing atau anjing, burung hantu adalah hewan malam. Meski dirawat dan diperlakukan dengan baik, tetap saja siklus tidur mereka terganggu jika berada di kafe
ADVERTISEMENTS
2. Terlebih lagi dengan indera pendengaran dan penglihatan mereka yang ekstra sensitif, situasi kafe yang ramai jelas jadi pemicu stres tinggi bagi burung hantu
ADVERTISEMENTS
3. Burung hantu yang sedang mengalami stres, biasanya cenderung berlaku agresif. Maka dari itu sebagai pengaman, kebanyakan burung hantu di kafe-kafe ini diikat ke dahan pohon buatan
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
4.  Akhirnya ada burung hantu yang melampiaskan stresnya dengan mencabut bulu atau mematuk dirinya sendiri. Bahkan dilaporkan di sebuah owl cafe, 7 burung hantu mati dalam setahun
ADVERTISEMENTS
5. Beberapa pengelola owl cafe di Jepang menolak dituduh menyiksa hewan karena burung hantu yang ada di kafe mereka berasal dari penangkaran buatan. Jadi sudah terbiasa dengan manusia
6. Pengelola juga menekankan bahwa interaksi dengan pengunjung dijaga dan diawasi oleh petugas. Jika burung hantu kelelahan atau butuh istirahat, akan difasilitasi
7. Tentunya mereka yang berkunjung ke owl cafe, kebanyakan tidak peduli akan kopi atau menu makanan yang disajikan. Mereka tertarik melihat hewan menggemaskan ini dari dekat
8. Tiap kafe memiliki peraturan yang berbeda. Ada yang boleh memegang, ada yang hanya boleh melihat dari kejauhan. Tapi biasanya semua pengunjung akan foto untuk kenang-kenangan
9. Memang lucu dan menggemaskan, tapi ada baiknya jika kekhawatiran badan perlindungan satwa di atas juga dipikirkan. Apalagi bagi pengunjung yang mengaku pecinta hewan
10. Jadi sebelum berkunjung ke owl cafe atau pet cafe pada umumnya, mungkin hal ini layak dijadikan pertimbangan. Apakah kunjunganmu akan memperpanjang daftar panjang penyiksaan hewan?
Popularitas owl cafe yang bermunculan di Jepang dalam dua tahun terakhir ini, menyadarkan kita akan seberapa jauh konsep pet cafe ini bisa diterima. Dari yang awalnya berisi hewan-hewan peliharaan rumahan seperti kucing, anjing, atau kelinci, sampai hewan-hewan yang sulit ditemui di kehidupan sehari-sehari seperti burung hantu ini. Dengan alasan beragam dari kecintaan pada hewan sampai hanya penasaran saja, kafe-kafe sepert ini terbukti populer. Jadi dari segi bisnis, pet cafe tergolong menguntungkan. Tapi yang perlu dipikirkan kembali adalah harga yang harus dibayar untuk keuntungan tersebut.